Love (35) - Belajar Memaafkan

584 31 2
                                    

Lupakan semua yang sudah terjadi.

    Maudy menatap rumah Ify dari jauh dengan tatapan kebencian yang mendalam. Ia sudah bertekad tidak akan membuat sang empu bahagia, Maudy bertekad akan membuat Ify menderita seperti dirinya. Kehilangan orang yang dicintai tidaklah mudah, ia harus bangkit dan membuang rasa sakit itu sendiri. Jujur saja untuk saat ini Maudy masih belum bisa melupakan Gabriel, cinta matinya. Namun mengapa Ify bisa dengan cepat melupakan laki-laki itu.

  Yang membuat Maudy tidak terima adalah Gabriel lebih memilih Ify dan tidak memperdulikan perasaannya. Maudy menahan rasa sakit telah lama, ia mencoba mengubur perasaannya terhadap Gabriel namun tetap saja tidak bisa. Sampai Gabriel menghembuskan napas terakhirnya dan ia menganggap kematian Gabriel disebabkan oleh Ify, mantan sahabatnya yang sampai saat ini Maudy terus menaruh dendam pada gadis itu.

  Belum puas ia membuat Ify menangis, rencana nya yang ia susun tiba-tiba tidak bisa ia jalankan, ada perasaan yang tak enak pada hatinya namun Maudy tidak mau memperdulikannya.

"Lo harus ngerasain apa yang gue rasain Fy." Desisnya.

****

   Rio menarik napasnya dalam sebelum ia menghampiri kedua orangtuanya. Dengan rasa enggan ia mencoba membuka pembicaraan yang baik dengan orangtuanya.

"Mah. Pah. Rio mau bicara." Ucapnya.

"Bicara?." Tanya Sang Papa.

"Maaf kalo Rio gak sopan. Tapi Rio sama Shilla sudah mutusin untuk gak mau ngelanjutin pertunangan ini ke langkah selanjutnya." Jelas Rio.

"Maksud kamu?." Tanya Papa Rio.

"Rio sama Shilla mencintai oranglain pah. Shilla sama Rio gak saling cinta. Kami punya pilihan sendiri, jadi kami memutuskan untuk membatalkan semuanya." Lanjut Rio gugup.

"Kalo kalian memiliki pilihan sendiri. Kenapa kalian mau kami jodohkan?." Tanya Papa Rio lagi. Rio menghela napas.

"Shilla dulu emang cinta sama Rio. Waktu kami masih sekolah."

"Terusin kalo cerita. Jangan setengah-setengah." Sanggah sang mama.

"Dan kemarin Rio ada masalah sama perempuan yang Rio cinta sampai dia pergi ninggalin negara ini. Ketika itu Rio baru tau kalo Shilla cinta sama Rio tapi Rio gak tau kalo saat itu Shilla udah punya pilihannya, Rio kira Shilla masih nyimpan cinta itu sendirian. Niatnya Rio gak mau nyakitin Shilla lagi tapi malah Rio semakin nyakitin Shilla karna misahin dia sama pilihannya dan Rio juga nyakitin hati perempuan yang saat ini masih Rio cinta." Jelas Rio panjang lebar. Kedua orangtuanya seakan mengerti.

"Berarti kamu sok ganteng ya." Simpul sang Papa.

"Papa gak masalah jika pertunangan kamu gak bisa dilanjutkan. Jika kalian mempunyai pilihan masing-masing silahkan kalian memilih. Papa gak akan marah, jika kamu kembali berjuang untuk dia silahkan." Ungkap sang papa.

"Serius pah? Gimana dengan orang tua Shilla?." Tanya Rio.

"Urusan gampang." Jawab sang Papa.

"Makasih pa. Makasih maa." Rio tersenyum bahagia mendengarnya.

   Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tetap berjuang demi kembali membuat Ify bahagia. Dan ia juga berjanji tidak akan membuat gadis itu kecewa pada dirinya untuk kesekian kalinya.

L O V E ❤ (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang