Happy Reading guys
Jangan lupa vote and comment
(●♡∀♡)•••
Awal yang indah bagi gadis aneh. Bagi semua orang, ini hari biasa.
Sesampainya di kampus baru yang dibiayai beasiswa. Panggil saja Casya. Casya Naomi Arnetta. Nama yang terlalu bagus bagi orang yang iri. Mereka berpikir, nama bagus. Tetapi berbeda dengan orang yang punya nama.
Ah! Abaikan.
Sudah satu minggu Casya berada di kampus barunya. Namun, belum juga memiliki teman. Tapi ya sudahlah, Casya bisa sendiri. Dirinya sudah besar dan mandiri. Buat apa teman, toh nanti ujung-ujungnya mereka yang memanfaatkan dirinya.
Berjalan menunduk di koridor kampus layaknya hantu perempuan karena rambut panjangnya selalu ia letakkan di depan.
"Ih ... kayak ada hantu di pagi hari."
"Emang dia nggak bisa ngerubah penampilan apa?"
"Namanya aja bagus, tapi orangnya nggak."
Seperti itulah yang didengar Casya. Terlalu biasa karena sudah biasa. Sesampainya di kelas, dia duduk di bangku paling belakang pojok kanan. Masalah pusat perhatian ke dirinya, tentu ada. Bahkan tanpa dirinya memperkenalkan diri. Satu kampus juga tahu siapa namanya. Kalian tahulah apa yang membuat Casya terkenal.
BRAAK!
Casya tidak akan mendongkak di kebanyakan anak saat ada seseorang yang menggebrak mejanya.
"Hei, lo bisa ngerubah penampilan nggak?" tanya Chika. Salah satu siswi tercantik di kelasnya. Dia punya dayang-dayang dua. Venus dan Dewi. Namun, sifat sombongnya telah menutupi itu semua.
"Apa urusan kalian?" tanya balik Casya datar. Bukan dirinya takut sehingga tidak menatap Chika. Hanya saja rahasianya ada di saat dirinya mendongkak.
"Kita ngerasa kalo di kelas ini ada hantu. Ih ... merinding," kata Venus berkidik ngeri. Bisa dibilang gadis itu bodoh atau o'on.
"Terserah gue dong mau berpenampilan kek apa," jawab Casya berani.
"Lo berani sama kita?" sungut Dewi menarik sehelai rambut panjang Casya.
Casya tidak memperlihatkan sakitnya itu. Tak masalah baginya, toh nanti sakitnya juga hilang.
Kesal dengan respon Casya. Akhirnya mereka bertiga berlalu pergi. Inilah yang disukai Casya. Dirinya tidak perlu susah-susah mengusir mereka. Dengan diam dan jawaban ngelantur, maka mereka akan pergi.
Dibalik hoodie dan rambut panjangnya. Casya tersenyum puas.
•••
Pelajaran usai. Casya berjalan ke taman belakang gedung yang jarang di tempati penghuni kampus. Dirinya menemukan tempat itu saat berjalan mengelilingi kampus di hari pertamanya. Alasan ia setiap istirahat ke tempat itu adalah guna memakan bekalnya.
Jika Casya makan di kantin kampus, maka identitasnya akan terbongkar. Karena saat makan, tidak mungkin Casya makan dengan rambut menjuntai ke depan. Bisa-bisa rambutnya ikut ia makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hoodie (TAMAT)
Teen FictionCerita masih lengkap :' Semua orang pasti mempunyai rahasia. Tidak terkecuali gadis ini. Rela pindah ke kampus lain demi menyembunyikan identitasnya yang asli. Dibalik hoodie, kaca mata hitam dan rambut panjangnya ada rahasia. Hanya keluarga dan Tuh...