Braks
Pintu itu di dobrak kasar oleh Jibran dengan satu kaki. Pandangan pertama yang ia lihat adalah Milena! Milena yang tidak sadarkan diri dengan kondisi memprihatikan
Sontak, Hamam dan teman teman terkecuali Reza pun bangun dan terkejut melihat Jibran, Marcelio, juga Lutfi juga teman teman yang lain! Hamam yang sadar akan kehadiran mereka pun mencoba bangkit dan melawan dengan tangan kosongnya
"Sialan lo sini maju!"
Marcelio tanpa berfikir panjang pun menghabisi Hamam dengan beberapa tinju tepat di wajahnya hingga hidung Hamam mengeluarkan darah. Hamam pun tidak berdaya, Hamam yang masih setengah sadar pun mencoba membalas pada Marcelio dengan sebuah besi panjang yang ada disebelah Hamam
"Len len bangun len!"
Jibran mencoba membangunkan Milena dipangkuannyaSemua pun bergaduh pada saat itu menghabisi teman teman Hamam. Lutfi pun ikut membantu, Caroline perempuan pun menbantu dengan menjambak jambakan rambut semuanya. Ada dika disana! Salah satu teman mereka di sekolah, Dika pun ikut membantu ia terus menendang perut teman Hamam hingga terkapar jatuh ke lantai
"Bang!!"
Jibran berlari ke arah Marcelio yang siap dipukul oleh besi panjang oleh Hamam. Jibran berusaha melindungi kakak dari Milena agar tidak terkena pukulan besi yang cukup besar itu pada tengkuknya
Bugh
Jibran pun pingsan akibat ulah Hamam"Sialan lo!"
•••
Mereka semua berkumpul dirumah sakit, tepatnya diruangan Unit Gawat Darurat. Milena, Jibran, Juga Hamam terbaring tidak sadarkan diri disana sedangkan teman teman Hamam yang lain? Mereka sudah aman dikantor polisi untuk mempertanggung jawabkan magsud mereka. Tapi Reza tidak ada, Justru Reza ikut menemani di rumah sakit
Marcelio dan kedua orang tuanya terus mondar mandir di lorong rumah sakit menunggu kabar dari anak perempuannya. Sungguh kedua orang tua Milena pun tidak tau sebenarnya ada apa ini?
"Gimana gimana dok?"
Mereka mengerubuni dokter yang baru keluar dari ruangan UGD
Dokter laki laki itu menarik nafasnya kasar
"Saudari Jibran? Saudari Milena? Saudari Hamam?"
"Kita semua wakilnya dok"
Mereka berucap bersamaan"Oh kalau begitu,untuk saudari Jibran tidak apa apa. Ia hanya mengalami luka bengkak akibat pukulan benda tumpul"
"Untuk Milena, mungkin selama beberapa hari kedepan akan bangun. Ia meminum dosis obat tidur yang sangat tinggi"
"Saudari Hamam.. heem kami akan berusaha semaksimal mungkin. Pasien sudah boleh dijenguk, silahkan"
Dokter itu mulai ragu ketika menjelaskan kondisi Hamam
Jibran sudah bangun dari pingsanya. Ia memang tidak merasakan sakit yang teramat dalam. Hanya luka pukulan aja yang membuatnya bengakak
"Bran! Gapapa?"
Marcelio menemui Jibran diikuti teman teman yang lain"Makasih ya udah lindungin gue"
"Haha..santai aja lah bro kaya kesiapa aja"
"Milena gimana?"
Jibran melirik ke arah ranjang Milena"Hamam racunin Milena bran"
"Wah gila tu anak"
Jibran siap turun dari ranjangnya namun ditahan"Eh tunggu dulu! Tenang aja, polisi udah nanganin mereka"
"Apa ada kerabat dari tuan Hamam?"
Tanya dokter itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Who?✔
TeenfikceSudah berniat udah mundur karna pernikahan yang tidak berjalan sesuai alurnya Semua luka sakit ini sudah terlalu banyak,bendungannya pun hampir rusak. Sudah ditambal oleh rasa tapi luka yang kau berikan malah semakin dalam Harus bagaimana? Mundur at...