Indah

34 7 0
                                    

Cinta merupakan 5 kata yang dapat membuat kita bahagia dan menderita
.
.
.

Setelah kegiatan seharian yang melelahkan,kini malam tiba. Aurel tersenyum melihat bintang yang sangat indah menghiasi langit.

Angin malam tajam menusuk hati aurel,perlahan air mata mulai menetes. Aurel mencoba tegar ternyata ia belum bisa tegar seutuhnya.

Aurel merasa tuhan tidak adil dengan mentakdirkan hidup seseorang. Ingin tertawa tapi air mata tetap menetes dan ingin menangis namun semua itu terlihat lucu.

"Hiks... gue benci!kenapa?ingin bahagia tapi rasanya susah" tangis aurel pilu

Di sisi lain varel enggan menutup matanya entah mengapa ada rasa mengganjal di hatinya.

Varel keluar dari kamar vilanya untuk mencari udara segar karna rasa kantuk sama sekali tidak melanda dirinya.

Varel menghentikan langkahnya ketika ia keluar karna ia mendengar seseorang menangis dan suara itu sangat di kenali oleh varel.

Varel mencari sumber suara tersebut,hingga akhirnya varel menemukan suara tersebut dan kaget ketika melihat aurel yang sedang duduk di atas atap vila sambil menangis.

"Aurel" pekik varel

Merasa namanya di panggil dengan cepat aurel menghapus air matanya kemudian menoleh ke arah suara tersebut.

"Apa" pekik balik aurel

"Lah gimana caranya naik ke genteng" tanya varel bingung

"Tu" ucap aurel dengan matanya yang melirik pohon besar di sebelahnya

Varel paham kemudian berlari kecil menuju pohon tersebut,dengan hati hati varel memanjat pohon yang sangat besar itu.

'Ajib dah cewek gue bisa naik pohon sebesar ini,gue aja dag dig dug' ucap batin verel ketika sampai di atas genteng

Varel berjalan mendekati aurel yang sedang duduk sendiri.

"Kenapa?nangis?" tanya varel

"Jangan basa basi" sela aurel sambil menatap lurus ke depan

"Cerita kalo lagi ada masalah" jawab varel

"Menurut lo tuhan itu adil gak sih" tanya aurel yang mulai terbuka

"Menurut gue tuhan itu adil adil aja,karna tuhan menakdirkan hambanya dengan takdir yang berbeda beda. Dari situ tuhan menguji kita tentang seberapa kuat kita menjalani cobaanya dengan lapang dada"

"Ya hidup itu memang pait,tapi kita nggak boleh terlalu larut dalam kepahitan itu. Hidup di ciptakan untuk kita merasakan kebahagiaan dan segala cobaan" oceh varel yang ikut terlalarut dengan pertanyaan aurel

"Kata kata gue emang gak nyambung,tapi ya gue juga nggak tau deng" kekeh varel yang membuat aurel tersenyum

"Ternyata yang katanya cowok dingin sedingin es batu terus yang katanya cowok jutek banget ternyata bisa berkata kata. Tapi kok kalo sama gue dianya kaya orang gila ya" ledek aurel yang membuat varel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

Unexceped Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang