Mengapa?

27 6 0
                                    

Perjuangan bukan untuk orang yang salah tetapi untuk orang yang tidak akan memberikan rasa patah
.
.
.

Aurel dan angga kini tengah berjalan menuju rumah mereka,lebih tepatnya rumah johonas latam dianata.

Mobil angga berhenti tepat di halaman rumah kedua orangtuanya,aurel menatap sejenak rumah yang ada di depannya.

"Ayo" ucap angga yang sadar akan luka hati aurel

Aurel diam menghela nafas panjang "ayo" ucap angga lagi dengan senyuman

Aurel membalas senyuman angga dan mengangguk. Mereka pun turun dari mobil.

Mata aurel menatap mobil sport hitam yang ada di depannya dan merasa tak asing dengan plat mobil itu.

"Ini mobil siapa" tanya angga bingung

Aurel menggeleng dan tak ingin menebak nebak akan orang yang sedang ada di dalam pikirannya. Aurel menatap mobil itu hingga sebelum angga menggandengnya masuk ke dalam rumah yang membuat lembaran sedih dalam hidupnya.

Langkah kaki aurel behenti tepat di ambang pintu ruang tamunya. Betapa sakitnya hati aurel melihat pemandangan itu.

"Kenapa kamu ke sini" ucap johonas dingin dan kasar

"Dan kamu angga kenapa kamu ikut ikutan dia melawan papah" sambung johonas menatap angga

Angga tersenyum menatap johonas papahnya "anda lupa kalo saya tidak menganggap anda sebagai papah saya" kekeh angga membuat meli mamah aurel dan angga bungkam lalu berdiri di samping jhonas

"Maksud kamu" tanya meli bingung akan ucapan angga

"Maaf saya tidak banyak waktu,saya ke sini cuman ingin mengembalikan ini. Sepertinya kurir salah kirim" jawab angga memberikan sebuah kotak

"Apa ini" tanya meli yang bingung setelah menerima kotak pemberian angga

"Handphone" ucap meli

Audren yang tadi duduk diam kini berdiri lalu memeluk jhonas "maksih ya om udah mau beliin aku handphone keluaran terbaru,om itu membuat aku merasa tidak kehilangan sosok papah" jawab audren sambil memeluk jhonas

Jhonas membalas pelukan audren dengan hangat sambil mengecup kepala audren "sama sama,jangan panggil om. Sekarang panggil papah" ucap jhonas membuat kedua mata aurel berkaca kaca

Audren melepas pelukan jhonas dengan tersenyum kemudian melihat angga dengan senyuman.

"Kak angga" ucap audren yang ingin memeluk angga namun tangan angga sudah memberikan isyarat tidak membuat audren cemberut

"Angga dia adik kamu,biarkan dia peluk kamu" jawab jhonas membuat audren tersenyum

"Nggak dia bukan adik saya,dan perlu anda ingat dia ini bukan anak anda. Dia adalah anak dari adik adik Anda yang sudah meninggal" saut angga lantang membuat audren sedih

Aurel semakin mengeratkan genggaman tangan angga,angga paham akan kondisi aurel saat sekarang. Angga pun membalas erat genggaman tangan aurel.

"Ini pasti gara gara kamu aurel,kamu yang udah bikin angga jadi melawan papah. Dari dulu seharusnya kamu tidak di lahirkan,asal kamu tau kelahiran kamu sama sekali tidak di harapkan papah. Kamu itu hanya perusak kebahagiaan" pekik jhonas membuat air mata aurel yang dari tadi ia bedung kini jatuh secara perlahan

"Apa sih pah salah aku sampe papah benci sama aku" tanya aurel dengan isak tangis

"Kamu sudah menghancurkan segalanya" jawab jhonas dengan menatap aurel tajam membuat isak tangis aurel meluap

Unexceped Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang