Love (12) - Cinta itu Jahat

712 59 4
                                    

Love (12) - Cinta itu Jahat.

- - -

Maaf, jika aku tak membalas cintamu, karna hatiku memang bukan milikmu~~

- - -

Brak....

Ify terkejut ketika mendengar suara buku jatuh, ia melepaskan lagi tas dan menaruh di meja nya kembali. Ia berjalan menghampiri tempat duduk Shilla. Terlihat sebuah buku berwarna hijau muda yang Ify yakini itu adalah buku milik Shilla. Dengan hati-hati ia mengambilnya dan memandang lama buku yang telah di genggamnya.

Ify memutuskan untuk pergi dari kelas, menghampiri Rio yang kini tengah menunggunya di parkiran, dan Ify berencana untuk mengembalikan buku milik Shilla esok. Dengan langkah pasti, Ify menghampiri Rio yang tengah duduk di pos satpam yang letaknya tidak jauh dari parkiran.

Ify melempar senyum pada pemuda itu, kemudian menghampiri Rio yang tengah duduk bersandar.

"Ayo pulang." Ajaknya, Rio mengangguk namun matanya tak sengaja menangkap sebuah buku yang Ify pegang.

"Punya siapa?." Tanya nya.

"Oh ini, punya Shilla kayaknya. Nanti deh di kembaliinnya besok aja. Orangnya udah pulang juga kan?." Jawab Ify dan Rio hanya mengangguk.

Selama perjalanan pulang, tidak ada satupun yang membuka suara. Baik Rio maupun Ify keduanya sama-sama bungkam. Rio yang terlalu fokus dengan hubungannya dengan Shilla, dan Ify yang terfokus pada buku berwarna hijau muda milik Shilla.

Rio menarik napas panjang, memikirkan apa yang salah dengan dirinya dan mengapa Shilla seolah-olah menghindar darinya. Apa yang salah? Itu yang membuat Rio bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Ia berteman dengan Shilla sudah lama bahkan separuh usia keduanya. Ia merindukan saat-saat keduanya bersama.

Sedangkan Ify sibuk dengan pikirannya sendiri dan juga perasaannya. Selama Ify bersama Rio ada suatu getara aneh yang membuatnya tidak mengerti, ketika berdekatan dengan Rio jantungnya selalu berdegup kencang. Segala perhatian dari pemuda ini mampu menghilangkan rasa sakit hati nya yang selama ini ia simpan. Ify menarik napas kemudian menghembuskan napasnya dalam-dalam.

Mobil Rio sudah menepi dan itu artinya mereka sudah sampai. Ify melirik kearah Rio yang kini terdiam entah memikirkan apa. Dengan hati-hati ia memanggil nama pemuda itu namun tetap saja Rio tidak bergeming sama sekali.

"Rio." Panggil Ify sekali lagi. Rio tersentak.

"Eh iya kenapa?." Ify menatap lekat Rio, sepertinya ada yang di sembunyikan dari Rio. Dan Ify melempar senyum tipis.

"Makasih ya udah dianter. Kalo gitu, gue balik duluan." Kata Ify pelan, Rio hanya mengangguk kemudian menjalankan kembali mobilnya. Ada terbesit rasa sesak dihati Ify ketika Rio mengabaikannya. Namun ia tidak mau terlalu terpaku pada perasaannya.

- - -

Setiba nya dikamar,Ify melemparkan tasnya sembarang. Ia sempat melirik apa isi dari buku ini. Karna merasa penasaran, akhirnya ia membuka lembar demi lembar buku berwarna hijau muda.

Sabtu, 03 desember.
Rio...
Nama itu selalu ada dihati, selalu mengisi segala mimpi dan harapan. Aku berharap semoga kelak kita akan punya perasaan yang sama.

L O V E ❤ (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang