27. Hamam malang

897 37 0
                                    

Disini Hamam berada

Tempat ramai dikunjungi oleh orang orang yang bekecukupan dan gaya gaya yang tidak sepantasnya. Lampu berwarna warni diiringi redupnya dan musik yang membuat telinga bisa meledak seketika,pakaian minim dan bau bauan minuman alkohol pun menyerbak di indra penciumam Hamam saat itu meski waktu siang,tak jarang tempat itu masih ramai dikunjungi orang orang dari berbagai usia

Hamam ditemani oleh seorang perempuan yang dulu pernah menemani hatinya pada masa masa kelam. Ya dia Silmi,ia kembali ditemani Silmi ditempat club ternama ini

"Mam..udah"
Kata Silmi menahan Hamam meminum gelas alkohol untuk kesekian kalinya

"Gue..mau..lagi.."

"Mam,lo udah melebihi batas minum.."
Kata Silmi lagi khawatir dengan kesehatan Hamam

"Gue..pengen mati demi..kebahagian Lena.."
Kata Hamam mulai tidak sadar akan perkataannya

Silmi mulai panik dengan keadaan Hamam saat ini,entah Milena yang tidak ingin bersama Hamam atau malah sebaliknya. Di satu sisi, ingin sekali Silmi menjadi pendampingnya Hamam saat ini tapi Ingat Silmi masih punya Arifin,kekasih beratnya

"Hamam,ada apa?.."
Tanyanya lagi ketika Hamam menuangkan kembali botol alkohol

"Pengen mati.."

"Hamam,gue ngerti keadaan lo sekarang"

Hamam membalas dengan tawaan

"Tapi,jangan buat diri lo kaya gini mam"
Lanjut Simi lagi menatap Hamam didepannya

BRAK

Hamam membanting gelas itu ke lantai dan menenggelamkan wajahnya dilipatan tangan

"GUE SUAMI YANG GABAIK BUAT LENA! GUE EMANG BEGO! GUE EMANG PANTES MAT--"

Silmi menepuk pucuk kepala Hamam

"Masalah lo gaakan beres kalo lo terus menerus kaya gini mam.."

"Gue sayang sama lo.. melebihi apapun itu"

"Tapi..gue lebih sayang waktu lo belum gini mam"

"Gue perempuan,gue ngerti perasaan Lena"

"Gue udah tau semua mam"

Silmi masih mengusap pucuk rambut Hamam dengan kasih sayang itu

"Sini mam,gue bisa tenangin lo ko"
Silmi menarik tubuh Hamam pelan mendekat

Hamam mendekat kepelukan Silmi itu,kedua lengannya mulai melingkar di perut Silmi yang datar itu. Hamam mencurahkan semua air matanya dipelukan Silmi dengan penyesalan yang sangat dalam itu,sembari berceloteh tidak terlalu sadar Silmi masih setia mengusap pucuk kepala Hamam itu sesekali ia mencium pucuk kepala Hamam dengan hidungnya

"Lo nangis darah pun,semua gaakan berjalan beres mam"

"Lo harus bangkit,jangan nyerah mam"

"Gue tau lo pasti bisa"

"Percaya deh"

"MINGGIR LO!"

Tiba tiba perempuan dan laki laki yang sedah berpelukan dan mencurahkan semua kekesalan itu dikagetkan dengan datangnya seseorang yang sangat berarti bagi Silmi. Ya dia, Arifin
Hamam tersungkur ketika mendapatkan dorongan dari Arifin itu, Arifin pun puas dengan Hamam berposisi tersungkur dilantai Arifin langsung bergelayut dipundak pacarnya, Silmi

"Hallo sayang Selamat bertemu kembali"
Arifin mencium pipi kanan kiri Silmi

"Mam..lo gapa--"

Who?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang