Love (29) - Pergi

611 33 3
                                    

Jika memang kau lelah, maka pergilah untuk beristirahat sejenak namun setelahnya ku harap kau kembali. ~Rio

    Setelah insiden itu, Ify seketika menghilang bak ditelan bumi. Ify pergi tanpa mengucapkan pamit dengannya. Sedangkan hubungan Rio dengan Shilla sekarang sudah sedikit membaik, setelah beberapa hari mereka saling menjauh. Rio juga sadar bahwa masalahnya dengan Shilla hanya sebatas masa lalu. Kini, keduanya memutuskan untuk berdamai dan memutuskan untuk melupakan semuanya.

    Disini Rio, di kedai es krim langganannya. Pikirannya kembali pada gadis yang kini masih mengisi hati dan juga pikirannya, Rio merindukan dia namun Rio juga sadar diri bahwa selama Ify bersama nya, gadis itu tidak bahagia. Walaupun hubungannya dengan Ify hanya berjalan beberapa bulan namun rasa cinta nya terhadap gadis itu sangat besar.

    Mengikhlaskan memang tidak mudah, namun Rio mencoba belajar merelakan semuanya. Mungkin dibalik semuanya ada rencana Tuhan yang tidak terduga. Rio mencoba melepaskan Ify untuk kebahagiaan gadis itu, bukan karna Rio tidak cinta lagi namun karna Rio selalu menorehkan luka dihati pada gadisnya dan kini Rio membiarkan saja Ify mencari kebahagiaannya. Ia memang merasa rindu yang amat sangat namun sekali lagi, dirinya mencoba merelakan.

"Sorry io telat." Ucap seseorang yang tiba-tiba datang yang tak lain adalah Shilla.

"Gapapa, Shill." Jawab Rio singkat.

"Jadi selanjutnya apa yang bakal dilakuin?." Tanya Shilla.

"Gue gatau, Shill. Udah capek sama keadaan." Jawab Rio lagi.

    Setelah kejadian itu memang ada yang berbeda, Rio menjadi semakin pendiam. Tidak ada Rio yang jahil sekarang, yang ada hanya Rio yang diam dan dingin.

"Io,gue juga gak tau sekarang harus ngapain. Jujur gue juga ngerasa apa yang lo rasain, lo rindu dia dan gue juga sama." Kata Shilla.

"Shill, sorry udah ngerepotin lo dateng kesini. Gue duluan." Balas Rio seraya beranjak dari tempatnya.

    Shilla diam saja tanpa menjawab apa yang Rio katakan. Perubahan Rio membuat dirinya sedih sekaligus bingung, sedih karna ia merasa Rio sedikit berjaga jarak darinya, dan bingung karna ia bingung apa yang harus ia lakukan.

"Seharusnya lo gak baca buku gue io, dan seharusnya kejadian itu gak terjadi." Gumam Shilla.

*******

     Setelah bertemu dengan Shilla, Rio memutuskan untuk kembali ke kamar kost nya dan mengerjakan tugas yang diberi oleh dosen. Rio memutuskan untuk melanjutkan hidup dan melanjutkan kuliah dengan benar, karna jika ia lulus kelak ia sendiri yang akan meneruskan perusahaan sang papa yang kini telah berdiri.

    Tiba-tiba ia teringat kedua orangtua nya yang selama ini menetap di Singapore. Papahnya mengurus perusahaan yang ada di Singapore sedangkan sang mama adalah seorang dokter bedah yang kini sedang praktek di negeri tetangga. Rio menatap foto kedua orangtuanya yang ia letakkan tak jauh dari meja belajarnya, kemudian tersenyum tulus.

"Ma, pah maaf kalo selama ini Rio selalu main-main dalam belajar." Gumam Rio.

"Rio janji, Rio akan sungguh-sungguh kuliah." Lanjutnya.

******

Singapore 03.00 pm

   Kedua orangtua Rio tengah duduk bersantai di ruang keluarga, keduanya tengah menikmati waktu kebersamaan dan papah Rio membaca koran seraya meneguk kopi yang dibuat oleh istrinya. Sedangkan Mama Rio sibuk dengan beberapa kertas Rumah Sakit, wanita paruh baya ini tengah melihat-lihat status pasien yang ditanganinya.

"Maah." Panggil Suaminya.

"Iya pah." Jawab mama Rio yang tengah sibuk.

"Tiba-tiba papah kepikiran sesuatu." Ujar papah Rio, Mama Rio menghentikkan kegiatan membaca nya kemudian menatap suaminya.

"Maksudnya?." Tanya Mama Rio, Papah Rio menghela napas sesaat.

"Rio dan Shilla." Jawabnya.

"Mereka bersahabat sudah sangat lama, dan pasti mereka sudah mengenal satu sama lain. Lagi juga, mereka kuliah di Kampus yang sama. Kenapa juga kita gak mencoba menjodohkan mereka saja." Lanjut Papah Rio.

"Tapi Pah, mereka juga kan sudah besar. Pasti mereka punya pilihannya sendiri, lagi pula juga kan Rio sudah punya pacar kan?." Jawab mama Rio.

"Hanya pacar mah. Yah, papah punya rencana akan menjodohkan mereka berdua." Ucap Papah Rio.

"Sebaiknya kita tanya dulu pah sana orangtua Shilla, kita gak boleh mengambil keputusan secara sepihak." Jawab Mama Rio.

"Mereka pasti setuju." Kata Papah Rio.

"Pah, Mamah akan tanya Rio dan Shilla. Jika keduanya bersedia untuk dijodohkan maka perjodohan ini akan berlanjut tapi jika mereka menolak, maka perjodohan harus dibatalkan." Balas Mama Rio.

"Loh?."

"Iya Pah. Mereka memang bersahabat tapi jika mereka punya pilihan sendiri dan mereka sudah memiliki pasangan, kita sebagai orang tua gak berhak untuk mencampuri urusan pribadi mereka. Mereka sudah besar, bukan anak kecil lagi." Jelas Mama Rio dan kemudian bernjak meninggalkan suaminya sendiri. Dalam benaknya ia sendiri kaget, Bagaimana bisa suaminya itu mempunyai pikiran semacam itu. Jika ditanya setuju atau tidak, maka jawaban nya adalah Tidak. Ia memang menginginkan anak satu-satunya bahagia namun bukan seperti itu caranya, biarlah anaknya itu mencari kebahagiaannya sendiri.

*******

    Berhari-hari tanpa kehadiran sosok yang dicintainya membuat Rio terus saja menutup diri dan juga hatinya. Bukan Rio sombong atau apa, namun berita putusnya Rio dengan gadis calon dokter itu membuat heboh seantero Kampusnya. Sehingga membuat para wanita kini berani terang-terangan mendekati dirinya, namun dari sekian banyak wanita, sama sekali tidak ada yang membuat dirinya jatuh cinta. Hanya Ify, hanya gadis itu yang sampai saat ini mampu merebut hatinya.

    Sudah beberapa hari juga Rio terus mengasingkan dirinya, lebay memang. Namun Rio tidak ingin dulu diusik oleh siapapun, raga nya memang sehat namun hatinya tidak. Rio tidak merasa sedang patah hati hanya saja ia merasa kehilangan. Kehilangan senyum seseorang, kehilangan semangat hidupnya, kehilangan wanita yang dicintai tentunya. Rio termasuk sosok laki-laki yang tidak mudah untuk melupakan seseorang yang pernah singgah dihatinya.

"Aku harap dimanapun kamu berada, kamu selalu dalam keadaan sehat Fy." Gumam Rio.

Bersambung...

Selamat membaca, jika ada kesalahan silahkan kalian meng-Kritik, tapi kritik yang membangun bukan yang menjatuhkan.

Devi Wulandari

L O V E ❤ (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang