pohon

26 4 0
                                    

Hujan datang tanpa bersuara tapi hujan datang selalu memberikan tanda,begitu juga dengan cinta yang terkadang datang tanpa di sangka lalu hilang secara tiba tiba
.
.
.

"yuk" ucap varel menggandeng tangan aurel

Aurel bingung akan di ajak ke mana oleh varel yang menurutnya ini sungguh tidak jelas.

"Tada" ucap varel girang menunjukkan pohon berukuran sedang yang ada di hadapan mereka

Aurel bingung mengapa varel menunjukan pohon ini kepadanya,entah apa istimewanya pohon ini.

"Pohon doang"  ucap aurel yang di angguki varel

"Ya ini,pohon" jawab varel

"Faedahnya lo bawa gue ke pohon ini apaan sih" tanya Aurel mebuat varel tersenyum jail

"Apaan sih senyum senyum kayak gitu" sambung aurel heran

"Ya lo sih belum juga gue jelasin udah ngomel aja terus dari tadi,cape deh" jawab varel membuat aurel terkekeh manis membuat varel juga ikut tertawa

"Terus lo juga kenapa ketawa" tanya aurel

"Ya gue liat lo ketawa,maka gue ketawa juga" ucap varel

"Oke udah ya,sekrang gue tanya ni. Varel cowok aneh kita ngapain sih ke pohon ini" tanya Aurel denga nada sedikit geram

"Hm" jawab varel sambil berjalan berputar mengelilingi aurel

"Is jangan rese ya" ketus aurel

Varel menghentikan langkahnya tepat di hadapan aurel,varel memutar badannya tepat menjadi berhadapan dengan aurel. Varel memajukan wajahnya hingga kini wajah mereka berdua sangat dekat.

"Emang kalo iseng dengan pacar sendiri salah" tanya varel

Jagung aurel tidak karuan akibat tatapan mata varel yang dalam ketika melihat kedua mata miliknya.

"Ih apaan sih Lo" kesal aurel lalu mendorong tubuh varel menjauhi dirinya

"Hahaha,pasti Lo dag dig dug kan" tanya varel

"Enggak tu" jawab aurel

"Massa" tanya varel dengan nada jail dan alisnya yang naik sebelah

"Ngak tu,nggak nggak nggak,nggak sama sekali nggak pokoknya titik" kesal aurel membuat varel tertawa lepas

"Gue pulang ya" ancam aurel membuat varel berhenti tertawa dan mencegah dirinya

"Makanya yang jelas dong" saut aurel

"Ok,sorry ya" jawab varel

"Hmm" jawab aurel malas

"Di maafin gak nih" tanya varel

"Iya di maafin,puas kan. Sekarang kasi tau apaan" jawab aurel yang sudah penasaran

"Ya nggak ikhlas maafinya" saut varel

Aurel menarik nafas sejenak "varel pacar aurel yang blagu,kasi tau dong maksud nya ini apaan" ujar aurel dengan senyuman pepsodent membuat varel senantiasa dengan senang hati membalas senyumnya

"Sini deh" ucap varel menyuruh Aurel mendekat pada dirinya 

Aurel enggan untuk mendekat pada varel namun dengan cepat varel menarik tangan Aurel untuk berada lebih dekat pada dirinya.

"Lo liat pohon besar yang di depan kita" tanya varel

"Liat lah,emang gue buta apa. Gue kan dari tadi nanya sama Lo fungsi pohon ini apaan" keluh aurel yang sudah keburu kesal dengan varel

"Romantis dikit kek" saut varel menatap aurel

Aurel tersenyum "romantis kayak gimana sih,Lo aja ajak gue ke sini nggak jelas tan___" ucap Aurel terpotong karna jari varel menempel pada bibirnya

"Gue ajak lo ke sini jelas,jadi ada tujuan cuman Lo aja yang nggak tau sabar" jawab varel membuat aurel menepis tangan varel

"Ok,sekarang bakalan gue kasi tau" ujar varel

"Iya cepetan" jawab aurel

Varel mengangguk kemudian berjalan ke belakang pohon membuat Aurel heran.

"Varel lo nggak lagi nyiapin sesajen ya" pekik aurel

"Hus! enak aja ngomong,orang gue ngambil ini ni" ucap varel yang menunjukan kantong plastik putih yang besar di bawanya

"Apaan tu isinya" tanya aurel penasaran

"Kertas,origami,lampu,tali,pulpen,gunting. Dih ini apaan sih maksudnya" kesal aurel yang tak mengerti

"Sini dulu dong" ucap varel menyuruh aurel duduk di sampingnya

"Ogah" jawab aurel

Dengan senyuman varel menarik tangan Aurel untuk duduk di sebelahnya "nah kan jadi enak membuat aurel cemberut dan varel terkekeh

"Oke gini deh,kan ini ada kertas lo gunting deh kertasnya jadi bentuk kesukaan lo,terus lo tulis keinginan lo" ujar varel semangat aurel masih diam

"Ni gini ni gue,gue bakalan bikin bentuk love sekarang gue bakalan tulis keinginan gue. Liat depan sana" sambung varel membuat aurel menaikkan sebelah alisnya

Aurel menurut dan menatap lurus ke depan,dengan senang varel menuliskan keinginannya di punggung aurel.

'gue ingin bahagia,memberi lo cinta,dan gue ingin menua bersama lo seumur hidup gue di hati gue cuman ada lo yaitu aurel,seorang cewek smp yang dulu gue tolong dari preman brandalan. Keinginan gue adalah ketika lo bahagia gue juga bahagia. Itu adalah doa yang selalu gue pinta sama tuhan' ucap batin varel sambik menulis keinginannya

"Oke udah" jawab varel

"Satu doang" tanya aurel

"Ya banyaklah,tapi ini keinginan pertama gue yang paling spesial" saut varel

"Sekarang gue" jawab aurel lalu memutar paksa tubuh varel untuk di jadikan tempat untuk menulis

'keinginan gue adalah gue pengen selalu varel bahagia di saat gue udah nggak ada,varel selalu tersenyum dan tetap jadi tetap varel yang gue kenal,gue ingin kak angga selalu bahagia,aman,dan dapat kasih sayang mamah papah' ucap hati aurel sambil menatap punggung varel

"Udah" tanya varel

"Hm" jawab aurel tersenyum

"Hm sekarang kita tulis keinginan kita yang lain" ajak varel yang di angguki setuju oleh aurel

Mereka pun sibuk menuliskan keinginan mereka masing masing "udah" ucap girang aurel

"Ya sekarang bakalan gue gantung kertas kertas ini di pohon kita berdua" jawab varel lalu naik ke atas pohon

"Perlu di bantu" tanya aurel

"Campakin lampu itu aja" jawab varel

*******

@tbc

Vote...

Komen...

Unexceped Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang