Hay guys. Chap ini aku buat sedikit panjang.
Dan kuharap kalian ga bosan ya.Bisa dibaca secara rinci biar tau cerita nya Jungkook hehe.
Aku terus memperhatikan Jungkook yang masih mencoba menyentuh gagang stir mobil.
Sudah hampir 30 menit kami hanya berdiam didalam mobil yang terparkir dijalanan pas disamping Sungai Han
"Apa kau masih takut?" Tanyaku memandangnya tangannya yang mencengkram kuat stir mobil seakan akan stir mobil itu lebih berharga dari apapun.
"Ti-ti-tidak" ucapnya sedikit terbata,aku bisa menyimpulkan kenapa dia memegang stir mobil itu kuat.
Agar tidak ketahuan dia sedikit gemetar ketakutan.
"Jadi kau,nyaris mati diSungai ini?" Tanyaku lagi,Jungkook sudah menjelaskan kepadaku kenapa dia tidak benar benar mau datang ke Sungai Han. Bahkan menghirup udara disekitar sungai Han. Selama kami diperjalanan.
"Iya,aku ingin mengakhiri hidupku saat itu. Hanya saja sesuatu menguatkanku untuk tidak bunuh diri." Jungkook menunjuk Jembatan yang terletak tidak jauh dari kami. Atau bisa disebut Hangang Bridge
"Ah.. zaman sekarang masih saja ada orang yang ingin melakukan hal bodoh itu" ucapku tidak suka mengingat memang banyak sekali orang orang menggunakan jembatan dan sungai ini untuk mengakhiri hidupnya.
Jungkook memandangku sedikit terkejut ketika aku mengatakan hal itu,lalu dia merendahkan nada bicaranya,mencoba untuk sedikit lebih rileks walaupun matanya masih terus liar memandang pemandangan yang ada didepannya saat ini.
"Aku benar benar tertekan saat itu,aku juga tidak benar benar ingin mengakhiri hidup. Tapi kakiku terpleset,hari itu hujan lebat. Dan akhirnya aku terjatuh" ucap Jungkook bergidik ngeri ketika mencoba mengingat hal yang pernah ia lakukan.
"Baiklah, Itu hanya masa lalu,kau bisa melawan trauma mu. Ayo keluar! Aku tidak mau menghabiskan waktu ku didalam mobil saja" aku membuka pintu Mobil lalu meninggalkan Jungkook sendirian didalam mobil
"Hei jangan pergi!" Jungkook mencoba meraih tanganku tapi dengan cepat aku mengelaknya.
Aku berputar menuju pintu satu lagi. Dimana tempat Jungkook masih berdiam diri didalam mobil. Aku membuka pintu mobil nya cepat lalu menariknya
"Ayolah Jungkook,apa kau tidak mau menikmati senja di tepi Sungai Han? Ini akan sangat bagus nantinya" aku mencoba menariknya tapi dia juga berusaha untuk menahan dirinya tetap didalam.
"Aku tidak mau Hara" Jungkook menatapku memasang wajah sedikit cemas,dapat kulihat titik titik air di ujung rambutnya. Dia berkeringat karena cemas dan panik.
"Kalau begitu aku tidak akan mau memaafkanmu. Dan ayo kita urus surat cerai saat ini" ucapku sedikit mengancam. Sebenarnya aku tidak benar benar serius mengatakan hal itu.
Tapi tiba tiba Jungkook menatapku tajam. Kupikir dia tidak suka ketika aku menyebut kata perceraian. Dia memaksa dirinya keluar dari dalam,walaupun ekspresinya masih menunjukkan ketakutan.
"Ayolah,tidak apa apa bukan?" Ujarku menarik tangannya membawanya berjalan menuju rerumputan yang ada di tepi.
"Tapi aku-"
"Kita cari tempat yang nyaman untuk duduk,setelah itu kau ceritakan apa masalahmu dengan foto itu,dan alasanmu hampir bunuh diri" aku memotong ucapannya masih mencoba mencari posisi yang pas untuk bersantai. Langit sudah mulai sedikit gelap,aku sengaja mengajak Jungkook lebih cepat. Biasanya sore sore begini,para penjaja Street Food akan sibuk untuk memasak menyiapkan makanan yang akan mereka jual. Dan aku suka melihat kesibukan mereka seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMOKIN' HOT BUNNY! [✔️]
Teen Fiction'Menikahlah denganku,maka mulut ini akan kututup' -Jeon Jungkook Dia,berandal yang punya kisah klasik setelah aku lebih dalam menelisik kehidupannya. Jeon Jungkook. Pria dewasa,yang juga punya sifat kekanakan yang menyebalkan. ©sarrdey,2018/2019