Teruntuk kamu yang selalu aku cintai~~~
- - - -
Semakin hari semakin terlihat jarak antara Ify dan Rio. Ify yang selalu menghindari untuk bertemu dan Rio yang perlahan lelah untuk memahami sikap Ify. Sedangkan Shilla, ia justru merasa jika hubungannya dengan Rio sudah kembali seperti semula.
Ujian kenaikan kelas sudah dilaksanakan beberapa hari ini, Ify dan Rio justru berada dalam satu ruangan ujian hal itu membuat Ify sedikit susah berkutik. Sedangkan Rio yang kini juga mulai menjauhi Ify karna lelah dengan sikap Ify yang terus-terusan menjauh tanpa adanya alasan yang jelas. Untuk saat ini mungkin Rio butuh istirahat sejenak untuk mengejar kembali Ify.
Pelajaran ke-2 dihari ke-5 ujian merupakan pelajaran terakhir bagi semua siswa-siswi Harapan Bangsa. Seperti saat ini, Ify mengerjakan soal dengan seksama. Mengerjakan semua soal yang menurutnya lebih mudah terlebih dahulu, sampai ada suara berisik yang mengusiknya dan mau tak mau akhirnya Ify menoleh kearah teman didepannya.
"Kenapa?." Tanya Ify, perempuan itu memberikan sebuah pensil kearahnya, Ify yang tidak mengerti mengerutkan keningnya.
"Tolong kasihin ke Ario ya? Dia pinjem pensil. Makasih." Ucapnya, Ify terdiam menatap pensil yang ada di tangannya. Dengan ragu ia memberikannya kepada Rio. Rio yang sedang asyik bersama soal-soal terpaksa harus menoleh saat namanya dipanggil.
"Ini." Rio mengangguk tanpa mengatakan apapun lagi. Mengabaikan Ify yang tadi memberinya pensil milik Aina. Ify tersenyum getir.
Bel pertanda jika ujian telah selesai sudah berbunyi dan semua siswa maupun siswi harus mengumpulkan soal-soal yang telah mereka jawab. Setelah mengumpulkan soal dan lembar jawabannya, Ify langsung melangkahkan kakinya menuju loker untuk mengambil tas nya yang tersimpan disana. Namun panggilan dari Shilla harus membuatnya menghentikan langkahnya.
"Ify." Panggil Shilla.
"Ya."
"Rio mana?." Tanya Shilla, memang Shilla dan Rio terpisah ruangan maka itu Shilla menanyakan hal tersebut pada Ify.
"Didalem. Kalo gitu gue duluan ya." Jawab Ify seraya pergi. Entah apa yang dirasakannya, mengapa dadanya tiba-tiba saja terasa sesak? Apa mungkin dirinya sudah jatuh cinta pada Rio? Mengapa secepat itu? Ify mempercepat langkah kakinya, ia ingin cepat-cepat sampai rumah dan mengurung diri.
- - - -
Saat Ify sedang berada di parkiran menunggu jemputan supir bunda nya yang sengaja dikirim untuk mengantar jemput dirinya. Karna sang bunda tidak bisa melakukan itu dikarnakan bunda nya terlalu sibuk dengan pekerjaan. Sedangkan Alvin, kini kakaknya itu sedang berada di Bandung untuk menyelesaikan skripsinya yang belum selesai. Akhirnya sang bunda berinisiatif mengirim supir pribadinya untuk mengantar jemput Ify.
Tanpa sengaja mata Ify menangkap Rio yang berjalan kearah motornya, berjalan beriringan bersama Shilla. Seperti ada suatu aliran listrik yang menyengatnya hatinya, Ify langsung memalingkan wajahnya. Mereka berdua sangatlah cocok. Shilla mencintai Rio dan dirinya tidak punya hak sama sekali untuk mengambil Rio menjadi miliknya. Perlahan Shilla menaiki motor ninja milik Rio dan reflek memeluk pemuda itu karna Rio langsung memutar gas. Bertepatan ketika Rio menjalankan motornya, mobil jemputannya sudah datang.
Karna tidak mau berlama-lama menatap keduanya akhirnya Ify langsung memasuki mobilnya, sebelumnya mata Rio baik Ify bertemu dan saling memandang dan akhirnya Ify lebih dulu yang memutuskan kontak mata keduanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
L O V E ❤ (ENDING)
أدب المراهقينSebuah kisah yang rumit antara dua sejoli yang saling jatuh cinta dan harus berpisah karna sebuah insiden. Akankah kedunya bisa bersatu? . . . #746 in teenfiction (30 - 09 - 2017)