Merangkai hati yang patah tidak mudah membalikkan telapak tangan, percayalah. -Ify-
Jerman 12.00 PM
Disini tepatnya disebuah restoran di Berlin terdapat Ify, Cakka dan Agni. Setelah mereka bertemu mereka memutuskan untuk sedikit bercengkrama. Dan disini, Ify juga dipaksa Cakka untuk bercerita bagaimana kondisi dan suasana Jakarta namun bukannya konsisten, malah Cakka mengulik kisah cinta diantara Ify dan Rio.
"Jadi, gimana ceritanya kalian bisa sampe putus kayak gini?." Tanya Cakka layaknya ibu-ibu gosip.
"Gak ada pertanyaan lain apa? Selain itu." Balas Ify yang terlihat enggan menceritakan semua.
"Gue yakin, kota Berlin itu tempat pelarian lo aja kan? Lo gak bener-bener mau kuliah disini." Kata Cakka yang mulai serius. Ify diam.
"Gue tau. Rio udah cerita semuanya sama gue, ya walaupun gue disini dan Rio di Indonesia. Gak ada alesan untuk dia buat gak cerita." Lanjutnya.
"Dan sekarang gue mau denger versi lo Fy." Kata Cakka.
"Gue males." Kata Ify singkat.
"Fy." Kini yang dihadapannya bukanlah Cakka yang petakilan, Cakka tiba-tiba berubah menjadi serius dan ucapannya tidak ingin ada yang membantah. Ify menarik napas enggan.
"Dulu, gue percaya sama dia. Bahkan sangat percaya."
"Terus." Kata Agni dan Cakka berbarengan. Ify melirik tajam.
"Jangan di potong! Atau gue gak cerita apapun." Ancamnya. Keduanya mengangguk mengerti.
"Singkatnya, disaat gue kembali ke Jogja, tiba-tiba ada dia kirim foto dia sama perempuan lain di kampusnya, dan mereka kissing." Lirihnya. Agni menutup mulutnya tak percaya.
"Gue marah. Perempuan mana yang gak marah, walaupun dia bilang itu jebakan. Gue gak perduli, intinya dia udah ngehianatin kepercayaan yang gue kasih."
"Gue minta putus sepihak, gue gak perduli apapun. Sejenak gue nenangin hati gue, gue mencoba memaafkan dia, mencoba membuka hati lagi. Tapi ada suatu kejadian yang gak gue kira." Air matanya perlahan menetes namun cepat ia hapus.
"Setelah beberapa bulan mencoba berdamai sama keadaan. Disaat gue mau minta maaf sama dia, gue liat dia depan mata gue sendiri lagi berpelukan sama sahabatnya. Dan mereka mengungkapkan saling sayang." Jelas Ify.
"Dari situ, gue udah nutup semua hati gue buat dia. Gue udah gak mau berurusan sama dia, gue udah gak mau lagi tau apapun tentang dia. Katakanlah gue egois, tapi kalo kayak gini terus-terusan gue gak sanggup, gue punya perasaan, Kka. Gue udah lelah dengan semuanya." Kata Ify mengakhiri ceritanya. Cakka mengangguk.
"Tapi lo masih cinta?." Tanya Cakka. Ify tersenyum lirih.
"Munafik kalo gue bilang gue udah gak cinta. Bahkan rasa sayang itu masih ada." Jawab Ify.
"Lo gak ada niatan buat ngegagalin tunangan Shilla sama Rio?." Ify menarik napas.
"Semua udah cukup jelas. Gue gak mau sakit hati untuk yang sekian kalinya. Jika itu pilihan dia, gue berusaha ikhlas." Jawab Ify.
Jujur saja, mendengar kabar pertunangan antara Rio dan Shilla membuat hatinya semakin sakit namun ia lelah jika harus memikirkannya. Ia bahkan masih sangat mencintai laki-laki itu, namun apa mau dikata takdir sudah terjadi. Dan Ify hanya bisa mencoba mengikhlaskan laki-laki itu.
"Mereka di jodohin, Fy." Jelas Cakka.
"Awalnya Papahnya Rio yang bikin ide konyol itu bahkan Mama nya Rio pun sempet nolak tapi ketika Papahnya Rio bicara sama orangtua Shilla, mereka setuju. Bahkan Shilla juga nolak tapi entah apa yang Rio pikirin sampe dia nerima itu." Jelas Cakka. Ify mengangguk ia tersenyum tipis mendengarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
L O V E ❤ (ENDING)
Novela JuvenilSebuah kisah yang rumit antara dua sejoli yang saling jatuh cinta dan harus berpisah karna sebuah insiden. Akankah kedunya bisa bersatu? . . . #746 in teenfiction (30 - 09 - 2017)