Kini Taeyong dan Lisa berada didalam mobil. Bukan hanya Taeyong dan Lisa melainkan Lucas dan Jaemin yang sedari tadi heboh bermain ponsel di kursi belakang.
"Cepetan selesaiin sebelum nyampe sekolah!"
"Iya bentar ini gue mau recall!!"
Taeyong melirik Lisa yang tengah diam sambil bersenandung. Ia meneguk salivanya. Hari ini Lisa berbeda. Tidak seperti biasanya. Biasanya Lisa selalu mengurai rambutnya. Tetapi hari ini rambutnya di kuncir. Dan itu sukses membuat Taeyong ambyar...
"Yong, berarti entar pulang nya sama elo dong?" Kata Lisa kemudian tetapi masih menatap lurus.
Didalam lubuk hati, Lisa pun sama. Ia tiba-tiba ambyar melihat Taeyong. Gak tau kenapa, sejak bangun tidur. Melihat Taeyong yang habis mandi dengan rambut basah membuat Lisa terus terbayang Taeyong yang basah-basah. Bahkan sekarang Lisa tidak berani menoleh pada Taeyong.
"Iya, emang elo mau pulang sama siapa selain sama gue?"
"Hngg ... sama Mingyu? Atau-ahh! Ini hari kamis 'kan!? Gue bisa minta jemput sama Kak Jaewon. Kan hari ini dia gak ada jadwal" ucap Lisa yang kini mulai bersemangat.
"Lah kok gitu! Gak bisa dong!" Lisa menoleh, mengerjap menatap Taeyong yang sedang fokus menatap kedepan.
"Lah kenapa?"
"Kan elo berangkatnya sama gue. Masa pulang nya sama orang lain"
'Nginepnya dirumah gue. Masa jalan nya sama orang lain' sayangnya hanya bisa terucap dalam benak seorang Taeyong Demandra.
"Sebagai cowok gue harus bertanggung jawab. Kalo berangkat sama gue. Berarti pulang nya harus sama gue" tegas Taeyong.
"Halah bilang aja gak mau Kak Lisa pulang sama cowok lain" sialnya celetukan Jaemin memang benar apa adanya. Taeyong gak mau. Dia bahkan gak tau kenapa jadi gak mau. Yang jelas ia sendiri gak mau tau alasan nya kenapa gak mau.
"Cembokor cembokor!" Sahut Lucas.
"Jeles say jeles" sahut Jaemin lagi.
Mereka berdua memang asik bermain game di ponsel masing-masing. Tapi mulut dan pendengaran masih berfungsi untuk hal lain.
Mendengar itu Lisa kemudian mengangguk paham, ia tersenyum lebar. Mencolek-colek dagu Taeyong.
"Abang cemburu nih?" Godanya.
Taeyong mendengus, walau dalam hati mendesir tetap saja ia mencoba cool. "Udah deh Lis. Gak usah godain gue. Kita udah nyampe nih! Gue mau fokus markir" ketus Taeyong.
Lisa tersenyum, ia mengangguk yang kemudian bersiap-siap. Merapikan poni dan tatanan rambutnya.
Lucas dan Jaemin lebih dulu keluar saat mesin mobil sudah dimatikan. Jaemin sempat mengangguk pamit pada Taeyong, lalu berjalan cepat dengan Lucas masih dengan mata yang sama-sama fokus pada ponsel.
Lisa membenarkan ranselnya, ia mendekat pada Taeyong. "Kalo pulsek entar mau gak nemenin gue ke kafe? Mau ambil upah gue. Kemarin Noss nya gak bisa ngasih upah karena pulkam. Jadi disuruh ngambil hari ini. Terus pulang temenin gue beli sepatu ya? Mau gak?"
"Sepatu buat apa?"
"Buat nyumbang pas classmeeting entar. Btw gue nyumbang nari bareng Donghyuk terus nyanyi entar. Tahun ini kan agak berbeda sama tahun sebelumnya. Daniel bilang classmeetingnya diselipin hiburan untuk istirahat lomba-lomba. Jadi gue cuman nyumbang hiburan doang."
Taeyong mengangguk, tetapi bukan perkataan terkahir Lisa yang ia resapi. Tetapi dengan siapa Lisa akan menari nanti.
"Donghyuk? Siapa?"
"Anak kelas. Dia ketua di ekskul tari modern. Gue emang gak ikut ekskul, tapi mumpung gue rajin, gue ikut nyumbang deh. Duet ama Donghyuk."
Taeyong menipiskan bibirnya, ia diam sejenak menatap Lisa yang tampak antusias. Ia turut senang jika melihat gadis ini tampak bersemangat. Walaupun ia sendiri tidak tahu apa yang dilakukan gadis ini nanti. Tapi tetap saja mendengar gadis ini akan bersama cowok lain rasanya dadanya menciut. You know like sebuah balon yang bocor karena gak diikat kencang. Seperti itulah, bayangkan sendiri. Karena itulah perasaan Taeyong saat ini. Tidak mudah dijelaskan.
"Eh elo duluan gih Yong ke kelas"
"Lah kenapa? Bareng aja, sebelahan kelas doang" kata Taeyong menarik Lisa.
"Gue mau ke osis dulu ngambil gitar."
"Yaudah bareng"
"Dih kenapa dah. Sana duluan aja ke kelas" suruh Lisa. Mendorong pelan pundak taeyong.
"Barengnya kan sama gue. Berarti kalo kemana-mana sama gue juga."
Lisa melongo. Taeyong mengerjap. Mereka sama-sama terdiam. Taeyong sendiri sedikit kesal juga sedikit lega. Sementara Lisa merasakan senang. Ia tersenyum lebar, mencolek dagu Taeyong.
"Duh takut gue diculik ya...?"
"Dih apasih lo!"
Lisa tertawa, ia kembali mencolek dagu Taeyong gemas. Apalagi saat melihat rona dipipi Taeyong semakin membuatnya gemas juga senang.
"Apa sih! Sana lo!" Kata Taeyong kemudian melangkah cepat.
Lisa tertawa, ia lantas menyusul Taeyong. Yang membuat Taeyong semakin berjalan cepat.
"Ih Abang tungguin!!!!!"
Sementara itu. Tidak jauh dari tempat mereka. Seseorang tampak melihat kedua orang berbeda jenis itu dengan perasaan bekecamuk. Tidak menyangka dan tidak terpikirkan bahwa dua orang itu semakin dekat.
🎶🎶🎶
Hayo tebak siapa????
Gue nebak kalian salah wkwkwkw
KAMU SEDANG MEMBACA
Mello
Fanfiction[END] Taeyong NCT & Lalisa Blackpink, fanfiction. Setiap hari, dia selalu membawa gitarnya ke sekolah... ~~~ MELLO started: 14/12/18 ends: 16/04/19 ©deeriyaa [!!!] Hanya kisah manis nan pendek dengan masalah yang tidak berarti. [!!!] Harsh Word