Love (9) - Demi Dia

954 80 4
                                    

Part 9- Demi dia

Jangan lupa setel mulmednya👆

- - - -

Mengapa masa lalu selalu terasa menyakitkan?~

- - - -

  Setelah seharian penuh, Rio menghabiskan waktu bersama Ify. Akhirnya kedua nya pun bergegas untuk segera pulang karna hari mulai gelap. Selama perjalanan pulang tak ada yang membuka suara sedikitpun, Rio menoleh kearah gadis mungil yang mampu merebut hatinya kini. Gadisnya tertidur dengan nafas teratur. Sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman kecil.

Alvin.
Adek gue bawa pulang.

To:Alvin
Otw!

Rio menaruh kembali ponsel diatas dashboard mobil dan fokus untuk menyetir. Jalanan mulai gelap dan Rio mulai menajamkan matanya menatap jalanan yang mulai sepi.

- - - -

Perempuan ini sedari tadi mengamati rumah megah tanpa melakukan apapun, seperti mempunyai rencana besar yang akan ia siapkan untuk sang pemilik rumah. Ia tersenyum licik menatap sebuah potret sebuah foto. Ia berjanji akan membalas sema kesakitan demi orang di cintainya, senyum liciknya semakin mengembang ketika melihat mobil yang dikenalinya telah berhenti di depan rumah megah tersebut. Dengan segera ia melangkah untuk mendekat.

Rio membangunkan Ify yang terlelap dengan pulasnya, sebenarnya tidak rela juga harus membangunkan gadis mungil ini. Namun bagaimana lagi, dirinya tidak di perbolehkan masuk oleh Alvin sedangkan Alvin sendiri tidak ingin membangunkan sang adik.
"Bangunin cepetan. Makanya kalo pergi tuh inget waktu kek." Kesal Alvin, Rio mendengus berusaha membangunkan gadis ini.

"Adek lo kebo banget sumpah, Fy bangun." Ify menggeliat dan membuka matanya perlahan. Ia menguap menandakan belum sepenuhnya nyawa nya kumpul. Ia berusaha membuka matanya.

"Halooo!." Sapa seseorang di balik tubuh Alvin, mata Ify yang tadinya berat untuk terbuka akhirnya terbuka lebar ketika melihat seseorang yang dikenalinya datang. Nafasnya memburu, wajahnya pucat seketika. Ketakutan mulai menggrogotinya.

"Masih ingat dengan gue Ify? Oh iya ada Alvin disini, gimana kabarnya Alvin?." Tanya nya diiringi dengan senyuman mematikan, sebisa mungkin Ify mengontrol dirinya.

"Ma..maudy...ngapain lo ada disini?." Tanya Ify dengan suara bergetar, perempuan yang bernama Maudy hanya tersenyum kemudian tertawa sinis.

"Mau ngapain ya gue disini? Kayaknya mau bales dendam sama lo deh Fy." Katanya dengan santai. Seketika ingatannya kembali pada masa-masa silam dimana dirinya begitu akrab dengan wanita ini.

"Hay Rio!." Sapa nya, Rio yang tak mengerti apa-apa akhirnya mengerutkan keningnya.

"Lo pasti lupa siapa gue. Yaudah gak penting juga. Fy, gimana rasanya ditinggalkan sama orang yang kita sayang?." Tanya nya, sebisa mungkin Ify menyembunyikan air matanya. Menahan rasa sesak yang menghantamnya kini.

Maudy tersenyum sinis menatap gadis yang bernama Ify. Ia sudah muak dengan segala telenova yang Ify perankan, ia muak dengan segala nya.
"Gue cinta sama Gabriel!." Ucapnya, air mata nya lolos, ia menatal nanar wajah Maudy yang kini sudah berbeda, dulu Maudy adalah gadis polos yang selalu berada di dekatnya namun kini, Maudy berubah menjadi sosok monster yang siap menerkam dirinya kapan saja.

L O V E ❤ (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang