Do I Love You_31

6.8K 444 6
                                    

Seusai kembali dari Jeju dan mereka pulang ke rumah, mereka lekas berisitirahat. Saat sampai di rumah, Jungkook sudah disambut dengan Ayah dan Ibunya, dia juga disambut. Hanya saja karena Jungkook tengah sakit, kondisinya masih belum pulih, Ayah dan ibunya benar-benar memperhatikannya dan Lisa tak masalah dengan itu.

Tapi kemarin, Lisa sama sekali tidak bisa tidur. Jadi dia akhirnya memutuskan untuk pergi ke rumah Bambam keesokan harinya, tanpa sepengetahuan siapapun, termasuk Jungkook. Dia tak tenang semenjak kejadian kemarin. Dia bahkan sampai memimpikan Bambam dan tidak tidur nyenyak. Hari ini dia memutuskan untuk menemui Bambam akhirnya. Dia tak mau membangunkan Jungkook hanya untuk memberitahu dia hendak ke rumah Bambam.

Terlebih Jungkook tampak lelah, dia tidur begitu lelap. Itu tampaknya ada pengaruh karena liburan mereka dan juga Jungkook belum pulih total. Dia memilih untuk memberitahu Jungkook lewat pesan, dia juga mengirimkan pesan kepada Soo Yun kalau saja dia bangun lebih dulu dari Jungkook.

Sekedar informasi, keduanya sudah tidur bersama kemarin satu kasur. Awalnya mereka malu dan canggung, tapi tak lama mereka berhasil dan tidur satu kasur. Soo Yun dan Yeon Seok begitu senang mendengar mereka sudah saling mencintai. Jika keduanya tahu kalau mereka sudah tidur satu kasur, pasti mereka akan lebih senang.

***

Lisa menjauhkan ponsel dengan helaan napas ketika teleponnya yang sekian kali tidak diangkat oleh Bambam. Dia sudah berada tepat didepan rumah Bambam sekarang setelah naik taksi kemari. Tapi Bambam tak kunjung membuka pintu, dia sudah menelepon, mengetuk pintu berkali-kali, tapi tak ada respon sama sekali.

Lisa menjadi takut kalau Bambam melakukannya untuk menjauhinya. Apa karena marah? Kecewa? Atau yang lainnya? Entahlah, Lisa tidak tahu. Yang jelas, dia tak mau persahabatan mereka berakhir karena kejadian kemarin.

“Bambam. Aku Lisa, ayo buka pintu!” Lisa berteriak seraya kembali mengeruk pintu Bambam dan tetap saja tak ada jawaban.

Lisa sendiri hanya tersenyum tipis. Dia memuruskan kembali menelepon Bambam dan hasilnya tetap sama. Lisa merutuki dirinya lagi karena mengatakan semuanya kemarin, melupakan fakta kalau Bambam mencintainya. Tapi dia melakukannya karena dia memang sudah terbiasa mengatakan semua yang terjadi kepada Bambam, itu adalah reaksi spontan dan begitu salah akhirnya.

“Kau masih belum mau membuka pintu ya?” tanyanya seraya mengetuk pintunya sekali lagi. Namun tak lama dia tersenyum. “Tak masalah, aku akan menunggu sampai kau membuka pintu.”

***

Di rumah Jungkook. Jungkook sudah membuka kedua matanya dan sinar matahari langsung menusuk kedua matanya membuat matanya mengerjap-erjap untuk menyesuaikan. Tangan Jungkook perlahan mengelus ke samping, mengingat jika dirinya sudah satu kasur dengan Lisa. Dia juga hendak memeluk Lisa seperti adegan romantis yang ada di film-film, sekaligus menguji keberaniannya dengan kedua mata yang masih terpejam.

Namun keningnya mengerut krtika tak merasakan Lisa ada disana, hanya permukaan kasur yang dirasakannya. Jungkook membuka mata dan matanya melebar ketika benar Lisa tak ada disana. Dia sontak memandang jam yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi.

“Ah, dia membuat sarapan,” ujarnya. Biasanya memang di jam delapan, Lisa sudah ada di dapur.

Seusai meneguk air, Jungkook melangkah ke dapur untuk mencari Lisa. Namun keningnya berkerut karena tidak menemukan siapapun disana. Jungkook awalnya hendak bertanya kepada Ayah, Ibunya. Tapi ternyata Ayahnya sudah berangkat ke kantor dan Ibunya masih tidur, jadi Jungkook mengurungkan niat.

“Lisa kemana?” gumamnya heran.

Jungkook akhirnya memutuskan kembali ke kamar, mengambil ponsel, hendak menelepon Lisa. Namun pesan dari Lisa membuatnya langsung mengerutkan kening dan membukanya.

Lisa:
Jung. Maaf aku pergi tanpa mengatakan apapun, aku pergi ke rumah Bambam. Aku rasa aku harus segera menyelesaikan masalah yang bisa membuatku semakin gelisah. Aku awalnya hendak memberitahu, tapi kau masih tidur. Appa sudah ke kantor dan Eomma masih tidur, aku tak mau menganggu. Aku tak tahu kapan aku pulang, tapi aku akan mengirimkan pesan jika hendak pulang.

Aku akan membawa nasi goreng saat pulang, kau langsung mandi setelah bangun.

Jungkook hanya mendengus kesal melihatnya. Dia memang lega, tapi ada setitik cemburu. Istrinya pergi ke rumah laki-laki lain, sendirian pulak. Lisa bahkan langsung kesana, tanpa menunggu dia atau Ibunya bangun. Bambam memang sangat penting untuk Lisa.

Sudah lama Lisa disana, tapi dia juga belum kembali. Tampaknya dia sangat menikmati obrolan mereka.

Jungkook lekas meletakkan ponsel, masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Dia memutuskan untuk datang ke rumah Bambam dan menjemput istrinya.

***

Perkiraan Jungkook salah.

Lisa tidak sedang asyik mengobrol dengan Bambam didalam rumah dengan cemilan ringan. Dia sekarang tengah duduk di kursi panjang yang ada didepan rumah Bambam. Bambam masih tak mau membuka pintu, setelah Lisa mengirimkan berbagai pesan, telepon, mengetuk pintu. Padahal sudah cukup lama Lisa berada disini, lebih dari 50 menit.

Lisa menggosok tangannya sendiri karena udara dingin yang menusuk. Di Seoul memang sedang memasuki musim dingin. Padahal dia sudah memakai mantel dan jaket tebalnya, namun dinginnya rasanya tak berkurang sedikitpun.

Namun ketika ada suara mobil yang perlahan berhenti didekat rumah Bambam sukses membuat Lisa menoleh.

Mata Lisa melebar karena mobil ini tampak tak asing baginya. Dia agaknya sudah menduga siapa pengemudinya, namun dia memilih untuk melihat sendiri. Dia juga berharap dugaannya salah. Namun ketika pengemudi mobil berwarna hitam itu keluar, Lisa tahu dugaannya tak salah.

Pengemudinya adalah Jeon Jungkook, suaminya.

.
.
.
.
.
.
—To Be Continue—

Do I Love You? [LK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang