Do I Love You?_12

8K 607 1
                                    

“Astaga! Aku bangun siang!”

Lisa lekas bangun dengan mata melebar sempurna setelah membuka mata dan melirik ke jam yang ada di nakas. Sekarang sudah jam sembilan, entah kenapa dia bisa bangun di jam ini, Lisa biasanya tak bangun sesiang ini ketika sudah di rumah ini.

Lisa langsung merapikan bantal, guling, selimutnya. Setelah semua beres, dia melirik ke Jungkook yang masih tidur dan menutupi tubuhnya dengan selimut sampai ke lehernya. “Astaga, dia juga belum bangun,” gumam Lisa seraya memandang Jungkook, awalnya dia mengira Jungkook sudah bangun.

“Jeon.” Lisa memanggil seraya menggoyangkan lengan Jungkook yang masih tertidur. “Jung!” panggilnya lebih keras saat Jungkook masih tidur dan tak mengindahkan panggilannya.

Lisa hanya berdecak, Jungkook memang susah bangun.

Namun kening Lisa berkerut ketika menyadari sesuatu. Wajah Jungkook tampak berbeda dibanding biasanya. Oke, Lisa menyadarinya, wajah Jungkook pucat, bahkan bibirnya sebagian sudah berwarna putih membuat Lisa spontan meletakkan tangannya di dahi Jungkook. Baru saja beberapa detik di dahi Jungkook, Lisa langsung melebarkan mata.

“Jung, kau demam?!” Lisa bertanya dengan raut wajah terkejut, namun Jungkook tak niat menjawab. “Ah, tentu saja dia demam, kenapa aku bertanya?” Setelahnya Lisa merutuki dirinya sendiri. “Apa dia demam karena insiden kemarin?” Lisa menggumam pelan seraya menatap Jungkook yang mengeratkan selimutnya.

Keringat dingin bahkan sudah mulai menghiasi keningnya membuat Lisa khawatir, selain karena Jungkook sudah menolongnya, sisi kemanusiaannya juga muncul ketika sudah seperti ini. Dia lekas mendekat ke Jungkook, melepaskan selimut yang dikenakan pria itu, kemudian jongkok didepannya, Jungkook masih belum sadar.

“Jung,” panggil Lisa seraya menggoyangkan lengan bergantian dengan menepuk pipi.

Jungkook yang terusik menggeliatkan tubuhnya seraya membuka matanya, menemukan Lisa tengah jongkok didepannya sukses membuatnya terkejut. Tapi rasanya tenaganya sedang hilang entah kemana, jadi dia hanya bisa terkejut, kemudian terkekeh lirih.

“Kau sedang mengagumi ketampananku, huh?” narsisnya dengan suara serak.

Lisa hanya memutar bola mata. “Berhenti mengatakan hal menjijikkan, Jung. Sekarang lebih baik kau pindah dan tidur di kasur.”

“Kenapa?” tanyanya.

“Kau demam, bodoh!” sentak Lisa.

Jungkook sontak mengerutkan kening, sebenarnya memang tak salah. Pantas saja saat membuka mata tenaganya terasa hilang, kepalanya pusing, dan matanya terasa panas, dilengkapi dengan ludahnya yang pahit saat ditelan. Ternyata dia demam, Jungkook sebenarnya sudah merasakan gejalanya sejak kemarin.

“Sudahlah, lebih baik sekarang pindah ke kasur, aku akan membantumu.”

“Aku bisa sendiri.”

“Ikuti saja ucapanku, jika kau mendadak pingsan, aku tidak bisa membawa tubuh besarmu itu.”

Jungkook hanya mengangguk lemah karena tak mau banyak berdebat, setidaknya untuk saat ini. Lisa lekas melingkarkan tangan Jungkook ke lehernya, Jungkook berdiri, setelahnya Lisa membantunya berjalan menuju ke kasur. Tak butuh waktu lama, Lisa membaringkan Jungkook yang lemas di kasur dan memakaikan selimut untuknya. Setelahnya Lisa mematikan pendingin ruangan membuat Jungkook lega karena dia memang kedinginan sejak tadi.

“Mau kemana?”  Suara serak Jungkook menghentikan Lisa yang hendak melangkah pergi dan sontak menoleh.

“Aku ingin mengambil kain dan air untuk mengompresmu.” Setelah mengucapkannya, Lisa langsung pergi tanpa menunggu respon Jungkook.

Do I Love You? [LK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang