25▪Huh!

3.4K 708 89
                                    

Bagi Lisa hari ini adalah hari keberuntungan nya. Tiba-tiba mendapatkan sebuah pesan dari Jaewon yang mengajaknya untuk jalan setelah pulang sekolah.

Ia awalnya tidak tahu kemana sang pangeran berkuda membawanya pergi. Ia hanya terus berpikir sambil terus tersenyum membayangkan hari ini adalah hari bahagia dirinya bersama Jaewon, tentu saja. Apalagi senyum yang tak pernah pudar dari wajah tampan Jaewon sejak cowok itu menjemputnya di sekolah.

Jaewon membawa Lisa menuju bookstore disalah satu plaza. Lisa sempat menoleh bingung pada Jaewon. Pasalnya ia kira Jaewon akan membawanya untuk menonton, makan atau bermain di timezone. Karena seperti itulah kencan yang diceritakan Wonwoo padanya.

Lisa tidak pernah berkencan. Walau ia pernah pacaran sebelum nya bukan berarti ia pernah jalan berdua seperti saat ini. Wajar saja ia ingin tahu dari Wonwoo yang sudah memiliki kekasih... *(ucapin selamat buat gue yg udh taken. Yeeeyy).

"Mau beli buku lagi Kak?" Tanya Lisa mengikuti Jaewon yang berjalan menyusuri rak. Jaewon menoleh sekilas, mengangguk tersenyum.

Lisa menipiskan bibirnya, ia mengangguk terus mengikuti Jaewon yang kini sudah berada di rak buku khusus pelajaran anatomi. Ia diam, bersandar pada rak lain sambil menatap Jaewon dengan tatapan kagumnya. Cowok ini benar-benar tampan. Lisa bahkan tidak bisa mengontrol ekspresinya.

"Lis, kalo mau duduk disana aja. Mumpung gak penuh" kata Jaewon menunjuk salah satu kursi deret yang menjadi tempat dimana orang-orang duduk sambil membaca buku.

Lisa menggeleng, "nggak ah. Disini aja"

Sambil liatin elo Kak...

Jaewon tersenyum, ia kemudian kembali menoleh pada salah satu buku paket yang di pegangnya. Lisa mengulum bibir, ia mengalihkan wajahnya. Menyembunyikan pipi merona nya. Padahal ia sering melihat senyum Jaewon. Tetapi tetap saja dirinya kembali lemah karena senyum tampan cowok itu.

Pandangan Lisa bertemu pada salah satu rak yang betuliskan komik. Matanya berbinar, seketika melupakan wajah memerahnya. Mendekat pada rak komik Jepang yang menjadi favoritnya.

Dirinya benar-benar menyukai komik. Apalagi dengan genre fantasi-roman. Ia bahkan sampai melupakan keberadaan Jaewon.

Ia mengambil salah satu komik yang terlepas dari plastik bening. Hanya sekedar melihat sampul komik yang sangat menarik itu Lisa membawanya ketempat duduk, lalu dengan semangat membaca nya.

Waktu tak terasa, lima belas menit berlalu. Seakan ingat dengan siapa Lisa disini, Lisa menutup bukunya. Membawanya kembali masuk kedalam susunan buku dirak. Di tatapnya rak sebelah yang ternyata sudah tak ada lagi Jaewon disana. 

"Lisa" Lisa berbalik, senyum nya terulas melihat Jaewon yang nampak melambai padanya. Lisa lantas mendekat, tersenyum lebar membalas senyuman Jaewon.

"Sini deh," katanya memberi isyarat agar Lisa lebih mendekat, "coba baca ini, kira-kira dari buku ini yang mana yang bagus."

Lisa mengernyit, menatap kedua buku novel bersampul cerah tersebut. Lisa mengambilnya, membaca sinopsis yang berada dibelakang sampul buku.

"Elo mau beli novel romantis Kak?" Tanya Lisa.

Jaewon tersenyum, ia mengangguk tidak memperdulikan Lisa yang terkekeh melihat respon nya.

"Serius elo baca cerita romantis?" Lisa menahan tawanya, tak habis pikir pada cowok manly didepan nya ini.

Serius? Cowok macam Jaewon membaca novel fiksi remaja. Lisa tak habis pikir. Lisa menyukai Jaewon karena cowok ini begitu cerdas bahkan ia berkali-kali kagum saat melihat cowok itu membaca buku pelajaran dan menghitung matematika. Lisa tidak menduga ternyata Jaewon pun mempunyai sisi menggemaskan. Katakan saja, mengetahui Jaewon membaca novel romantis adalah sisi yang menggemaskan bagi Lisa.

MelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang