17. Malam yang tidak dapat diulang

2K 66 3
                                    

Hamam tertidur disamping ranjang Milena masih meremas lengan Milena ditempat duduknya. Waktu sudah menunjukan pukul 06.50 dihari jumat ini

Mereka tidak sekolah ya,karna masalah yang mereka alami. Seharusnya para osis melaksanakan kegiatan LDKS yang wajib dilaksanakan setiap penerimaan osis baru disekolah masing masing

Tapi,karna masalah yang merugikan salah satu anggota osisnya,Jibran terpaksa mengundurkan hari LDKS itu menjadi minggu yang akan datang. Karna Hamam dan Milena adalah orang inti yang wajib hadir dalam kegiatan itu

Tadi,Hamam sudah mengabari Jibran melalui telfon dipagi hari yang segar. Hamam bercerita dari awal kejadian hingga akhir kejadian,Jujur saja Jibran sangat terkejut waktu itu ternyata Hamam pun tega merusak fisik dan mental istrinya sendiri

Jibran hanya bisa pasrah dan memberi keringanan LDKS akan diadakan minggu depan, bukannya senang, Hamam justru merasa bersalah lagi pada Jibran karna merusak program yang mereka rencanakan jauh jauh hari,kasian juga para peserta LDKS yang diberi tau secara dadakan

Tanpa sadar,sesudah menelfon Jibran Hamam yang mulai kelelahan karna adegan semalam yang sangat kejam hingga ia tidak tidur. Teman temannya sudah pulang karna hari ini waktunya siswa melalukan kegiatan belajar mengajar seperti biasa

Ia terlalut dalam mimpi yang terlalu dalam hingga dirinya tidak sadar rambut jambulnya diusap oleh seseorang yang berada di ranjang rumah sakit itu

"Lucu ya kalo kamu tidur. Hehe"

"Coba kalo tiap hari gini ya mam?"
Tanya Milena terus mengusap rambut Hamam

Sudah 15 menit Milena memandangi rambut hitam pekat itu,ingin sekali Milena membangunkan suaminya itu,tapi jika Hamam terbangun ia akan menjauh lagi seperti adegan sebelumnya

Ia membayangkan beberapa hal yang menurutnya indah dimasa depan,mempunyai anak dari Hamam adalah salah satunya. Tapi mungkin mustahil

Ia pun kembali mengingat kejadian tadi,ketika Hamam menjauh saat memeluk dirinya. Milena tau,Hamam hanya malu mengungkapkannya. Padahal Milena juga tau,Hamam merindukan dirinya saat tidak sadarkan diri

"Gue yakin mam,suatu hari lo bisa berubah"

"Hehe,bisa kan mam lo ga ninggalin gue?"

"Gue harap,rasa sayang lo ke gue mulai tumbuh ya"

"Ganteng ya mam hahaha"

"Lo tau ga mam? Gue sebenernya udah lama.."

Milena memberhentikan pembicaraannya ketika pikirannya melintas kejadian kekerasan yang  Hamam lalukan,senyum nya pun mulai memudar,padangan mata Milena pun mulai sayu

"Gue tau mam kejadian lo itu karna alkohol"

"Gue yakin lo gakan mungkin lakuin itu ya kan?"

Samar samar,rambut yang ia elus ternyata bergerak. Menandakan orang itu sudah sadarkan diri dari mimpinya

Milena masih mengelus rambutnya ketika Hamam bangun

Hamam pun masih mengumpulkan nyawanya. 2 pemandangan yang ia dapat saat bangun,pertama ia senang sekali ketika bangun mendapati istrinya memberikan senyuman manis dan lengan yang menempel pada pucuk kepalanya. Yang kedua,pemandangan tidak menyenangkan ketika ia disambut dengan bau obat obatan khas rumah sakit dan mendapati istrinya terbaring dengan balutan perban

"Udah bangun lo?"

Milena mengangguk

Hamam pun segera menghampiri ruangan dokter
.
.
.
.
.

"Halo?"

"MILENA!"

"Apaan sih aduh telinga gue"

Who?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang