SMOKIN' HOT BUNNY! [✔️]

55

Yoongi fokus pada selembar kertas penuh prahara didepannya ini.

Pekerjaan tak tertuntaskan sejak kemarin pagi hingga pagi lagi masih belum ia selesaikan.

"Ya! Min Yoongi! Sudah berapa kali kubilang. Kau Harus menyelesaikan tugas ini secepatnya.."

"Ya! Min Yoongi!"

"Min Yoongi!"

"Atau kau kupecat sekarang juga!" Ucap Jungkook dengan nada tegas dan volume yang besar bahkan hampir menulikan telinga.

Jungkook dengan perawakan tegap dengan mata yang melotot menatap Yoongi beserta selembar pekerjaannya yang belum ia seleseikan.

"Min Yoongi! Kau kupecat!"

"Eomma!!" Pekik Yoongi terbangun dari tidurnya. Ia dapati seorang gadis tengah menatap nya heran sambil membuka mulutnya hampir memanggil Yoongi lagi

"Mwo? Hara?" Ucap Yoongi sedikit lega.

"Kenapa oppa disini? Di ruangsn istirahat Jungkook? Dan kenapa kau mengenakan pakaian piyama? Apa kau menginap?" Ucap Hara memberi pertanyaan bertubi tubi kepada pria dengan wajah sepucat nasi pagi ini.

"Pukul berapa sekarang?" Tanya Yoongi membenarkan tata rambutnya

"7 pagi"

"Dan kenapa kau disini?"

"Seharusnya aku yang bertanya kenapa Oppa di-"

"YA! KENAPA KAU PAGI PAGI SEKALI KESINI EOH?!!! DAN KENAPA KAU TERUS TERUSAN MEMANGGIL KU SAAT AKU SEDANG TERTIDUR?! KAU MENGGANGGU JADWAL TIDURKU JEON HARAAA! ARGHH!" Setelah Yoongi menata rapi rambutnya dia kembali mengacak rambutnya kesal.

Dan Hara hanya terpekur tak mengerti bagaimana pria didepannya ini tiba tiba mengamuk.

Beruntung Yoongi tidak menghijau dan membesar seperti Hulk.

"Aku mau mengambil Charge ponsel—omo! YA! SEHARUSNYA AKU YANG MEMARAHIMU. KENAPA KAU TIDUR DIKANTOR?!"

"MWO?! KENAPA AKU YANG KAU MARAHI? SUDAH JELAS AKU SEDANG TIDUR DENGAN SANGAT MENGHAYATI. TAPI KAU MEMBANGUNKANKU HARA-ssi!"

Pertarungan mulut antar mulut dan urat antar urat tidak berakhir sampai disitu.

Yoongi dan Hara justru semakin larut dalam perdebatan konyol masalah tidur dan kenapa tidur dikantor.

"Ck! Terserah padamu Yoongi oppa. Hayati saja tidurmu sampai kau tidak bangun bangun lagi. Lagi pula kau sepertinya sedang tidak bermimpi indah tuh" Hara berdiri melipat tangannya