Lee Sora ft Suga BTS - Song Request
Kalian musti bener-bener dengerin lagu ini yaa 😢
Bakal ngena banget sama bab ini 😢Hope you like this ♥
***
13:10
Rindu menenangkan diri di kamarnya setelah berpamitan kepada Anya untuk pulang. Ia berjalan ke arah sound music yang biasa ia gunakan untuk menyetel lagu. Ia memilih secara random lagunya.
Rindu berjalan membuka jendela dan pintu balkon kemudian melangkah keluar. Siang ini mendung dan sepertinya akan turun hujan sebentar lagi.
Di seberang sana ada rumah, dimana di lantai dua tepat berhadapan dengan balkon kamarnya adalah letak kamar Saveri. Tirai jendelanya belum tersingkap.
Rindi tersenyum miris menatap kamar seberang. Biasanya, setiap malam menjelang dan Rindu bosan belajar di dalam kamar, ia akan memilih belajar di sini dan menatap kamar seberang, berharap empunya akan keluar dan menyapanya.
Rindu berjalan ke kursi kayu dan duduk di sana. Melipat kaki dan membenamkan wajahnya dalam lipatan tangan. Telinganya masih dengan jelas mendengar lagu yang terputar di dalam kamarnya.
Lagu milik Lee Sora featuring Suga, Song Request. Entah bagaimana ketika memasuki reff, ada desiran ngilu di hatinya. Sebelum ini ia sudah pernah mendengar dan mentranslatekan liriknya. Sedih. Seperti itulah gambaran liriknya.
Angin berembus semakin dingin menandakan hujan makin dekat ke tempatnya. Tidak apa siang ini hujan. Rindu tetap akan bahagia. Tidak apa jika sore bahkan malam nanti masih hujan. Rindu tetap baik-baik saja.
Tanpa diduga, lagu yang terputar tiba-tiba berhenti. Karena penasaran ada apa dan kenapa, Rindu menoleh.
"Kebiasaan Mama panggil nggak nyahut-nyahut. Musik kamu, tuh, kecilin lain kali." omel Mamanya sambil berjalan mendekati Rindu.
Untung saja Rindu tidak meneteskan air mata. Bisa bahaya kalau Mamanya tahu jika dirinya menangis. Saveri bakal kena sunat dua kali oleh Mamanya.
"Kenapa, Ma?"
"Itu di bawah ada Gavin. Temuin, gih?"
Alis Rindu terangkat sebelah. "Heh? Ngapain?"
Sarah hanya mengangkat bahunya tidak tahu. "Mama mana tahu. Sana, buruan!"
Dengan langkah gontai ia menemui Gavin yang duduk manis di ruang keluarga bak tuan rumah.
"Ngapain lo ke sini?" Rindu menyingkirkan kaki Gavin yang sengaja diletakkan selonjor di sofa, kemudian Rindu mengambil tempat di sebelahnya.
"Jalan yokk. Lagi bosen nih gue." Gavin merangkul bahu Rindu mencoba untuk menggoda perempuan itu.
"Ogah. Malesin." Rindu langsung menyingkirkan lengan Gavin dan melotot tajam. Gavin tidak tahu ya, kalau suasana hatinya sekarang lagi hujan badai nggak karuan?
Gavin mencubit sebelah pipi Rindu, "Aih, lo tuh butuh jalan-jalan kali, Rin. Nggak nyadar muka lo tuh sama kayak langit di luar. Sama-sama mendung."
Rindu mencibir. "Udah tahu di luar mendung, kenapa ngajakin jalan coba?"
"Lagian kan mendung belum tentu hujan juga kali, Rin. Ya, ya, ya?"
"Kenapa musti gue, sih, Vin? Emangnya lo nggak ada temen lain apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU √ [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA] [PART MASIH LENGKAP] Rindu percaya dengan pepatah yang mengatakan, "Usaha tidak pernah mengkhianati hasil." Maka dari itu dia tidak akan menyerah akan cintanya. Saveri, lelaki dingin, ketus, cuek juga kasar. Harusnya...