Pagi sudah tiba, matahari sudah mengintip dari balik gorden kamar Jungkook membuat Lisa yang tertidur perlahan membuka kedua matanya kala cahaya matahari menusuk mata. Merasakan dirinya tengah berbaring di tempat yang empuk dan nyaman. Apa sofa Jungkook memang memiliki tekstur menyenangkan seperti ini? Kemarin dia tidak peduli, dia langsung tidur karena dia benar-benar sudah lelah.
Namun mata Lisa melebar ketika menyadari dia bukan di sofa, melainkan kasur milik Jungkook. Jungkook tak ada disampingnya juga, jika ada, Lisa pasti sudah berterisk sejak tadi.
Apakah Jungkook yang memindahkannya semalam? Lalu kenapa dia tidak bangun? Apa karena terlalu lelah kemarin? Pertanyaan itu menggulir kepala Lisa.
Lisa kemudian melirik ke sofa tempat dia tidur kemarin dan menemukan Jungkook tengah tertidur pulas disana. “Apa Jungkook yang memindahkanku ke kasur?” gumamnya pelan. “Tapi kemarin dia yang menyuruhku tidur di sofa kan? Dasar aneh.”
Lisa kemudian beranjak dari kasurnya, berjalan ke sofa panjang itu dan menemukan Jungkook masih tertidur disana. Lisa benar-benar tidak menyangka Jungkook bisa melakukan itu, dia mengira Jungkook itu menyebalkan, dan tidak memiliki kepedulian kepadanya. Tapi ternyata dia salah, Jungkook malah peduli kepadanya, memindahkannya dari sofa panjang ke kasur.
Lisa tersenyum tipis. “Terima kasih,” ucapnya dengan suara pelan agar Jungkook tak terbangun. “Aku akan memasakkanmu sarapan sebagai ucapan terima kasih,” ucapnya lagi.
Setelahnya Lisa berjalan ke kasurnya, merapikan bantal, guling, dan selimut yang dipakainya semalam. Lisa melirik sekilas ke arah jam dinding, masih pukul delapan pagi, padahal biasanya di rumah Lisa bisa bangun jam 9 atau 10 pagi.
Lisa menghela napasnya, menyadari dirinya tak bisa seperti itu lagi. Lisa perlahan keluar dari kamar Jungkook dan menuju ke dapur, meninggalkan Jungkook yang masih tertidur pulas disana.
Lisa melangkah ke dapur, membuka kulkas untuk melihat apa yang sekiranya bisa dimasak. “Apa yang akan aku masak untuknya?”
Lisa bergumam didepan kulkas yang ada di dapur Jungkook. Di dapur tak ada siapapun selain dia karena semua orang di rumah Jungkook masih tertidur, tampaknya karena lelah dengan resepsi pernikahan kemarin. Di kulkas, sebenarnya ada banyak sekali bahan-bahan makanan yang bisa digunakan Lisa, namun dia bingung hendak memasak apa untuk Jungkook. Bukan untuk Jungkook saja, dia juga ingin memasak untuk Ayah dan Ibu Jungkook yang sekarang menjadi Ibu dan Ayah mertuanya.
Hingga akhirnya Lisa sontak melebarkan mata ketika mendapat ide. “Aku akan memasak nasi goreng,” ucapnya.
Nasi goreng itu adalah makanan yang cukup praktis, biasanya dimakan untuk sarapan juga, rasanya juga enak. Dengan segera Lisa mengambil bahan-bahan yang dibutuhkan didalam kulkas untuk nasi gorengnya, dia harus menyelesaikan semuanya sebelum orang di rumah Jungkook bangun.
***
Nasi goreng sudah siap untuk disantap.
Lisa menyelesaikan nasi goreng porsi untuk 4 orang dalam waktu 30 menit. Lisa sudah mencicipi makanannya yang menurutnya tak buruk, dia berharap begitu ketika dicicipi oleh Ayah dan Ibu mertuanya, terlebih Jungkook yang tampaknya akan cari ribut dengannya nanti. Lisa meletakkan nasi goreng yang sudah jadi itu di meja makan, tersenyum, bangga kepada dirinya sendiri.
“Lis, kau sudah bangun?”
Pertanyaan yang lebih ke terkejut membuat Lisa menoleh, menemukan Soo Yun sedang berjalan menghampirinya dengan tatapan kaget. Lisa menarik senyum. “Selamat pagi, Eomma,” sapanya sopan.
“Selamat pagi juga, Sayang. Ah, apa yang kau lakukan? Kau memasak sarapan?” tanya Soo Yun walau sebenarnya dia sudah tahu jawabannya, dia hanya memastikan dan itu pertanyaan spontan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do I Love You? [LK] ✔
RomantikLalisa Manoban yang biasa dipanggil Lisa, terpaksa harus menikahi pria yang sangat menyebalkan baginya bernama Jeon Jungkook yang biasa dipanggil Jungkook. Jungkook juga terpaksa menikahinya. Keduanya terpaksa menikah karena perjodohan yang dilakuka...