14. Bahaya

1.5K 63 1
                                    

Milena sampai pada depan pintu apartemennya setelah diantar oleh Lutfi,ia mencoba mengetuk pintunya beberapa kali. Ia juga merasa takut karna pulang terlalu larut,ia terus mengetuk pintunya sampai hampir 10 menit lamanya. Tapi nihil tidak ada jawaban sama sekali

"Mam?"
Milena terus mengetuk pintu

"Hamam,ini gue bukain"
Milena terus mencoba

Karna merasa kesal,ia pun mencoba membuka handel pintu apartemennya,tidak dikunci. Bagaimana ini? Hamam biasanya mengunci pintu

"Mam?"

Terlihat Hamam berdiri dibalkon memandangi jalan seperti biasanya,tapi tunggu kenapa kenapa sempoyongan?

"Hamam lo gapapa?"
Milena mendekati Hamam dari belakang

Tidak ada jawaban dari Hamam

"Hamam?"

Hamam membalikan badannya menghadap ke Milena. Yang membuat Milena terkejut,Hamam tiba tiba memegang kedua pipinya dengan kedua tangannya

Tunggu. He's not Hamam

Tercium sekali aroma alhkohol dari mulut Hamam yang menyengat hidung Milena

"Mam lo mab---"
Kata kata Lena terpotong saat Hamam mencium bibir Milena secara paksa

Sontak Milena benar benar kaget saat itu,ia kaget bukan main. Ia mencoba mendorong tubuh Hamam yang kekar itu menuju jalanan dibawah sana,tapi nihil kekuatannya tidak cukup untuk mendorong Hamam

Milena terus menolak sambil memukul bagian tubuh Hamam yang bisa ia gapai,tapi sayang Hamam terus menempelkan bibirnya dengan bibir Milena

Lidah Hamam mulai bermain main didalam sana,terus berceloteh didalam mulut Milena. Milena masih terus mencoba mendorong Hamam untuk kesekian kali

Bugh

Milena memukul 'otong' Hamam dengan lutut kaki kanannya dengan keras yang menyebabkan Hamam merintih kesakitan memegang 'otong' miliknya

"BERANI YA LO!"

Hamam masih merasa kesakitan,meskipun Hamam sedang tidak dalam keadaan sadar tetap saja jika 'otong'nya merasa kesakitan ia akan mengurusnya sampai sembuh kan? Tanpa rasa berdosa,Hamam melirik Milena dengan tatapan penuh keanehan

Senyumnya tidak seperti biasanya. Ia terus menyunggingkan senyum yang penuh keartian menatap Milena yang masih dendam kepadanya

Milena yang tidak mau dirinya jadi sasaran lampiasan Hamam saat mabuk,ia berlari keruang tv untuk mengambil ponsel dan menghubungi beberapa temannya

Hamam yang tadi sedang diluar balkon menuturi Milena kedalam. Milena mulai ketakutan,ia tidak mau Hamam mengambil second kiss nya lagi saat belum waktunya

oh tuhan tolong. Batin Milena

"Hamam. Please don't do that!"

Hamam terus mendekat. Sampai pada akhirnya...

Hamam melayangkan tamparan keras menuju pipi kiri Milena

Sakit bukan? Pasti.

Hamam seperti manusia tidak berperasaan,seenaknya ia menampar anak orang yang sudah berstatus istrinya

Bagaimana dengan Milena?

Bohong jika Milena disebut perempuan kuat. Sekuat kuatnya perempuan,akan lemah jika diperlakukan layaknya bantal pukul oleh seorang laki laki

Menangis? Ya!

Milena mungkin preman di organisasinya maupun dikelas ataupun disekolahnya,tapi ia Bukan preman saat ia berhadapan dengan suaminya

Who?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang