"Apa? Hah? Rendahan katanya? Cih! Siapa dia! Siapa dia? Jeon-Jung-Kook?! Apa dia presiden Korea? Kenapa arogan sekali? Dasar brandal mesum!" Gumam Hara menyeret kopernya kasar menaiki satu persatu anak tangga
"Hey! Hara bodoh! Kenapa telfon ku tidak diangkat!" Seseorang berambut pirang menepuk kepala gadis itu lumayan kuat membuat Empunya meringis kesakitan
"Telfon? Apa? Aku tidak- oh astaga! Dimana ponsel ku?! Baek Dal Hee yaa! Dimana ponsel ku?" Hara memutari kopernya heran dan berjongkok menatap kopernya
"Kau tau kan? Sudah lama kita tidak bertemu sejak kau tinggal di asrama,tapi sungguh. Kupikir lama tidak bertemu denganmu akalmu bisa sedikit lebih maju tapi ternyata nihil. Kau tetap Hara-ku yang bodoh" Gadis rambut pirang hanya menatap tingkah Hara dengan tatapan datar.
"Oh astaga! Itu pasti karena Jeon Jungkook sialan itu! Akhh kenapa aku harus berurusan dengan preman kampus itu huh!" Hara berdiri mensejajarkan badannya dengan gadis berambut pirang disamping nya saat ini.
"Siapa itu Jung Jungyo katamu? Siapa? Kemarikan kopermu,biar kubawa. Kenapa kau lama sekali eoh? Apa surat kelulusanmu tidak diberikan dosen? Hahaha" gadis itu mengambil koper abu abu milik Hara,menariknya dan mengambil satu tangan Joo Eun.
"Jeon Jungkook,bukan Jung Jungyo" ucap Hara membenarkan kalimat temannya.
————
Hara tersenyum menatap kumpulan foto foto di atas meja rias berwarna merah muda itu.
"Apa ini aku? Kapan kita mengambilnya?" Tanya Hara menunjuk seorang gadis berambut hitam didalam foto itu
"Ah,itu? Kau lupa? Itu malam setelah acara kelulusan sekolah. Kau lupa ya? oppa yang mengambilnya. Ahh,kurasa aku rindu kakakmu yang tampan itu" ucap Dalhee tersenyum sambil memeluk tubuhnya sendiri
"Kau masih belum bisa melupakan kakak-ku eoh!" Hara menjitak kepala Dalhee.
—————
"Jadi,kau tidak mau mengabari ayah dan ibumu?" Tanya Dalhee menyuap sup kedalam mulut Hara yang sibuk dengan tumpukan foto foto lama.
"Aku mau,hanya saja.. kau tau kan? Ayahku pasti terus terusan menyuruhku untuk mencari kerja padahal aku baru saja tamat" ucap Hara mengedipkan matanya 2 kali.
"Ahh,kupikir kau mesti pulang. Karena ibuku sudah memberitahu nya pada ibumu tadi pas nelfon. Dan bagaimana cerita— ah,siapa? jungyoo? junggigo?" Dalhee membetulkan posisi duduknya dan melipat tangannya diatas meja makan kecil dengan berbagai hidangan itu.
"Jeon Jungkook. Kalau tidak salah namanya itu. Kau tau gang disebelah kampus ku itu kan? Aku rasa kau pernah mengantar pesanan makanan kesana" ucap Hara kembali menyuapkan sup rumput laut buatan ibu Dalhee.
"Kurasa aku pernah melihatnya,memang nya ada apa? Apa kau kesana? Bukankah itu tempat yang gelap?"
"Ya..ya.. aku tau,aku memberanikan diri memasuki tempat itu. Ah,kau tau? Aku bertemu dua preman disana,salah satunya namanya adalah Jeon Jungkook. Dan dia mengatakan kata yang benar benar menjijikkan padaku,sungguh.. aku menbencinya" Ucap Hara dengan tangan terkepal seolah olah kebenciannya sudah ia tampung ditangannya.
Dalhee yang mendengar nama itu sontak melihat Hara dengan tatapan bingung,gadis pirang itu berlari menuju kamarnya membawa benda kotak hitam tipis ditangannya.
"Preman? Kau yakin Jeon Jungkook adalah preman? Kupikir kau salah orang Hara-ssi. Aku pernah membaca salah satu artikel luar dengan nama yang persis dengan yang kau sebutkan" Dalhee menunjukkan jari jari lincahnya mengetik sesuatu disana
Selam beberapa menit menunggu loading,muncul beberapa gambar dan profil beberapa pria saat sesuatu yang diketikkan oleh Dalhee barusan.
"Apa Jeon Jungkook yang ini?" Dalhee menyerahkan laptop nya kepada Hara yang masih menikmati sup rumput laut.
Seketika mata Hara membesar ketika melihat monitor yang menunjukkan sesuatu yang tidak asing didalamnya
"7 pengusaha sukses asal korea selatan versi majalah Forbes" ucap Hara mengikuti judul artikel itu.
Klik
"Apa salah satu dari mereka ada yang kau kenali?" Dalhee menunjukkan beberapa foto didalam artikel tersebut
"Eoh? Bukankah ini dia? Jungkook,sialan itu? Ah tapi kupikir itu bukan dia,lengannya dipenuhi tato. Dan ada tindik di bibirnya,kupikir bukan dia. Namja ini terlihat lebih muda dibanding pria mesum yang kutemui saat itu" ucap Hara menunjuk gambar pria dengan kemeja putih yang berada pada baris ke 4 dari kanan dan kiri.
"Ah,kurasa persamaan nama. Baiklah,sebaiknya kau pulang. Kurasa ponsel ibuku sudah hampir lima puluh kali bergetar, siap siap mendapatkan kata sambutan dari ibu dan ayahmu"
"Tch,kau ini tidak setia kawan sekali"
Perkataan Dalhee barusan otomatis membuat kedua gadis itu menatap ponsel putih yang berada diatas meja rias Dalhee yang kembali bergetar membuat beberapa benda ringan ikut bergetar.
—————
Sudah hampir 20 menit Hara menunggu subway nya datang. Rumah Hara dan Dalhee dulunya berdekatan di daerah Distrik Songpa tapi karena rumah lama nya yang harus digusur karena akan dibangun pertokoan. Maka Hara dan keluarganya pindah ke daerah Gangnam-gu."Kenapa lama sekali?" Monolog Hara menghentakkan kakinya kesal.
30 detik setelah mengumpat,tak lama subway itu datang. Beberapa orang berbondong bondong masuk kedalam subway itu
"Permisi,ah maaf koperku-permisi-maaf ya" ucap Hara menyelip diantara keramaian itu.
Hara mengangkat kopernya lalu meletakkannya dibawah,saat ini jam pulang kerja. Subway yang ia naiki sangat ramai. Dan sedikit berdesakan
"Apa kakiku tempat meletakkan koper mu?" Ucap seseorang disamping Hara yang sedang menggantungkan tangannya pada HandleGrip di yang menggantung di langit langit subway.
"Eoh? Ah,maafkan aku sungguh maafkan aku" Hara memindahkan kopernya ketika menyadari koper nya menghimpit salah satu kaki seseorang disampingnya
"Untuk ketiga kalinya,kau benar benar akan memiliki masalah besar denganku" ucap laki laki yang baru saja dihimpit kakinya oleh koper milik Hara
"Eoh?" Hara menolehkan kepalanya menatap siapa orang yang baru saja ia himpit kakinya dan mengucapkan kata kata barusan.
"Hallo nona jung"
"MWO?!?!"
VOTEMENT MUAH.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMOKIN' HOT BUNNY! [✔️]
Novela Juvenil'Menikahlah denganku,maka mulut ini akan kututup' -Jeon Jungkook Dia,berandal yang punya kisah klasik setelah aku lebih dalam menelisik kehidupannya. Jeon Jungkook. Pria dewasa,yang juga punya sifat kekanakan yang menyebalkan. ©sarrdey,2018/2019