“Ayo duduk dulu.”
Soo Yun langsung meminta Lisa untuk duduk sebelum mengatakan penyebab dirinya seperti ini karena Soo Yun memang penasaran sebenarnya kenapa. Lisa sendiri mengangguk patuh, setelahnya Bambam membantunya berjalan ke sofa dan duduk disamping Jungkook yang masih berdiri dengan raut wajah khawatirnya.
Usai membantu Lisa duduk, Bambam melirik tajam ke arah Jungkook. Baku hantam dengan Jungkook disini, bisa segera dia lakukan disini.
Soo Yun duduk di kursi yang ada di sofa panjang, tepat di sebelah Lisa. “Apa yang terjadi, Lis?” tanyanya khawatir seraya menatapnya khawatir.
“Aku—”
“Aku yang akan menjelaskannya saja. Lisa sedang kurang baik, takut tidak bisa menjelaskan dengan baik.”
Bambam menyela ucapan Lisa seraya menunduk sopan. Sebenarnya dia tahu, Lisa bisa saja mengarang cerita untuk melindungi Jungkook, hanya kemungkinan besar. Bambam memilih untuk menjelaskannya saja sekarang.
Sekarang semua orang memandang Bambam yang menatap Jungkook sekilas, sebelum kembali memandang ke depan dan membuka suara. “Penyebabnya karena Jungkook.”
Mendengarnya, Jungkook dan Soo Yun begitu terkejut. Jungkook benar-benar tak merasa melukai Lisa. Dia hanya sekedar membentak. Lisa sendiri sebenarnya menatapnya serius, isyarat jelas agar Bambam berenti bicara. Tapi Bambam tidak memedulikannya.
“Apa maksudmu?” Jungkook bertanya dengan nada dinginnya.
Bambam menatapnya, sebelum menarik satu sudut bibirnya. “Kau benar-benar tak tahu atau hanya sekedar pura-pura?”
“Aku benar-benar tak tahu,” jujurnya.
”Bambam.” Lisa memanggil membuat Bambam menoleh.
“Kenapa? Aku hanya bertanya kepadanya, Lisa,” sahut Bambam sukses membuat Lisa merutuk dalam hati. Jika begini, Bambam tak akan mempedulikannya.
“Jung, karena kau tidak tahu, aku akan mengatakannya kepadamu.” Bamban kemudian memandang Lisa sejenak, sebekum kembali memandang Jungkook yang menunggu penjelasannya. “Dia seperti ini karena saat kau pergi, Lisa mengejarmu. Tapi kau tidak mempedulikannya.”
Penjelasan Bambam sukses membuat semua orang terkejut, terlebih Jungkook yang tak tahu apapun. Dia benar-benar tak tahu, tak menyadari, Lisa mengejarnya.
“Tapi kau tetap menjalankan mobilmu dan akhirnya Lisa terjatuh. Kakinya terkilir, keningnya terluka dan telapak tangannya juga. Aku lekas membawanya ke rumah sakit dan untunglah tak terjadi apapun, hanya luka kecil.”
“Aku—”
“Dan satu lagi.” Bambam menyela membuat Jungkook terdiam. “Aku tak setega itu membiarkan Lisa diluar. Tapi aku tertidur, ponselku ternyata dalam mode silent, jadi aku tak bisa mendengar suara telepon. Aku tinggal sendiri, Adikku ikut dengan Ayah dan Ibuku untuk urusan pekerjaan ke Busan. Aku tak menyadari Lisa diluar, sampai kau menggedor tadi. Aku memang salah, tapi aku benar-benar tak sengaja.”
Jungkook terkejut mendengarnya, untuk kesekian kalinya. Jadi bisa dikatakan dia salah paham. Walau Bambam tetap saja salah karena membiarkan ponselnya dalam mode hening, setidaknya Bambam tak sengaja.
“Lisa membelaku karena dia memang merasa bersalah sejak kemarin. Itu reaksi spontannya.”
Lisa sendiri hanya diam. Perkataan Bambam memang benar. Dia memang merasa bersalah dan yakin Bambam akan membukakan pintu untuknya. Lisa juga tahu ketika Bambam meminta maaf jika dia tak tahu ada didepan rumahnya karena Bambam benar-benar tidur dan ponselnya dalam mode hening.
Tapi ada kelegaan yang dirasakan Lisa ketika melihat Jungkook. Jungkook tampak menyesal. Artinya Jungkook sudah mengerti semuanya.
Namun Jungkook mendongak ketika Bambam memegang pundaknya. “Aku harap ini kali terakhir kau melakukannya. Jangan sampai juga kau menyakiti Lisa lagi. Kali ini aku membiarkanmu karena Lisa berpikir kau sakit dan itu memengaeuhi emosimu, ini juga musim dingin, musim yang sangat kau benci. Aku sendiri juga salah dalam hal ini.”
Bambam kemudian meremat kuat pundak Jungkook dengan tatapan yang begitu mendominasi. “Jangan lupa perjanjian kita masih berlaku,” sambungnya, namun masih bisa didengar Lisa.
Jungkook sendiri hanya diam, tak menjawab apapun sampai Bambam menurunkan tangannya. Setelahnya dia meletakkan plastik berisi salep yanh dipegangnya sejak tadi ke meja ruang tamu, setelahnya menarik senyum sopan.
“Ini salep untuk kaki Lisa, ada juga obat oles untuk kening dan telapak tangan, bisa dilihat sendiri saja nanti, beberapa kali digunakan, aku sudah memberitahu Lisa.” Bambam memannsang Soo Yun, kemudian membungkukkan tubuhnya. “Aku duluan, Ahjumma.”
Soo Yun mengangguk dengan senyumannya. “Iya, terima kasih sudah membawanya kemari.”
Bambam mengangguk untuk menjawab. Setelahnya dia melangkah, hendak keluar. “Bam!” Namun teriakan itu menghentikannya membuatnya sontak menoleh.
Lisa yang memanggilnya.
Lisa sendiri tersenyum. “Terima kasih,” ujarnya tulus.
Bambam sendiri ikut mengangguk dan tersenyum. “Tak masalah, jaga kesehatanmu,” ujarnya dan Lisa hanya mengangguk.
Setelahnya Bambam melanjutkan langkah dan keluar dari rumah Jungkook.
.
.
.
.
.
—To Be Continue—bsk baru Lanjut ya,jangan lupa vote,dadah👋👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Do I Love You? [LK] ✔
RomanceLalisa Manoban yang biasa dipanggil Lisa, terpaksa harus menikahi pria yang sangat menyebalkan baginya bernama Jeon Jungkook yang biasa dipanggil Jungkook. Jungkook juga terpaksa menikahinya. Keduanya terpaksa menikah karena perjodohan yang dilakuka...