3

22.2K 1.7K 187
                                    

Dengan gerakan sembarang dan kesadaran yang belum sepenuhnya terkumpul, aku menuruni anak kasur. Ntah kenapa aku bisa sampai tidur diatas kasur. Seingatku tadi malam aku tertidur di kamar Kakak-ku setelah bercerita banyak tentang masa kuliahku,tinggal diasrama,bagaimana Kakakku bisa bekerja di perusahan migas terbesar di korea. Dan hal penting lainnya adalah bagaimana kabar seseorang yang menjadi pahlawan ku saat aku  pertama kali memasuki sekolah menengah. OH SEHUN. seseorang yang diam diam kusukai. Dia teman kakakku. Dia tinggi,putih dan dingin. Tapi yang aku tau. Dia sangat baik. Sudah hampir 4 tahun aku menyimpan perasaan kepadanya.

"Hara,ayo turun. Kita sarapan" suara lembut ibu terdengar dari bawah sana menyuruhku turun.

"Iya ibu,sebentar" ucap ku berlari kecil kebawah

Kulihat Jaehyun hyung sudah berada didepan meja makan bersama ayah dan ibuku

"Selamat pagi adikku yang manis,ayo makan" ucapnya tersenyum sambil menepuk nepuk kursi kosong disebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi adikku yang manis,ayo makan" ucapnya tersenyum sambil menepuk nepuk kursi kosong disebelahnya.

Aku tersenyum simpul,dan kualihkan pandanganku ke arah pria yang sudah rapi dengan stel-an kerjanya. Senyum ku mengembang. Kulangkahkan kaki ku menuju pria yang asik membaca koran itu

Cup!

Kucium pria yang berumur kisaran 50 tahun itu.

"Oh? Oh astaga- putriku yang manis sudah bangun" pria itu menyentuh pipinya dengan memasang wajah terkejut,dia ayahku.

"Ayah,ayah mau kemana?" Tanyaku menyeret kursi yang sudah disediakan Jaehyun hyung tadi.

"Ayah ada urusan ke China" jawab ibuku memberikan beberapa helai roti dan menyalin susu cokelat panas ke dalam gelas.

"Benarkah? Bukankah sekarang hari libur? Jaehyun hyung saja libur? Kenapa ayah masih bekerja?" Tanyaku bingung. Kuperhatikan ayahku tersenyum sambil menyeruput kopi di cangkir.

"Itulah namanya pekerjaan sayang, ayah tidak bisa menolaknya" ucap Ayahku membetulkan dasinya

"Yahh,liburanku sia sia bila ayah tidak libur" aku menunjukkan puppy eyes andalanku pada ayah.

Hehe,siapa tau ayah luluh.

Seketika semua orang diruangan ini menatapku. Kulihat ibu seperti memasang wajah terkejut,dan kakak-ku memasang wajah heran. Dan terakhir kuperhatikan ekspresi ayahku.

Dia..

Menatapku datar.

Oh astaga aku salah bicara.

"Liburan mu? Jangan habiskan waktu mu sedikitpun untuk bermain main dan melakukan pekerjaan yang tidak bermanfaat nak,kau harus mencari kerja. Untuk apa belajar selama 4 tahun kalau setelahnya digunakan untuk bermain dan segala macamnya" ayahku melipat korannya dan mengambil helai roti yang sudah disediakan ibuku.

SMOKIN' HOT BUNNY! [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang