Hidup sebagai bungsu dari dua bersaudara, dengan Ayah dan Ibu yang begitu luar biasa. Mereka idolaku. Aku dan Kakak hanya beda 2 tahun, Kak Laras yang cantik, Ayah Alex yang pekerja keras, dan Ibu Susi yang sabar.
Sedikit cerita Ayahku bukan orang kaya, hanya seorang yang bekerja keras yang bisa menghidupi anak dan istrinya, super hero kami. Anpanman kami.
Kami hidup dalam keadaan yang cukup, tidak kurang dan tidak lebih.Kami bahagia, itulah kata yang Aku kenal dari keluargaku sejak aku kecil. Kehidupan kami begitu menyenangkan.
Usia 12 tahun, Aku ingat saat itu Aku masih SMP, masa yang sangat keren. Juara umum, siswa kepercayaan guru, menjalani semuanya dengan baik, agar idolaku tidak kecewa padaku, dan yang paling membahagiakan satu sekolah dengan kakak yang saat itu kelas 3 SMP, masa sulit, karena berhadapan dengan ujian dan tugas dari guru. Satu sekolah bukan berarti aku dikekang oleh kakak, justru Aku yang sering jahil pada kakak, yah adik bungsu, wajarkan? Toh, nanti ayah dan ibu akan membelaku.
Kebahagiaan yang sederhana. Saat Aku berfikir semuanya baik-baik saja, ada hal begitu menyakitkan datang padakeluargaku saat itu. Aku bertemu dengan Mama dan Abang.
Ibu mengatakan padaku dan kakak untuk mengerti kondisi itu. Bahwa sebenarnya Aku punya dua ibu dan dua kakak. Kak Laras juga harus bisa mengerti. Kata ibu, Aku akan disayangi dan dilindungi oleh Mama dan Abang.
Dan, itu semua membuatku marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Sister || End || PROSES TERBIT
General FictionRumah yang seharusnya untuk pulang menjadi tempat yang kubenci...