Love (36) - Flashback

418 18 1
                                    

    Kala itu, Ify masih memakai seragam putih abu-abu miliknya dengan senyum yang tak henti. Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah baginya, hari yang benar-benar membuatnya bahagia sehingga tak sedetikpun senyum memudar dari bibir cantiknya. Disampingnya ada pemuda seumuran dengan dirinya pun sama menyugingkan senyum yang sama sesekali melirik gadis yang disampingnya ini. Gadis yang beberapa jam yang lalu telah resmi menjadi miliknya.
  
   Ya Gabriel telah menyatakan cintanya pada Ify, gadis yang selama ini ia cinta selama diam-diam akhirnya ia mampu mewujudkan keinginan hatinya dengan langsung menyatakan langsung perasaan terhadap gadis disampingnya. Tak main-main ketika Gabriel menyatakan perasaannya tak butuh waktu lama untuk Ify menerima Gabriel sebagai kekasihnya dan kini Gabriel sangat amat bahagia. Setelah menyatakan perasaannya, kemudian mereka berencana untuk jalan berdua selayaknya sepasang kekasih. Berjalan bergandengan dan menatap penuh cinta seolah didunia ini hanya ada mereka berdua.

    Ketika sudah berada disebuah mall dikota Bandung, keduanya memilih berjalan-jalan terlebih dahulu memanfaatkan waktu berdua, tidak menyia-nyiakan waktu akhirnya Gabriel mengajak Ify memasuki toko aksesoris dan membelikan gadisnya sebuah kalung sederhana namun elegan, hal itu membuat Ify bahagia setengah mati. Sepanjang berada di mall hati Ify diselimuti bunga-bunga sehingga senyum itu tidak pudar barang sedetikpun.

   Setelah puas berjalan-jalan akhirnya keduanya memilih untuk makan di sebuah restoran.

"Kamu pesen apa?." Tanya Gabriel lembut.

"Hmmm samain kamu deh heheh." Jawab Ify malu-malu

Gabriel yang melihat gadisnya malu-malu hanya bisa tersenyum geli seraya mengacak-acak poni Ify dengan gemas sehingga membuat pipi gadisnya itu bersemu merah.

"Ciyeee pipinya merah hahaha." Ledek Gabriel.

"Ngeledek ya." Balas Ify dengan tawa yang tak pernah pudar.

"Ya ampun ini pasangan baru, bahagia amat sih." Kata Maudy yang tiba-tiba datang.

"Kok lo lemot banget sih kesini nya, ngapain dulu?." Kata Ify sewot.

"Yeee gue kan harus nunggu angkot dulu kali Fy, lo enak beduaan ama pangeran lo. Lah gue kan jomblo harus nunggu dulu. Makanya kalo gak mau lama cariin gue pacar dong hehe." Cerocos Maudy dan diakhiri dengan cengiran khas Maudy.

"Kita udah pesen Dy, sana pesen makan." Suruh Gabriel. Maudy mengangguk dan kemudian memesan makanannya.

    1 jam sudah ketiganya berada di sebuah restoran, ketika semua tugas telah usai mereka merapikan kembali buku-buku kedalam tasnya. Maudy melirik antara Ify dan Gabriel yang tampak bahagia, dalam hati ia mendengus kesal karna kelakuan sahabatnya itu. Jika boleh jujur, Maudy memang diam-diam mencintai Gabriel. Sudah lama ia memendam perasaan tersebut namun ketika mendengar sahabatnya telah resmi menjadi kekasih laki-laki itu mau tidak mau membuat Maudy mencoba mengubur perasaan itu dalam-dalam.

"Dy, kita duluan deh. Lo balik naik apa?." Kata Ify menyadarkan dirinya dari lamunan.

"Ha, oh yaudah duluan aja. Gue naik angkot kok." Kata Maudy.

"Kalo gitu kita anter sama depan mqll deh. Liatin lo sampe naik ke angkot." Tawar Gabriel.

"Eh gausah gausah. Kalian jalan duluan aja, gausah peduliin gue lagian gue bisa sendiri kok. Ga mau ah jadi nyamuk diantara orang yang lagi kasmaran." Tolak Maudy dengan gaya khasnya.

"Ah pengertian banget sih. Yaudah nih buat ongkos." Kata Ify menyerahkan uang dua puluh ribu untuk sahabatnya.

"Nah gitu dong ah baru nih temen gue. Sering-sering ya." Balas Maudy.

L O V E ❤ (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang