◎ Hoodie 06 ◎

2.7K 182 1
                                    

Happy Reading guysJangan lupa vote and comment (●♡∀♡)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading guys
Jangan lupa vote and comment
(●♡∀♡)

•••

     Seseorang membicarakan mobil Bryan yang pagi-pagi sudah terparkir di dekat kampus. Biasanya lelaki itu datang kesiangan. Dan kenapa mobil itu bisa terparkir di situ? Mungkin seperti itu yang di tanyakan warga kampus.

David menyenggol lengan Stevan dengan sikunya. Lelaki itu menoleh.

"Itu mobil Bryan kenapa ada di situ? Tumben dia dateng pagi," heran David memicingkan mata ke arah mobil itu.

Stevan mengangkat bahunya. "Samperin yok, siapa tau tu orang masih ada di dalem," usulnya yang diangguki David.

Mereka berhenti di depan kaca mobil bagian kemudi. David mendekatkan kepalanya ke kaca hitam itu dengan sisi tangan kiri seperti menghormat yang ikut menempel di kaca. Hal tersebut juga dilakukan oleh Stevan di sisi kaca mobil lain.

David menegakkan badannya untuk melihat Stevan. "Perempuan, Van," beritahunya.

Stevan menegakkan tubuhnya juga. "Dan di sini Bryan."

David menghampiri Stevan dan berdiri di sebelahnya. Ia mengetuk kaca jendela seraya memanggil nama Bryan berkali-kali.

Alhasil, lelaki yang tertidur di dalam mobil terganggu dengan suara bising itu. Dia menggeliat dan membuka matanya perlahan. Ia menoleh ke jendela dan mendapati dua sahabatnya di sana. Bryan menoleh ke samping, di sana gadis itu tertidur menghadap dirinya. Segera Bryan membuka jaketnya, menutup wajah Casya dengan jaket itu sebelum membuka kaca mobil.

"Kalian ngapain di sini?" tanya Bryan akhirnya.

Kedua sahabatnya berlagak cuek dengan kedua tangan dilipat di dada.

"Seharusnya kita yang nanya. Kenapa lo ada di sini pagi-pagi? Dan itu cewek siapa?" tanya balik David menunjuk keberadaan Casya.

"Ini kampus coy, bukan halaman rumah lo," timpal Stevan memutar bola matanya malas.

"Kampus?!" kaget Bryan. Ia menyembulkan kepalanya keluar melihat sekeliling. Dan ternyata benar, dia ada di pinggir jalan dekat kampus. Bryan memasukkan kepalanya lagi. "Kok gue ada di sini?" tanyanya berwajah linglung.

David menepuk jidat, tak habis pikir dengan sahabatnya ini. "Seharusnya kita yang nanya itu, bodoh," umpatnya.

Bryan melirik gadis di sebelahnya. Dia masih tidur, tidak merubah posisi badannya sekali pun. Dia menatap kedua sahabatnya lagi.

Hoodie (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang