bahagia

27 5 0
                                    

Senyuman bukan fakta dari segalanya,bisa saja senyuman itu adalah senyuman untuk menutupi sebuah luka
.
.
.

Aurel tersenyum melihat orang yang ia sayangi tersenyum,Aurel sedikit kaget ketika varel menyandarkan kepalanya di pundak dirinya sambil menggenggam tangan aurel.

"Jangan di lepas" ucap varel pelan membuat Aurel semakin mengeratkan pegangan tangannya

Varel diam,entah mengapa hati varel merasa bahwa aurel akan pergi jauh darinya.

"Woi nyanyi dong,malah main gitar mulu. Suara kagak ada" ucap varo

"Lu aja nyanyi" saut gibran

"Suara gue terlalu indah,entar lo pada terharu denger suara gue" ujar varo dengan bangganya
"Halah bukan terharu,tapi perusak" jawab logo

"Idih sahabat macam apa lo,ada sahabat sendiri di hina" oceh varo kesal membuat semua orang tertawa

"Emang gitu kenyataannya kan" saut gibran sambil tertawa

"Ya puji dikit kek" sambung varo dengan wajah melas

"Kalo muji buat kesenangan Lo semdiri mah munafik,bagus biacra apa adanya" ujar aurel membuat semua mengacuhkan jempol padanya

"Ya lagian muji Lo itu suatu kebohongan,dosa gue udah banyak jadi gue nggak mau berbohong lagi" ujar rio cengengesan

"Wih sejak kapan playboy cak kelapa kaleng ingat dosa" ujar gibran

"Semenjak gue ketemu Mutia" jawab Gibran dengan senyuman yang mendalam

"Oh yang anak ustad itu" saut varo

"Nah tu Lo pinter" saut rio senang

"Kagak gue restuin Lo,sama Mutia" sela varo membuat rio diam

"Lah lo siapanya woi" teriak rio

"Gue sepupu dekatnya mutia" jawab varo santai membuat rio langsung bangkit dan duduk di sebelah varo

"Eh bagi nomornya dong" pinta rio

"Nggak,gue nggak mau punya adik ipar kayak lo" bantah varo

"Lah gitu amat,masa sama sohib gitu" saut rio

"Kapan lo jadi sohib gue" tanya balik varo dengan menaik turunkan kedua alisnya

"Sejak sekarang kini dan nanti" saut rio dengan senyuman lebar

"Kayak sinetron aja dah" ucap Leon membuat semua tertawa lagi

"Ya bagi ya nomor nya ya bagi" pinta rio berusaha membujuk varo

"Ya yo,sejak kapan selera Lo cewek ukhti" tanya reza

"Kagak tau dah,pas pertama kali gue ketemu dia satu hal yang gue rasain jantung gue berdetak cepat banget,beda dengan gue liat cewek lain" ujar rio dengan ekspresi yang menghayatkan

"Halah,Lo kan play boy ntar kasian lagi adek gue yang baik dapat cowok kayak lo" jawab varo lalu menolak rio membuat rio terjatuh ke belakang

"Wih biasanya aja dong" kesal rio

"Kagak sengaja gue" saut varo cengengesan

"Halah" cetus rio kesal

"Heh dari pada Lo berdua berantem mendingan kita nyanyi bareng aja" sela reza membuat semua mengangguk setuju

"Lagu apaan" tanya leon

"Enaknya lagu apaan mang" tanya balik logo

"Hm lagu apaan ya" ucap tika bingung

Unexceped Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang