Diam

28 8 0
                                    

Cinta itu sederhana cukup di rasakan dengan hati bukan di pikirkan berdasarkan landasan materi
.
.
.

Kini selesai sudah tugas dari sekolah yaitu menjalankan bakti sosial terhadap anak anak panti telah terselesaikan kini mereka pun pulang.

Aurel duduk diam tanpa berbicara di samping varel yang membuat varel bingung kenapa aurel secara tiba tiba menjadi diam. Varel pun menepikan mobil nya yang membuat bis yang mengikutinya dari belakang juga ikut menepi.

Varel membuka kaca jendela mobilnya yang terlihat Pak bono sedang berkacak pinggang di depan pintu bis yang sudah terbuka.

"Mendingan bis nya jalan dulu aja Pak" ucap varel

"Kenapa" tanya Pak bono

"Anu Pak saya mau anterin aurel ke rumah sakit dulu jadi bapak ke sekolah nya duluan aja nanti saya nyusul" jawab varel

"Oke Kalo gitu" ucap Pak bono lalu kembali ke dalam bis

Varel melihat bis yang jalan terlebih dahulu baru ia juga ikut menjalankan mobil nya. Varel kembali menatap aurel yang tengah berdiam diri dan tidak seperti biasanya.

"Sayang aku ada salah ya sama kamu" tanya varel

1

2

3

Tidak ada respon dari aurel yang membuat varel menghela nafas gusam dan mulai mengingat ngingat kesalahan apa yang telah ia lakukan kepada aurel.

"Kenapa sih cerita dong" ucap varel

"Kamu lagi nggak enak badan" sambung varel

"Kamu kenapa kok udah dua hari kamu diemin aku sama yang lainnya" ujar varel

Aurel memandang malas varel kemudian menghela nafas nya dengan panjang yang membuat varel semakin bingung.

"Kenapa cerita dong" pinta varel yang membuat mood aurel berantakan

"Udah diem deh" bentak aurel kesal

"Nggak aku nggak akan diem sebelum kamu cerita" jawab varel

"Sekarang anterin gue pulang" cicit aurel

"Nggak mau tuh" saut varel

"ATERIN NGGAK" telan aurel menggeram

"Nggak mau" saut varel tersenyum jail

"Anterinnnn" teriak aurel yang membuat varel kaget

"Jangan teriak teriak sayang" jawab varel

"Sayang sayang pala lu peang" ujar aurel kesal

Kini aurel telah sukses membuat otak varel berpikir dengan keras. Varel pun menuruti permintaan aurel agar aurel tidak bertambah kesal terhadap nya.

Ketika sampai di halaman rumah nya aurel pun menatap malas rumah nya lalu mengejek a nafas pajang ketika melihat rumah yang amat besar di hadapannya.

"Thanks" ucap aurel kemudian turun dari mobil varel

Melihat aurel yang sudah turun kini varel pun ikut turun mengejar aurel.

"Kenapa ngikutin" tanya aurel

"Ya mau nemenin kamu" saut varel

"Mendingan pulang aja" ucap aurel

"Nggak mau karna hati aku mau mya di sini nemenin kamu" sela varel sambil tersenyum

Entah mengapa ketika varel tersenyum semua emosi yang ada di dalam perasaan aurel mulai menghilang dan kembali merasa tenang.

Unexceped Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang