bahagia

28 5 0
                                    

Nggak ada quetes lagi kosong wkwkwk
.
.
.

Kini pohon yang di desain carek telah siap dan usai,semua terlihat indah membuat Aurel tersenyum bahagia.

"Sini" panggil carek pada Aurel yang hanya diam menatap dirinya

Aurel melangkah mendekat pada varel,varel tersenyum kemudian membawa Aurel dalam pelukan hangatnya.

"Kok lo tiba-tiba peluk gue" tanya aurel bingung

"Emang mau peluk pacar sendiri nggak boleh" tanya balik varel

"Ya boleh,boleh aja sih" jawab aurel

Mereka berdua berpelukan cukup lama hingga kemudian Aurel melepaskan pelukan varel. Aurel menggenggam tangan varel dengan erat membuat varel terkekeh dan mengacak gas rambut panjang aurel.

"Kenapa cinta ku" tanya varel sambil tersenyum hangat

"Kita duduk aja ya" ucap varel mengajak aurel duduk di atas rumput-rumput hijau

"Varel misalkan kalo gue pergi apa lo mau nunggu gue,sampe gue kembali?" tanya aurel membuat varel spontan terkekeh geli

"Gue itu cinta sama lo,jadi sampe kapanpun lo pergi sejauh mana lo mau pergi. Gue varel akan tetap nunggu lo,karna lo itu udah ada di sini" ucap varel lalu mengangkat tangan aurel untuk menyentuh dada bidang miliknya

"Lo itu ada di hati gue" ucap varel membuat aurel tersenyum

"Gue bahagia" jawab aurel lalu memeluk erat varel

"Tapi gue juga punya satu permintaan" ujar varel secara tiba-tiba membuat Aurel spontan melepas pelukan varel

"Apa?" tanya aurel

Varel mendekat pada Aurel lalu merangkul pundak Aurel "jika nanti lo pergi,lo harus kembali. Karna sengat hidup gue tu elo bego dan gue harap kita bisa sama-sama selamanya" jawab varel dengan menatap kedua bola mata Aurel dengan tatapan yang dalam

"Gue pasti balik" saut Aurel dengan tersenyum manis membuat varel merasa gemas

"Lo kenapa sih kok bisa-bisanya lo jatuh cinta sama gue?" tanya aurel yang membuka suara

"Nggak tau,menurut gue cinta itu ya spontan dia nggak perlu teori dia nggak perlu definisi tapi cinta butuh perasaan. Cinta itu nggak dapat di ukur apalagi di itung cinta itu membawa bukan terbawa" ujar varel tersenyum yang menampakkan lesung pipitnya

"Tapi kan gue banyak banget kekurangan dan kejelekan gue banyak" saut aurel

"Cinta itu nggak Mandang kejelekan dan kekurangan tapi cinta itu saling melengkapi dan saling memperbaiki" ucap varel tersenyum lalu menarik hidung mancung aurel hingga merah

"Hm sakit varel" ringis aurel memegangi hidung nya

"Makanya masih mau tanya yang aneh-aneh lagi" tanya varel

"Nggak Deng" kekeh aurel

"Oh ya" ucap varel

"Apa?" tanya aurel

"Ada yang kelupaan" jawab varel

"Apa?" bingung aurel

"Ya nggak tau" kekeh varel membuat aurel kesal

"Ya bego,kalo lo nggak tau ngapain juga sok lupa sama kaget gitu" kesal aurel

"Ya biar kayak orang-orang aja gitu" kekeh varel

"Var,gue nggak mau ya lo berubah jadi orang lain. Lo jangan pernah berubah ya,tetep jadi varel gue" pinta aurel

"Siap cintaku" gemas varel

"Haha sejak kapan lo jadi alay" kekeh aurel

"Sejak tadi" jawab varel

"Ya udah yuk balik,udah malem" ajak aurel

"Ayo" jawab varel

Aurel pun memakai helm miliknya "tunggu dulu" ucap varel lalu melepas jaketnya dan memberikannya pada Aurel

"Biar lo nggak sakit" jawab varel

"Ih makin cintah" saut aurel

"Ih gemes,sini ciumm" canda varel membuat aurel terkekeh geli

"Udah ah,ayo balik" saut aurel

"Pegangan ya" ucap varel

"Siap" jawab aurel

******

Aurel dan varel pun telah sampai di vila dan melihat semua teman-temannya tengah berkumpul di teras vila.

"Ehmm yang pacaran Mulu" cetus varo

"Nggak papa la selagi ada pasangan" jawab varel

"Nah tu dengerin,makanya bagus lo bagi no Mutia ke gue biar gue cepet dan nggak jomlo lagi" saut Gibran dengan penuh semangat

"Ogahh bangettt punya adek ipar kek luuu" ucap varoo judes

"Ya lo gitu sih" keluh Gibran

"Palyboy mau insaf ni ye" ledek rio

"Lo kalo mau jadi pacar nya Mutia berarti taarufan lah bukan pacaran" ledek reza

"Keras betty,kek nggak sanggup gue" jawab Gibran sedih

"Kek gitu aja lo nggak mampu,gimana lo mau jadi pasangan Mutia" jawab reza

"Yang mudah-mudah lah" pinta Gibran

"Hidup ini nggak ada yang mudah" jawab logo

"Bener tu" sambung citra

"Makanya enak aje lu,mau mainin adek gue" saut varo

"Sejak kapan varo punya sisi kekaka an?" tanya aurel

"Udah deh ya" kesal varo

"Jalan tengah aja ni ya,mendingan lo kasi syarat buat Gibran biar bisa deketin adek lo" ujar varel menjadi penengah

Varo nampak berpikir "hafalin 30 juz" ucap varo membuat Gibran melotot

"Buset kalo gitu gue jadi hafiz Qur'an dong" kaget varo

"Sholat tepat 5 waktu. Bisa solat tahajud,solat duha" ucap varo lagi

"Yang ringan dikit lah" pinta Gibran membuat semua menahan tawanya

"Rajin menabung,nggak sombong,nggak play boy" saut varo

"Buset,kayak gue mau ngambil hati anak sultan Arab aja syarat nya" keluh Gibran

"Varo otak nya lagi bener ni gaya,dia sayang Ama adiknya dan dia mau adiknya selamat dunia akhirat" kekeh leon membuat varo mengangguk setuju

"Varo,masa lo jadi kek gini" keluh Gibran

"Ya udah simpel kalo lo nggak bisa penuhin syarat itu,ya udah hus! cari cewek lain aja" jawab varo singkat namun seram bagi Gibran

"Ya Allah kuat kan lah hamba ya Allah,berilah hamba keslmatan" ringis sedih Gibran

"Gib,kayak lo mau pergi perang aja" kekeh leon membuat semua tertawa riang

*******

@tbc

Vote...

Komen...

Dan akhirnya aku apdet ya,meski pendek yang penting apdet.
Selamat membaca 🤗🤗

Unexceped Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang