• S E V E N T E E N •

1.5K 60 10
                                    

BTS - Let Go

***

Hari ini selepas pulang sekolah, Rindu mampir ke rumah Anya. Setelah berganti pakaian santai, Rindu menunggu Anya yang sedang membantu Tante Rini di dapur. Kakinya ia selonjorkan senyaman mungkin di karpet depan televisi.

"Wuih!!! Ndoro lagi santai-santai, nih. Niat banget lo jadi nyonya besar di rumah gue." cibir Anya sambil menendang kaki Rindu.

Rindu memberengut dan balik menendang kaki Anya. "Kesepian gue di rumah sendirian mulu. Mana Mama lusa baru pulang."

Anya memutar bola matanya jengah. "Halah. Ngomong aja lo seneng ditinggal Mama lo, jadi Abang gue bisa jagain lo tiap malem, kan? Ngaku lo!"

"Itu bisa jadi."

"Dasar!"

"Nya! Hape Abang kamu ketinggalan nih." Tante Rini muncul dari dapur dengan ponsel di tangan kanannya.

"Terus, Ma?"

"Ya kamu anterinlah, sayang. Dari tadi bunyi mulu. Mama takut kalau penting soal kerjaan Abang."

"Ya... Mama bilang kalau Abang masih kuliah trus hapenya ketinggalan."

Tante Rini mendesis. "Kamu ini lho, diminta orang tua nganterin hape Abang siapa tahu penting, banyak banget ngomongnya."

"Anya males, Ma. Mager."

"Biar Rindu aja, Tan. Sekalian Rindu mau ke supermarket." Rindu mengajukan diri sambil berdiri.

"Anak Mama ganti Rindu aja. Anya mau Mama coret dari KK!"

Anya memutar bola matanya, sedangkan Rindu cekikikan sembari menerima ponsel milik Saveri.

"Tante minta tolong, ya, Rin. Anterin sampai tujuan dengan selamat."

"Siap, Tan."

***

Saveri menatap kosong Karin yang duduk di bangku di hadapannya. Saat ini kelas kosong dan hanya segelintir orang yang berada di kelas. Saveri dan Karin salah satunya.

Karin sibuk bercerita sambil sesekali menunjukkan poto yang baginya menarik dan Saveri hanya menanggapi seadanya. Entahlah, akhir-akhi ini tidak ada yang menarik dari Karin. Gadis di hadapannya ini, yang beberapa hari lagi akan bertunangan dengannya, nampak biasa saja.

"Eh iya, Ver, aku ke bawah dulu, ya. Di tunggu Lona sama yang lain udahan." Karin bangkit dan tersenyum seperti biasa.

"Mau kemana?" tanya Saveri ketika ia sepenuhnya tersadar.

Karin memutar bola matanya. "Aku tadi udah bilang, kan? Aku mau jalan-jalan sama temen aku, sayang." Karin mengelus puncak kepala Saveri layaknya seekor kucing yang enggan ditinggal oleh majikannya.

Ketika tangan Karin hendak menjauh dari puncak kepalanya, Saveri segera menangkap pergelangan tangan Karin.

Seperti layaknya film romantis, adegan selanjutnya Saveri bangkit dan menarik Karin ke pelukannya. Menghirup dalam-dalam aroma gadisnya dan menjatuhkan kepalanya di puncak kepala Karin.

RINDU √ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang