David tidak pernah merasakan kebahagiaan ini. Cewek itu memang tepat untuknya. Sangat tepat. Perlakukan Casya terhadapnya sangat manis.
"Mila, cerita mana yang bagus. Yang ini atau yang ini?" tanya Casya dengan menunjukkan kedua buku di tangannya.
"Semua ceritanya bagus, bawa saja dua-duanya"
"Serius?"
"Tentu, pilih semua buku yang kakak suka. Aku sudah baca semuanya. Dan yah, ada cerita yang aku suka sekali. Aku sudah membacanya hampir sepuluh kali."
"Sebagus itukah ceritanya?"
"Ayo, aku tunjukkan di mana bukunya," ajak Mila menarik tangan Casya.
Sementara David hanya duduk santai di kursi mengawasi keduanya. Sesekali ia juga mengambil gambar Casya yang menurutnya lucu dan bagus untuk diabadikan. Tiba-tiba saja perut David bergetar mengeluarkan bunyi, ia memegang perutnya yang sudah keroncongan. Menunggu kekasihnya selesai pasti lama. Akhirnya ia berdiri, menghampiri Casya dengan adiknya yang terlihat semakin asyik mengobrol.
"Sya," panggilnya.
Casya menoleh. "Iya."
"Makan yuk," ajaknya.
"Ayuk, Mila juga laper," jawab Mila antusias.
"Nggak, gue cuma ngajak Casya," tolaknya.
"Biarin napa sih, kita makan bareng-bareng," adil Casya.
"Iya, tahu nih Kak David," timbrung Mila setuju.
David memutar bola mata, memainkan manik matanya mencari cara agar bisa keluar berdua. Ia tersenyum saat ide mendadak melintas. "Mil Mil, itu ada kupu-kupu," tipunya seraya menepuk bahu Mila.
"Mana-mana?" antusiasnya sibuk mencari hewan kecil itu.
Di saat Mila fokus mencari hewan tipu itu, David menarik tangan Casya mengajaknya berlari keluar. Mila menyadari, ia menatap sinis punggung sejoli itu. Lalu berkacak pinggang sembari geleng-geleng.
"Dasar Kak David, bilang aja kalo mau berduaan. Huh!"
•••
Keduanya masih tertawa sendiri tentang kejadian beberapa menit yang lalu, sampai di dalam cafe pun tawa kecil mereka masih ada.
"Lo aneh Vid, adek sendiri malah ditipu gitu. Bilang aja kalo mau kesan romantis."
David mengacungkan jempol di kening Casya, membuat si empuanya sedikit menengadah. Casya menghempaskan pelan tangan David. "Ih ...."
"Oke, sekarang mau mesen apa?" tanya David melihat-lihat buku menu yang telah tersedia di atas meja.
"Ayam geprek sama dark coklat," balas Casya tanpa melihat menu.
David menatap Casya sebelum menyentil dahinya. "Mana ada, liat menunya dulu." Ia menyodorkan buku menunya di hadapan Casya.
Casya membacanya dari atas hingga bawah. "Ya udah, spageti sama es krim coklat."
"Okeh." David melambaikan tangan pada pelayan, lalu pelayan perempuan datang. "Spageti dua sama es krim coklat dua."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hoodie (TAMAT)
Teen FictionCerita masih lengkap :' Semua orang pasti mempunyai rahasia. Tidak terkecuali gadis ini. Rela pindah ke kampus lain demi menyembunyikan identitasnya yang asli. Dibalik hoodie, kaca mata hitam dan rambut panjangnya ada rahasia. Hanya keluarga dan Tuh...