Meja yang selalu menjadi meja terheboh, selalu menjadi perhatian kelas dan guru, kini menjadi sunyi, hening seakan tak berpenghuni rasanya. Tak lain meja tersebut adalah milik Yuju dan Lisa, kelihatan nya pun sangat hampa. Bahkan tetap hening disaat ramainya suasana kelas.
Lisa sedari pagi hanya diam sembari menatap langit-langit dari balik jendela kelas. Sementara Yuju asik membuka majalah milik Eunha, entah apa isinya Yuju tak benar-benar memperhatikan nya. Yang dipikiran nya adalah tentang Lisa. Tentang bagaimana keadaan Lisa setelah akhirnya Ibunya Lisa mengetahui gitar milik Lisa.
Sedangkan Mingyu dan Wonwoo hanya diam sibuk dengan ponsel. Sebelumnya mereka sudah mengetahuinya dari Yuju dan mereka pum tidak bisa melakukan banyak. Menghibur pun terasa percuma. Mereka sudah mengenal Lisa, lebih dari apapun mereka mengenal bagaimana sisi disetiap sudut Lisa.
Lisa bukan tipe orang yang akan berbicara saat masalah datang. Dia adalah orang yang lebih dulu menanggungnya dari pada menceritakan nya lebih dulu. Itulah mengapa mereka memilih diam, menunggu Lisa yang bersedia mengatakan nya.
Namun, berbeda dengan Yuju. Yuju tidak seperti kedua cowok itu. Ia lebih ketimbang seperti orang yang cerewet, selalu ingin tahu lebih dulu dari apapun. Sehingga kadang sifat keingintahuan Yuju cukup menyebalkan.
"Lisa, lo gak mau cerita?" kata Yuju setelah menghela napas dan memilih menutup majalah tersebut, badan nya diserongkan agar dapat menatap Lisa.
Lisa sama sekali tidak bersuara. Entah apa yang dipikiran Lisa. Gadis itu tampak sangat larut dalam pikiran nya. Melihat itu, Mingyu dan Wonwoo saling pandang, mengernyit akan pertanyaan Yuju juga Lisa yang tak kunjung bersuara.
"Lo gak mau cerita pas elo pulang gimana? Kenapa bisa nyokab lo tau keberadaan gitar lo di rumah gue? Kena—
"Ju..." Lisa melirik sejenak, napasnya terdengar berat ketika ia mencoba untuk menatap Yuju sembari tersenyum tipis. "Jangan dibahas."
Wajah Yuju seketika mengeras, tangannya terkepal diatas meja. Kemudian terangkat guna menarik bahu Lisa agar menghadapnya dan menatapnya.
"Kenapa?" Lisa mengenyit.
"Kenapa harus gue yang terakhir tau?! Kenapa selalu gue tau nya dari Mingyu atau gak Wonwoo. Atau kenapa gue gak pernah tahu tapi Mingyu dan Wonwoo tau?! Lo anggap gue apa sih Lis?! Kita udah lama temenan. Tapi elo bahkan jarang cerita-cerita tentang masalah lo ke gue!"
Sontak saja, perkataan panjang Yuju dengan napas yang menggebu menarik atensi anak kelas. Mingyu dan Wonwoo kompak menegak, sedangkan Lisa melotot, terkejut ketika diserang tiba-tiba seperti ini.
"Ju, gue bukan nya gak mau cerita sama elo. Tapi gue butuh waktu Ju..."
"Kapan?! Pas gue tau dari orang?!" Lisa mengatupkan bibir, mata yang tadinya melebar kini meredup, memandang lelah pada Yuju sembari menarik napas. Hal itu, tak membuat Yuju melemah, melainkan terus gencar menyerang Lisa.
"Lis, berulang kali gue ngerasa kalo gue gak bener-bener temenan sama elo." Yuju menurunkan tangan, tubuhnya perlahan berpindah posisi menjadi menatap lurus ke depan, tepatnya pada Mingyu dihadapannya.
"Elo gak pernah mau cerita apa masalah lo atau apapun yang lo alamin dan gue harus selalu tau sesuatu terjadi sama lo dari orang lain," ada jeda disana ketika Yuju memilih menatap Lisa, matanya mengisyaratkan kalau sekarang Yuju tengah kesal pada Lisa. "Lo serius beneran anggap gue sahabat Lis?"
Lisa mengatupkan bibir, semakin merasa terpojok. Ia bahkan tak dapat berkata apapun selagi Yuju terus melanjutkan ucapannya.
"Kalo bener lo anggep gue sahabat, tapi kenapa lo gak bisa lebih terbuka sama gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mello
Fanfiction[END] Taeyong NCT & Lalisa Blackpink, fanfiction. Setiap hari, dia selalu membawa gitarnya ke sekolah... ~~~ MELLO started: 14/12/18 ends: 16/04/19 ©deeriyaa [!!!] Hanya kisah manis nan pendek dengan masalah yang tidak berarti. [!!!] Harsh Word