Air terjun

35 8 0
                                    

Rekayasa adalah hasil sebuah editan indah yang nyata namun juga bisa menimbulkan luka yang tanpa di sangka
.
.
.

Pagi telah hadir,aurel melihat jam di handphone nya menunjukkan pukul 6 pagi. Aurel melirik sebelahnya nampak citra dan beberapa adik kelasnya masih tertidur dengan selimut yang membelit tubuh mereka masing masing.

Aurel turun dari kasur kemudian bersiap untuk joging pagi rutinitas aktifitas ia setiap pagi.

Setelah selesai bersiap aurel pun keluar dari kamar dan menghirup udara segar yang tidak terlena polusi.

"Joging bareng" aja varel yang tiba tiba mucul di sebelah aurel

"Ayo" jawab aurel dengan senyuman

Mereka pun joging bersama dengan perasaan senang.

"Dingin ya di sini pagi pagi" ucap aurel

"Tenang aja tapi cinta gue ke lo nggak pernah dingin kok" saut varel di sertai dengan kekehan kecil tampannya

"Gombal" ujar aurel

"Udah mandi belom" tanya varel

"Emang kenapa" tanya balik aurel

"Hm gue mau aja lo ke air terjun" jawab varel

"Ya udah ayok" saut aurel yang membuat varel tersenyum

Mereka pun berlari menuju air terjun secara bersama.

"Sini pegang tangan gue" ujar varel mengukirkan tangannya melihat aurel yang sudah berjalan di atas batu

"Gue bisa" tolak aurel

"Ya udah" jawab varel tersenyum miring

"Aw..." pekik aurel yang terjatuh

"Kan tadi nggak mau" jawab varel

"Bantuin dong" kesal aurel

Varel pun berjongkok sambil tersemyum menatap aurel yang tengah meringis kesakitan.

"Ya mana yang sakit" tanya varel

"Di kaki lah" cetus aurel

Varel tersenyum kemudian melepas sepatu aurel dan mengurutnya secara perlahan.

"Sakit pelan pelan dong" ringis aurel

"Ini udah pelan banget" jawab varel

"Ya udah kalo gitu ngurutnya pake hati" saut aurel yang membuat varel tersemyum miring

"Kapan sih gue nggak pake hati" kekeh varel

"Varel" kesal aurel

"Oke" jawab varel lalu kembali mengurut kaki aurel

"Sakit" ringis aurel

"Ni udah,coba lo jalan" jawab varel

Aurel berdiri dan mencoba berjalan tapi berjalan secara pincang.

"Varel kaki gue pincang" ucap aurel

"Oh jadi ngode" kekeh varel

"Ngode apaan" cetus aurel

"Ya udah lo naik ke punggung gue" jawab varel

"Buat" tanya aurel

"Ya di gendong lah,kan lo bilang kaki lo pincang" jawab varel

"Masa gendong sih,di jalan batu kayak gini" ujar aurel

"Udah cepetan,nanti kalo di paksa jalan patah lo tu kaki" jawab varel

Unexceped Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang