Hukuman

37 7 0
                                    

Cinta bukan hanya sekedar materi dari pemikiran logika yang tak pasti
namun cinta merupakan materi yang memerlukan sebuah ukiran hati yang butuh untuk di cintai bersama dengan sebuah arti yang memiliki makna yang begitu berarti
.
.
.

Varel terus menatap aurel dengan senyuman yang membuat aurel menjadi grogi berada di depan varel.

Aurel berusaha untuk fokus pada laptopenya namun dengan ramah varel menutup laptope milik aurel yang membuat aurel kesal.

"Gue banyak kerjaan jadi jangan ganggu" ucap aurel kesal

"Tapi gue ngggak ada kerjaan gimana dong" saut varel lalu mendekatkan wajahnya hingga hidung mereka bersentuhan

Aurel terdiam meratapi jantungnya yang berdetak dengan kencang "hidung lo mancung jadi makin cantik suka gue" goda varel dengan senyuman yang membuat aurel diam membisu menatap varel

Aurel mulai mencerna ucapan varel "varelllll" pekik aurel lalu menjambak rambut varel

"A....du....h.... sa...kit...." ringis varel yang membuat aurel puas

"Jangan macem macem lo" ancam aurel lalu membuka laptope nya kembali

Varel yang melihat hal itu langsung menutup paksa laptope milik aurel dengan senyuman yang membuat aurel semakin kesal.

"Gue nggak suka kalo lo sibuk dengan hal lain dan nyuekin gue" saut varel dengan tersenyum jail

"Tapi gue jug__" ucap aurel terhenti ketika jari telunjuk varel menyentuh bibir nya

"Ih bibir lo menggoda" kekeh varel

Aurel menepis tangan varel dengan kesal lalu berjalan ke luar ruangan nya dengan muka merah yang membuat varel tertawa.

"Tungguin" pekik varel lalu berlari kecil menyusul aurel

Aurel menekuk mukanya sambil berjalan sementara varel tersenyum puas. Jalan aurel terhenti ketika ia menabrak seseorang yang membuat varel bungkam melihat orang tersebut.

"Kelien ini dari mana. Bapak cari cari dari tadi tidak ketemu. Kelian tau kalo tugas kita di sini banyak ini malah kelian sibuk pacaran. Hempir tiga jam kalian ngilang kalian tau itu" ucap Pak beni dengan tegas

"Tapi saya tadi ada urusan Pak" jawab aurel

"Urusan apa kau. Kelian coba bohongin bapak ya ha? Kelian tau bapak sama yang leinnya kerepotan sementara Kelian sibuk ngurusin urusan pacaran kelian" saut Pak beni yang membuat aurel menjeling matanya ke arah varel

"Maaf Pak" sela aurel

"Kalo gitu Kelian bapak hukum" ucap Pak beni yang membuat kedua mata aurel melotot sempurna

"Lah saya kan udah minta maaf Pak" lawan aurel

"Saya tau tapi Kelian harus tetap mendapetkan hukuman" ujar Pak beni yang membuat aurel cemberut

"Hukuman Kelian adalah kelian harus masak untuk malam ini dan tiga hari seterusnya sama kelian setiap siang harus membersihhhkan taman panti ini. Paham kelian" sela Pak beni lalu pergi yang membuat varel tersenyum dan aurel kesal

"Jadi kita sama sama terus dong ya" ucap varel dengan terkekeh

Aurel tidak ingin menanggapi omongan varel lalu berjalan pergi yang membuat varel berlari kecil mengejar nya.

Unexceped Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang