Padahal aku sudah terbiasa,tapi mengapa sakit ini masih sama persis di awal mengenalmu
Zibran segera menghampiri kantin ketika mendengar Milena sedang beradu mulut dengan Hamam,masalah yang mereka alami pasti ada sangkut paut dengan dirinya. Apalagi Zibran seorang ketua osis yang memiliki jabatan tinggi
"MILENA! HAMAM!"
Zibran berteriak dari jauh ketika Hamam siap melayangkan tamparan pada pipi Hamam. Semua orang dikantin memandang Milena dengan tatapan kasihan,tapi mereka juga berfikir bagaimana seorang Milena adalah orang yang tidak takut kalah
"Apa? mau tampar gue? Tampar nih tampar! Ga takut gue sama lo!"
Milena berteriak didepan wajah Hamam"Kalian!"
"Gausah lo ikut campur urusan gue sama Lena!"
Hamam menarik kasar lengan Milena"Saya tidak sedikit pun ikut campur dalam urusan kalian! Catat!. Yang saya urus disini adalah kalian sebagai anggota organisasi sekolah ini!!"
Kata Zibran saat melihat Hamam mulai berlaku kasar pada MilenaHamam tersenyum picik. Ia memutar balik badannya ke arah Zibran dibelakangnnya
"Lo mau cewe ini?"
Zibran tidak membalas,ia membuang muka ketika Hamam melontarkan pertanyaan itu
"Awh,Hamam sakit!"
Milena merintih ketika genggaman Hamam semakin keras"Eh! Lepasin tu cewe ga?!"
"ck"
Semua orang dikantin iktu pun turut bubar ketika Hamam menyeret Milena dengan paksa ke belakang kantin sekolah
"Woy HAMAM!"
Teriak si ketua osis SMA itu"Bran! Zibran! Jangan dikejar! Biarin ini permasalahan mereka. Biarin mereka tenang dulu"
Kata Caroline dari belakang Zibran"Tapi.."
"Iya,gue ngerti. Kita memang belum bener ngedidik mereka dalam organisasi ini"
"Gue percaya sama Hamam. Tenang ya?"
"He em"
•••
"Lo semalem tidur dirumah si Zibran kan?!"
kata Hamam siap menimpuk Milena dengan sampah yang dipegangnnyaMilena hanya diam saat Hamam terus melontarkan pertanyaan itu,ia hanya bersender disisi tembok sembari menatap Hamam dengan penuh tantangan
"JAWAB GUE!"
Bentak nya lagiMilena masih tidak menjawab
"Oh masih gamau ngaku? ck"
Hamam mulai kesal"Oke,lo mau mati sekarang?"
Balas Hamam mengambil batu bata merah dibawah kakinyaMilena masih diam,ia tau apa yang akan Hamam lakukan dengan batu bata itu
"Oke,gue itung sampe 3. Kalo lo masih gamau jawab,benda ini bakal ngelayang ke wajah lo"
Kata Hamam dengan dinginnyaMilena diam,ia mulai takut dengan ancaman Hamam. Sampai akhirnya Milena membuka suara yang membuat Hamam tercengang
"IYA! GUE TIDUR DIRUMAH ZIBRAN SEMALEM! KENAPA? MASALAH SAMA LO APA?"
"Oh ternyata lo--"
Hamam siap dengan batu batanya"Apa? Mau pukul gue? PUKUL MAM PUKUL! SAMPE MATI SEKALIAN BIAR LO PUAS!"
"Apa sih mam yang lo mau dari gue? Gue cape.."
"GUE TAU PERNIKAHAN INI CUMA MAIN MAIN BUAT LO. TAPI MAAF MAM GUE UDAH ANGGEP LO SUAMI GUE DARI AWAL,TAPI APA?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Who?✔
Fiksi RemajaSudah berniat udah mundur karna pernikahan yang tidak berjalan sesuai alurnya Semua luka sakit ini sudah terlalu banyak,bendungannya pun hampir rusak. Sudah ditambal oleh rasa tapi luka yang kau berikan malah semakin dalam Harus bagaimana? Mundur at...