Love (28) - Salah Paham

689 30 8
                                    

Aku mohon, jangan berubah dan tiba-tiba pergi.

     Sudah lebih dari 2 minggu Ify di Jakarta, dan sudah 2 minggu juga ia meninggalkan kuliah nya yang ia biarkan begitu saja. Dan lusa, Ify akan berniat untuk kembali ke Yogjakarta melanjutkan pendidikan kedokterannya disana. Setelah tadi dirinya bertemu dengan Rio, mantan kekasihnya yang kini masih ia cintai. Jujur saja, dalam hati yang paling dalam hanya terukir nama Rio dihatinya namun semua rasanya sia-sia saja. Ia mencintai laki-laki itu namun Rio tidak bisa mengartikan kesetiaan itu sendiri.

  Melihat foto laki-laki yang dicintainya berdua dengan Maudy -mantan sahabatnya- yang berhasil membuat hidupnya hancur. Yang berhasil membuat hatinya porak-poranda. Tidak, Ify tidak dendam dengan wanita itu, hanya saja Ify masih belum paham apa motif wanita itu menghancurkan dirinya. Belum puaskah wanita itu melihat dirinya hancur. Entahlah itu hanya Maudy yang tahu.

****

  Disini, Maudy berada. Disebuah perumahan yang tak jauh letaknya dengan tempat tinggal Ify. Belum puas rasanya ia membuat Ify hancur. Dirinya hancur ketika melihat Gabriel menghembuskan napas terakhirnya dan itu karna Ify, sahabat yang dulu sangat ia sayangi namun sekarang berbalik. Maudy rasanya ingin membuat mantan sahabatnya itu benar-benar pergi dari dunia ini.

    Maudy masih belum terima dengan kepergian Gabriel, laki-laki yang ia cintai dan menurut Maudy Gabriel pergi untuk selamanya karna Ify. Karna mantan sahabatnya itu, hati Maudy seolah diselimuti dendam yang sangat besar. Ia benar-benar sudah muak dengan semuanya, dengan melihat kehancuran Ify karna kedua orangtua nya bercerai  belum membuat dirinya puas. Masih ada satu rencana lagi yang belum ia jalani untuk menghancurkan hidup perempuan itu.

"Sebentar lagi Fy. Gue akan buat lo pergi untuk selamanya." Ucap Maudy dengan senyum jahat yang selalu menghiasi wajahnya kini.

****

   Rio mengetuk pintu Shilla, sahabatnya. Hanya kepada Shilla dirinya berbagi tentang segala keluh kesahnya, dan hanya kepada Shilla dirinya menemukan tempat pulang yang tepat. Shilla ia anggap seperti adik nya sendiri, ia menyayangi gadis itu. Tak lama, keluarlah sosok Shilla yang sudah menggunakan piyama tidru, sepertinya gadis ini bersiap akan tidur.

"Ngapain?." Tanya Shilla dengan mata yang memerah karna menahan kantuk.

"Baru jam 7 malem Shill udah mau prepare tidur aja." Balas Rio

"Gue mau masuk lah. Capek, numpang istirahat." Lanjut Rio yang langsung saja memasuki rumah kecil milik Shilla dan diikuti oleh sang pemilik rumah.

"Kenapa lagi sih?." Tanya Shilla yang sudah paham sekali akan keadaan Rio.

"Gak. Lagian kalo pun gue cerita nanti yang ada lo bosen." Balas Rio yang langsung duduk di sofa milik sahabatnya. Dan Shilla mengangguk.

"Minum ga?." Rio hanya mengangguk dan Shilla berjalan kearah dapur.

   Seraya menunggu Shilla membuatkan dirinya minum, seperti biasa Rio akan selalu melihat-lihat rumah sahabatnya itu. Memang mereka berdua kini satu kampus dan Shilla juga menyewa satu kamar kost di Bandung, namun Shilla terlalu sering bolak balik Bandung -Jakarta menemani sang sahabat. Fokus Rio berubah kearah buku berwarna pink yang membuatnya penasaran.

   Rio mengamati sebentar buku tersebut sampai pada akhirnya ia mengambil buku tersebut. Rio mengamatinya dan perlahan mulai membuka lembaran-lembaran buku yang ada didalamnya. Betapa terkejutnya saat pertam membuka buku tersebut ada foto dirinya yang tertempel pada halaman buku. Rio melanjutkan membuka halaman kedua, dan ia juga menemukan foto dirinya yang dihiasi tanda love yang cukup banyak. Dan tiba-tiba ia menduga apa yang telah lama ia duga. Dengan penasaran ia membaca satu persatu kalimat yang ada didalamnya. Dan benar, Shilla menyukai dirinya!

L O V E ❤ (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang