extra chapter

37 1 0
                                    

Kini Aurel telah berhenti dari pekerjaannya yang dulu. Dulu adalah masa terburuk untuk hidup Aurel yang begitu kelam dan pahit. Aurel termenung mengingat semua itu dan bersyukur atas hidupnya yang sekarang.

Tiba-tiba saja ada yang memeluk leher Aurel dari belakang "mamah kenapa?" tutur Kanu yang kini sudah berusia 17 tahun

Aurel tersenyum kemudian mengelus tangan Kanu "mamah nggak kenapa-napa sayang" jawab aurel membuat Kanu berpindah tempat duduk di samping dirinya

"Oh iya papah sama Kevin ke mana?" Tanya Kanu yang tak melihat kehidupan Kevin adiknya itu di rumah pantas saja rumah sepi

"Tadi Kevin aja papah beli mainan" sahut Aurel pada Kanu membuat Kanu mengangguk kemudian ia kembali menatap Aurel

"Mamah ada mikirin sama bimbang sama sesuatu ya?" Tebak Kanu yang melihat Aurel sedikit gelisah

Aurel tersenyum dan mengelus lembut rambut Kanu "nggak ada" sahut Aurel

Kanu ingin bertanya lagi namun ia pasti Aurel tidak mau memberitahu dirinya 'ya udah gue cari tau sendiri aja' ucap batin Kanu

"Mama" pekik Kevin yang kini turun dari gendongan Varel lalu memeluk Aurel

Kevin memeluk Aurel dan kemudian mengejek Kanu "ye dasar bocah,dateng-dateng nggak jelas" ucap Kanu mencubit pipi tembem milik Kevin yang sedang duduk di pangkuan Aurel

"Udah pulang Kanu?" Tanya varel yang duduk di sebelah Aurel

"Baru aja pah pulang" jawab Kanu

Kevin adalah anak kedua dari Aurel dan Varel jarak umur antar Kevin dan Kanu sangatlah jauh yaitu 12 tahun. Sebenarnya dulu Aurel tidak menyangka ia isi lagi.

Sekarang kini Varel dan Aurel berusia 39 tahun,umur mereka boleh saja terlihat tua tapi tidak wajah mereka. Wajah Aurel dan Varel masih terlihat sangat awet muda.

"Mah,tadi di jalan Kevin liat bantut" ujar Kevin yang bercerita pada Aurel

Kanu merasa heran "hah bantut apaan bocah?" Bingung Kanu membuat Kevin meninju perutnya

"Ah elah,bocil juga. Ntar lu gue jadiin sate kambing lo gue bakar" ancam Kanu membuat Kevin takut

"Ntal Kevin bilangin papah,bial abang di marahin papah" jawab Kevin membuat Aurel dan Varel terkekeh

"Masa jantan mainnya ngaduan" komen Kanu membuat Kevin nampak berpikir keras

"Emang tadi Kevin liat apa sayang?" Tanya Aurel pada anak gembulnya itu

Kevin nampaknya masih berpikir hingga ia selesai berpikir dan memandang Varel "tadi di jalan ada bantut kan pah" ujar Kevin membuat varel tertawa

"Bukan bantut sayang tapi badut" tawa varel

"Nah iya mah tadi Kevin liat bantut banyak banget di jalan" ucap Kevin lagi-lagi bantut membuat semuanya tertawa

"Woi badut kale bukan bantut" tawa Kanu yang pecah mendengar Kevin berbicara

"Udah kagak bisa bilang huruf 'R' tambah lagi pula nggak bisa bilang badut" ledek Kanu membuat Kevin menangis

"Kanu udah kasian adik kamu" sela Varel membuat mulut Kanu diam

"Mah Kevin lapel" rengek Kevin pada Aurel

"Sayang aku temenin Kevin makan dulu ya" pamit aureo pada varel

Varel mengangguk kemudian mencium kening Aurel dengan hangat  "paham kali mah,pah anaknya jomlo" sindir Kanu pada Aurel dan Varel

"Cari jodoh sana nak" ledek Varel pada Kanu membuat Aurel terkekeh

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unexceped Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang