Sayang

34 7 0
                                    

Cinta itu hadir karna terbiasa bukan karena terpaksa.
.
.
.

Semua pun tertawa riang sambil memakan pitzza yang di pesan oleh varel. Varel pun menatap aurel dengan senyuman yang amat tulus.

"Ngapain lo liat liat" cetus aurel

"Jangan panggil lo dong panggil sayang kek,bebeb kek,mbeb kek,kalo nggak ayah bunda juga nggak apa apa" saut varel sambil tertawa

"Apaan alay amat" sambung aurel

Varel terkekeh sementara aurel kembali melihat langit langit yang penuh dengan bintang. Aurel merasa rindu akan suasana keluarga ia ingin tau bahwa bagai mana rasanya ketika di peluk oleh seorang ayah pasti sangat bahagia.

"Kenapa" tanya varel

"Lagi mikir" jawab aurel

"Mikir apa" saut varel

"Jangan kepo" sambung aurel

Varel menatap aurel dengan dalam yang membuat aurel terdiam,varel pun menggenggam kedua tangan aurel sambil tersenyum tulus. Siapa pun yang melihat senyuman seorang varel pasti orang tersebut akan meleleh karna ketampanan varel.

"Sekarang kamu sama aku adalah kita. Aku ingin setiap suka dan duka kita selalu bersama. Aku ingin kita saling berbagi dan bertukar cerita aku nggak ingin kalo ada rahasia di antara kita hubungan bisa berjalan lancar apabila adanya kepercayaan,kejujuran,dan ketulusan. Cinta aku ke kamu itu sangat besar jadi aku mau menjaga kamu tetap tersenyum aku nggak ingin satu air mata kamu jatuh. Sekarang kamu sama aku sudah menjadi kita yaitu dua hati yang menyatu saling mengikat dan saling membatu" ujar varel

Aurel tersenyum melihat ke arah varel kemudian melepaskan genggaman tangan varel.

"Saling membatu?" bingung aurel

"Iya saling membatu yang artinya kalo kamu ada masalah aku siap bantuin kamu dan kalo aku ada masalah kamu harus Bantuin aku" sambung varel yang membuat aurel menepis tangan varel yang mengacak ngacak rambut aurel

"Apaan. Siapa yang bilang kayak gitu" tanya aurel

"Aku" jawab varel

"Tau dari mana" sambung aurel

"Tau dari hati aku yang amat cinta ke kamu" ujar varel yang membuat aurel tersenyum kikuk

"Kenapa lo jadi alay sih" cecah aurel

"Eh nggak boleh manggil lo gue ya" saut varel

"Terus" jawab aurel

"Manggil nya kamu aku lah" saut varel

Aurel menggelengkan kepalanya menatap varel yang super alay,varel tersenyum dengan menatap aurel yang tengah duduk di sampingnya.

"Woi mojok mojok bae" ujar varo yang membuat varel dan aurel kaget

"Bisa nggak sih lo nggak ngagetin gue" ucap aurel kesal

Varo cengengesan menatap varel dan aurel dengan senyuman jail nya. Varo pun mulai berpikir dan mengihudpaln ide cermelang nya varo terus tersenyum sendiri yang membuat varel dan aurel heran.

"Kenapa lo senyum senyum" tanya aurel tajam

"Ya elah jadi cewek tu yang baik,lemah lembut,kagak kasar__" jawab varo yang di potong oleh aurel

"Jangan banyak basa basi langsung aja" sela aurel yang membuat barel kembali tersenyum

"Kesambet lo" tanya varel

"PERHATIAN PERHATIAN" pekik varo yang membuat semua anak teman temannya berkumpul menatap varo

"Woi jangan teriak teriak napa anak panti pada tidur ntar bangun dengar suara lo kayak toa rusak" ucap reza

Unexceped Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang