Prologue

210 15 1
                                    

Aurel Natasya citra Dianata*

Aurel merasa tidak ingin terbangun dari tidur nya dan berharap ia akan tertidur selamanya. Namun sinar matahari telah menembus kaca kamar nya yang membuat ia tersadar dan harus bangun.

Ketika selesai mandi Aurel langsung turun ke lantai bawah dan berharap bahwa mamah, papah, dan kakak laki laki nya berada di rumah.

"Mah... pah...," pekik aurel.

"Maaf non nyonya dan tuan sedang pergi ke kantor," ucap bik Uti.

Aurel mengendus kesal karna di saat hari libur mamah dan papah nya selalu sibuk bekerja.

"Kalo kak angga ada kan bik," tanya aurel.

"Kalo den angga udah pergi setelah nyonya dan tuan pergi." Sahut bik Uti.

Aurel duduk di kursi ruang tamunya dengan malas, dan kembali menatap rumah nya yang sangat besar namun juga sangat sepi. Sejak kecil Aurel tidak pernah mendapat kasih sayang dari kedua orang tua nya.

'Selalu dan selalu mamah sama papah lebih mentingin pekerjaan' ucap batin aurel lelah.

"Maaf non. Non butuh sesuatu?" Tanya bik Uti.

"Nggak bik makasih," jawab Aurel ramah.

"Kalo gitu bibik ke belakang dulu ya
" Pamit bik Uti yang di angguki ramah Aurel.

'Lagi dan lagi mamah sama papah lebih milih untuk bekerja di banding ngumpul bareng keluarga' gumam batin Aurel.

Aurel adalah anak yang selalu diam dan jarang untuk berbicara terdengar dingin namun bukan itu kenyataan dalam dirinya. Aurel adalah seorang anak dari pengusaha ternama di Indonesia karna papah aurel merupakan pengusaha yang sangat terkenal dan kuat di Indonesia, serta mamah nya Aurel merupakan seorang desainer perancang baju yang sangat terkenal dan ternama di Indonesia maupun di luar negri. Hidup Aurel sangat lah murung karna dari kecil ia tidak bisa merasakan hangat nya keluarga karena kedua orang tua nya lebih sibuk bekerja dan tidak pernah memperhatikan Aurel.

Aurel juga merupakan anak yang memiliki semua dan segala fasilitas fasilitas mewah namun tidak memiliki kasih sayang dari seorang kedua orang tua.

******

Varel Raditya Pratama*

Seperti kegiatan rutin nya varel selalu lari pagi di saat hari minggu. Varel menyapa ramah satpam nya yang membukakan pagar rumah nya.

Varel tersenyum karna melihat ayah dan bunda nya sedang duduk bersama sambil menikmati secangkir teh. Tanpa banyak berpikir varel langsung menghampiri ayah dan bunda nya.

"Pagi ayah... pagi bunda...," sapa Varel dengan senyuman.

"Kamu mendingan sekarang mandi karna udah keringetan kayak gini" ucap Laras.

"Iya bunda ku sayang. Tapi varel duduk dulu kan cape abis lari" saut Varel.

"Sekolah kamu gimana?" Tanya Hendrik.

"Baik yah. Hampir di setiap pelajaran varel mendapat nilai A," saut Varel.

"Kalo kayak gitu bagus. Kamu mandi setelah itu bantu papah mengerjakan berkas berkas." ucap Hendrik.

"Itu mah kecil." Jawab varel dengan senyuman.

Varel merupakan anak dari seorang pengusaha ternama di dunia, karena ayah Varel merupakan pengusaha yang sangat ternama di Indonesia dan di beberapa negara sehingga, membuat ayah Varel menjadi orang yang sangat penting. Sedangkan ibunda Varel merupakan sarjana akuntansi lulusan s2 yang membuat ibunda varel memiliki 4 kantor cabang di Indonesia.

Varel merupakan anak bungsu karna ia memiliki kakak perempuan yang tengah bersekolah di Australia. Hidup Varel sangat lah berkecukupan di sertai dengan kasih sayang dari kedua orang tua nya yang tidak pernah kurang sedikit pun yang membuat Varel bahagia dan beruntung.

*****

Unexceped Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang