Telat

35 8 0
                                    

Setiap warna tentu memiliki makna dan setiap setiap hati tentu memiliki rasa rasa inovasi berbeda untuk selalu mencintai dengan Setulus hati
.
.
.

Aurel dengan cepat berlari menuju gerbang sekolahnya. Aurel menghela nafas kesal karna pagarnya sudah di kunci.

"Pak bukain" teriak aurel

"Nggak bisa neng soalnya udah telat" ucap Pak kumis sang penjaga pagar abadi

Tanpa mau membuang waktu aurel berlari menuju belakang sekolah yang terdapat tembok yang besar dan tinggi.

'Terpaksa' ucap batin aurel

Aurel pun mulai memanjat tembok tersebut dengan sempurna seperti orang yang sangat ahli dalam memanjat.

Bugh

Aurel melompat dari tembok yang besar itu kemudian bernafas lega karna sudah bisa masuk ke sekolahnya. Dengan cepat aurel berlari menuju kelasnya.

Sesampainya di depan kelas aurel melihat ibu lusi sedang menatap ke arahnya dengan tajam.

'Hah mampus. Mendingan gue bolos aja tadi' ucap batin aurel

"Misi buk" ucap aurel ramah

"Mau ngapain kamu" tanya buk lusi dengan nada tegasnya

"Mau duduk lah buk" jawab aurel

"Kenapa kamu telatt" tanya buk lusi

"Saya kesiangan buk terus mobil saya mogok" perjelas aurel

"Kamu telat berapa menit" ketus buk lusi

"Kan masuk jam tujuh terus saya sampe ke sekolah jam 7.20" jawab aurel dengan santai

"Terus kenapa kamu bisa masuk" ujar buk lusi

"Saya manjat tembok belakang buk" jawab aurel sambil tersenyum

"Sekarang kamu keluar dari jam pelajaran saya" teriak buk lusi yang membuat seisi kelas kaget

"Ngomong ngomong makasih lo ni buk" ucap aurel

"Kenapa" bingung buk lusi

"Pas saya manjat tembok tadi niatnya mau bolos tapi udah keburu manjat ya udah nah sekarang kan ibu suruh saya keluar" jawab aurel

"Keenakan aurelnya buk" saut varo tidak terima

"Ya iyalah" jawab aurel

"Kamu mau keluar juga" tanya buk lusi

"Nggak buk" jawab varo

"Ya udah saya permisi ya buk" ujar aurel tersenyum senang sambil melangkahkan kakinya keluar kelas

Aurel berjalan melewati ruang OSIS dengan perasaan senang karna tidak harus masuk pelajaran guru sadis.

"Bolos" tanya varel yang berada di depan pintu ruangan OSIS

"Bukan tadi di usir sama buk lusi karna telat" jawab aurel santai

"Terus kamu mau aja gitu di usir" saut varel yang diangguki aurel

"Bukan mau tapi seneng lagi soalnya bisa terbebas dari pelajaran laknat" jawab aurel tersenyum sumringah

Unexceped Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang