father's love

8.4K 541 4
                                    

Sejauh ini, yang ku tau ayah yang memiliki dua istri, dan aku memiliki dua ibu. Tapi seakan itu belum cukup, aku memiliki ayah yang baru.


Setelah semua ini apakah masih ada hal lain yang tidak aku ketahui tentang kedua orang tuaku?

Aku merasa semakin jauh dengan mereka, ayah sudah punya mama Listya dan abang Reno, ibu sudah bersama suami barunya yang kata ayah juga sudah memiliki anak.

Jika ayah dan ibuku sudah menemukan kebahagiaannya, lantas bagaimana denganku?

,,

Drrtttt.... Drrttt....

Tok...tok....tok

Panggilan dari ibu dan ketukan pintu dari abang itu sama sekali belum menyadarkan aku dari lamunan kosong ini. Aku tidak habis fikir mengapa kedua orang tuaku bisa seperti ini dan keluargaku jadi berantakan begini?

Teriakan abang sekarang mulai terdengar, mulai dari makian untuk ayah hingga penolakannya agar aku tidak pindah bersama ibu.

Drrrrttt......

Ponselku berdering kembali, jika tidak salah sudah dering ke sepuluh.

Apakah aku kuat untuk bicara pada ibu?

Tapi baiklah..perlahan aku menjawab panggilan ibu...

"Ara, nak. Tolong jangan salah paham. Ibu bisa menjelaskan"

Kedua mataku kembali menggenang mendengar suara ibu. Fikiranku juga tidak bisa fokus untuk menjawab ibu. Ibuku, sebentar lagi juga akan menjadi ibu dari orang lain.

"Ara, tolong jangan salah faham Nak. Ibu tidak seperti yang Ara fikirkan...

"Ibu.." aku memotong cepat penjelasan ibu. "Aku, tidak mau mendengar apa-apa. Jika ibu bahagia, maka Ara pun begitu. Ara sayang ibu, jaga kesehatan ibu".

Aku tutup panggilan itu. Kembali aku menangisi nasib yang tidak berujung ini. Kembali aku harus berbagi orang tua dan menerima saudara tiri.

,,

Tengah malam.

Baiklah kurasa aku sudah cukup lama, sampai mataku serasa perih dan begitu berat. Aku berjalan perlahan menuju ranjangku.

Tokk..tokk...

"Ara, sudah tidur Nak?"

Ayah. Itu ayah. Sungguh aku belum siap untuk bertemu dengan ayah, tidak. Setelah bertengkar hebat dan rencana ayah untuk mengusirku. Setelah hilangnya kepercayaan ayah padaku karena surat dari sekolah. Aku tidak berani lagi bertemu dengan ayah.

Dengan gerakan cepat aku menutupi diriku dengan selimut dan mematikan lampu kamarku. Berpura-pura tidur.

Ckleekk...

Aku bisa mendengar langkah kaki ayah yang mendekat dan setelah itu ranjangku yang sedikit bergoyang. Aku berusaha untuk tetap bernafas layaknya orang yang tertidur dengan memunggungi ayah.

Namun usapan lembut yang ayah berikan di kepalaku ini, membuat air mataku menggenang lagi. Memaksa untuk keluar. Ayolah aku sudah sangat lelah malam ini.

"Ara, ayah selalu di luar kendali dan menyakitimu. Ayah selalu memaksamu belajar tapi justru ayah juga yang tidak mempercayai usahamu itu Nak. Kini ayah merasa gagal, sangat gagal. Ayah fikir tidak apa-apa jika ibu bersama yang lain, ayah fikir tidak apa-apa ayah gagal menjadi suami untuk ibu, ayah.. Ayah hanya ingin menjadi ayah terbaik untuk Ara setelah ibu bersama yang lain"

Kenapa rasanya sakit sekali? Ayah.. Ku mohon hentikan. Segeralah pergi tidur. Ayah pasti lelah.

Sambil membenarkan selimut dan setelahnya memberikan tepukan halus di bahuku, ayah masih menyuarakan isi hatinya.

"Ayah gagal Nak. Ayah gagal mempertahankan rumah kita. Ayah gagal membangun rumah yang nyaman untuk kau bersandar. Ayah..juga gagal menjadi ayah yang menyayangi Ara"

Tidak ayah.. Tidak!

Ayah memeluku. Ayah memeluku. Saat ini ayah memeluku. Seperti saat aku kecil, saat aku merajuk tidak bisa tidur ayah memeluku seperti ini...

"Ayah bahkan malu untuk mengatakan maaf padamu. Ayah juga merasa ayah tidak memiliki hak untuk mengatakan betapa ayah menyayangi Ara..sangat menyayangi Ara. Putri bungsu ayah, putri kebanggaan ayah. Apakah selama ini ayah begitu melukaimu?"

Ayah sudah....

"Ayah yang gagal ini. Akan selalu bersama Ara. Jadi, Ara janji ya Nak, tidak meninggalkan ayah seperti ibu atau kak laras.. Ayah sayang sama Ara"

Jadi, saat ini aku berada di tengah ayah dan ibuku. Ayah juga tersakiti karena ibu menikah lagi. Ibu tersakiti karena ayah menikah lagi. Lantas bagaimana denganku? ...

Bersambung

Selamat menjalankan ibadah puasa.....

Little Sister || End || PROSES TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang