Kemping

44 11 0
                                    

Ekspetasi merupakan hal yang indah namun ekspetasi juga busa menjadi hal yang menyeramkan
.
.
.

Hari ini aurel merasa sangat lelah dan tidak ada tidur sama sekali. Aurel tidak pernah merasa lelah dalam hidupnya. Apakah ini semua karena hatinya?,entahlah ia sendiri pun tidak tau.

"Seneng gak sih kalo kemping kayak gini?" tanya varel

"Seneng" jawab aurel tersenyum

Aurel duduk di dalam bis dengan diam sambil melihat pemandangan dari kaca bis.

Tangan kiri varel menggenggam erat tangan aurel sambil menatap lurus ke depan yang membuat aurel menoleh kate arahnya.

"Aku nggak tau banyak tentang hidup kamu atau pun masalah kamu. Aku tau pasti sekarang kamu sedang berada dalam situasi yang di mana membuat hari dan diri kamu lelah" ucap varel

"Dari mana kamu tau?" tanya aurel

"Aku tau dari diri kamu sendiri khasnya hati kamu. Aku bisa merasakan bahwa hati kamu sangat lelah" jawab varel

Aurel membalas genggaman varel dengan erat lalu menyandarkan kepalanya pada pundak varel.

"Gue nggak tau" sela aurel

Varel menggerakkan tangan kanannya untuk mengelus lembut kepala aurel yang sedang bersandar di pundaknya.

"Kamu harus tau. Aku akan selalu ada buat kamu,jadi kamu jangan pernah merasa sendiri" ujar varel yang membuat aurel tersenyum

"Makasih ya,gue sayang lo. Jadi tolong jangan tinggalin gue di keadaan apapun" pinta aurel

"Nggak akan" saut varel

"Manggilnya jangan aku-kamu dong lo-gue aja. Aneh tau nggak kalo aku-kamu" ucap aurel yang membuat varel terkekeh

"Yah gagal deh pengen romantis romantis kayak di sinertron" kekeh varel

"Dasar anak drama" cetus aurel

"Jadi manggilnya sekarang gue-lo ni?" tanya varel

"Iya" jawab aurel

"Oke. Berarti kita kayak dulu lagi dong ya" tanya varel

"Beda dong dulu kita musuh sekarang kita pacar" saut aurel yang membuat varel tersenyum

"Mulai sekarang kita manggilnya gue-lo" jawab varel

"Harus dong" saut aurel

Entah mengapa ketika bersandar di pundak varel aurel merasa kantuk yang amat hebat melanda dirinya yang tidak bisa ia tahan.

Hanya dalam hitungan beberapa detik aurel sudah tertidur nyenyak di pundak varel. Varel hanya tersenyum ketika melihat wajah aurel yang amat lugu dan lucu ketika tertidur.

Setelah menempuh perjalanan cukup lama mereka pun sampai di puncak yang memiliki pemandangan yang indah dan udara sangat segar.

Semua telah turun dari bis terkecuali varel dan aurel. Varel mencoba untuk membangunkan aurel namun tidak berhasil.

Varel pun menggendong aurel dengan ala bridal stayle nya turun dari bis yang sangat mencuri perhatian. Varel berhenti di depan Pak bono yang sedang mengatur barisan siswa.

Unexceped Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang