3. Siap tidak kudu siap

2.6K 95 3
                                    

18.00
Cafe ***

"Jadi gitu ceritanya"
Milena menyeruput minuman orange juice didepannya itu

"Ujubuset,bokap lo tega amat sih. Mmm tapi menurut gue,bener kata abang lo bokap lo pasti milih jalan terbaik buat lo sama calon nanti"

"Jiah lo sama aja kaya si Lio tau ga"
Milena menghembuskan nafas kasar

"Keputusan lo udah bulat kan lebih milih anak ketimbang bapaknya?"
Tanya Alicia lagi

"Iye"

"Bagus deh,karna kan ya ga lucu aja gitu seorang sekertaris osis nikah diusia muda dengan om om HAHAHA mau disimpen mana jabatan lo"

"Mmmmm"

"Siapa tau juga kan calon lo itu ganteng? Kaya cerita cerita ala ala gitu yang hahaha lo tau kan"

"Tapi len,menurut gue bokap lo kayanya udah maksa gabisa nerima perjodohan itu ya bagaimana pun seorang ayah gaakan mungkin relain anaknya demi bisnis begitu aja. Tapi karna yang tadi lo ceritain demi bisnis, bokap lo mungkin meminta syarat yang lebih bisa lo terima. Akhirnya si pengusaha itu ngasih bokap lo kesempatan mau dengan anaknya atau bapaknye"
Sambung Alicia lagi

Milena menyimak dengan menatap jendela luar yang keadaannya langit sedang menangis membasahi kota Jakarta saat itu

"Dan menurut gue lagi, mungkin orang yang pikirin itu setelah nikah bakal langsung punya anak. Nah coba lo pikir masa calon lo mau langsung nyentuh lo begitu aja? Gaakan gue yakin tuh karna calon lo juga bakal ngerti posisi lo sekarang"

"Apa? Magsud lo gimana?"
Milena kikuk

"Lemot ya lu, jadi intinya gini setelah nikah,coba nanti lo pikir pikir dulu mau nerusin pendidikan atau mau nerusin sebagai ibu rumah tangga. Karna menurut gue suami lo juga bakal terima apapun yang lo pilih"

"Gila lo udah main suami suami aja ketemuan aja belum sini lo!"
Milena menjitak puncuk kepala Alicia pelan

"Aduh sakit gila lo hih. Tapi kan bener len kehidupan nikah itu gaakan senegatif yang orang pikirkan. Bay the way busway kapan lo bakal married? Setaun lagi? Dua taun lagi? Atau taun depan? Maybe?"
Alicia memakan pancake didepannya itu sembari mengoleskan ke cream kusus pancake

"Minggu depan"

Kata Milena datar yang membuat Alicia memuntahkan makanan tadi kembali ke piring sembari batuk yang terus melanda karna kaget sembari menatap Milena kaget

"Gue ke toilet bentar deh,tumpah semua makanan yang gue keluarin,lo sih bikin gue panik"




Ketika Milena tengah menyantap nasi goreng kesukaannya,sambil menunggu Alicia dari toilet membersihkan baju yang tadi ketumpahan semburan sendiri. Jorok bukan? Tiba tiba dari sudut bangku sana,Milena melihat seorang laki laki ah tidak tepatnya dua orang laki laki sedang bercengkrama,tapi salah satu dari lawan bicara laki laki itu terlihat begitu terpuruk,entah masalah apa yang menimpanya. Yang pasti Milena kenal dengan dua orang itu

•••
21.22

Milena pov
"Dari mana saja kamu!?! Gadis gadis baru pulang jam segini?!"
Ayah gue udah bentak bentak gue didepan pintu kamar malem,udah kaye sinetron

"Dari--"

Belum selesai gue menjawab, gue sudah dibentak lagi didepan pintu kamarnya lagi

"Aaah! Gausah banyak alasan! Ganti baju yang ada di kasur kamu dan cepat kebawah!"

Jelas gue bengong menatap ayah gye melenggang pergi melewatinya gue dingin kek nganggep gue itu kunti yang tembus pandang

"Gue pake beginian? Gila mau kemana sih risih anjer mana gue belum mandi"Terheran heran gue sama diri sendiri pas natap ke cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue pake beginian? Gila mau kemana sih risih anjer mana gue belum mandi"
Terheran heran gue sama diri sendiri pas natap ke cermin

Ah sabodo amat lah,daripada gue dibentak abis abisan lagi sama bapak lampir ya kan. Yaudah lah gue turun kebawah melalui tangga layaknya cinderella yang memamerkan baju balunya itu. Gue yang kaga bisa pake heels berjalan pelan karna takut nyungsep

Dibawah sana,tepatnya di ruang tamu udah banyak orang tuh kek minta sembako ke juragan,gile gue harus kesana pakek ginian? Tapi gue tertuju ke satu mahluk manusia yang dari tadi kaga berhenti hentinya mencetin tuh ponsel pintar

Hamam?

Lah kenapa si kutu kupret disini anjer?

"Lena! Cepet sini!"
Teriak bokap gue lagi

Author pov

21.55

"Lo!?"
Kata mereka bersamaan

Ujubuset mereka kek kucing yang rebutan makanan sama anjing tau ga. Mereka heran sekaligus tatap tatapan penuh dendam gitu

Semoga kaga sama dia smoga semoga.
Mereka berbatin sama didalam hati

"Oh kalian sudah saling kenal? Sukur deh ayah gausah kenalin kalian lagi"
Kata Husein,ayah Hamam

"Ayah! Dia tuh musuh aku disekolah! Ayah mau jodohin aku sama dia? Ayah becanda ya?"
Kata Milena sembari puppy eyes didepan ayahnya itu

Hamam tidak merespons,ia tetap diam dengan sikap so coolnya. Padahal ia kaget sama seperti Milea yang juga berharap tidak dijodohkan dengan dia

Tapi sayang,Kusuma ayah Milena tidak merespons sama dengan ibunya yang tidak bisa membantu apapun karna Kusuma itu keras kepala mau ia melakukan bunuh diripun,suaminya tidak akan membantunya ia tetap harus menjodohkan anak gadis nya itu dengan anak teman bisnisnya. Kusuma,malah berbicara dengan Husein,lawan bicaranya terkait resepsi untuk keluarga terdekat saja

Milena terus menatap sinis ke arah Hamam didepannya sambil menyeruput teh didepannya,sesekali ia mengadahkan dagu nya untuk menakut nakuti Hamam. Ia juga sesekali memperagakan tangan yang membelah leher yang artinya Milena siap membunuh Hamam

Hamam yang melihat itu hanya bisa memasang wajah datar menatap bola mata Milena dengan menopang dagunya,karna menurut Hamam Milena juga cantik jika dilihat dari dekat Hahaha

Setelah sekitar 15 menit berlangsung,tanpa Milena sadari Milena tertidur sendiri dengan tangan yang menahan wajah nya agar tidak jatuh sembari rambut yang acak acakan

Setelah sekitar 15 menit berlangsung,tanpa Milena sadari Milena tertidur sendiri dengan tangan yang menahan wajah nya agar tidak jatuh sembari rambut yang acak acakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ayah Hamam dan Milena tetap sibuk membicarakan tanggal,hari,maupun tema dari wedding mereka nanti. Ini memang sudah malam,apalagi tugas Milena sebagai sekertaris osis yang mempunyai tugas numpuk

Hamam yang melihat itu ia merasa kasihan kepada Milena ternyata cewe so benar itu bisa tertidur selucu ini hahaha

"Oke,Hamam Milena kalian akan menikah dalam 3 hari kedepan. Besok kalian akan diberi kesempatan untuk memilih baju yang akan kalian pakai. Berhubungan besok hari sekolah,kalian tidak usah sekolah serahkan surat izin kalian kepada kami. Kami yakin pernikahan kalian hanya didatangi oleh orang orang tertentu"
Jelas Kusuma,ayah Milena yang dibalas anggukan oleh Hamam

"Lena ingat ya besok"

Milena hanya membalas anggukan,ia sebenarya dalam kondisi tidak sadar tapi ia mendengarkan semua percakapan tadi

"Kalau begitu,saya pulang dulu terima kasih Kusuma,maaf menganggu jam tidur anda"
Kata Husein menjabat tangan

Cantik. Hamam berbatin sembari melihat Milena dari pintu utama. Tanpa sadar,Hamam tersenyum ketika Melihat perempuan itu terus mengatur nafasnya dan mata Milena yang lentik

Pulang cepet pulang anjer gue ngantok. Balas batin Milena

Who?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang