8. Zibran sialan

1.8K 67 0
                                        

"Gue,kaga percaya jadinya kalo ninggalin lo sendirian sama si Lutfi"
Reza menyantap Baso tahu yang dipesannya

"Untung tadi kita mampir ke ruang osis waktu ya tepat. Ya ga?"
Iqbal menambahkan

"Lagian,menurut gue lo jangan dulu ungkap siape istri lo itu"
Lanjut Alveno

"Seegganya lo hargain dia sebagai osis disini dan LO juga"

"Untung si Lutfi belum babak belur JHAA"

"Kalo sampe babak belur,MAMPUS PASANTREN LAGI kitee JHA"

"Yaudah lah lo fokus dulu sama osis lo. Lusa bakal LDKS kan?"

"Hm"

"Uhuk,semangat bro!"
.
.
.
.
.

"Oke,gue udah buat susunana acara untuk LDKS nanti,persiapan apa lagi ya hm?"

"Bran,lo udah ngasih proposal ke bapa kepala?"
Caroline sembari membuat catatan diLaptop

"Oya mampus gue"
Zibran menepuk jidatnya

"Lo udah nagih tugas itu ke Lena sama Hamam kan? Udah seminggu loh"

"Lo tau Hamam sama Lena dimana?"

"Tuh diluar lagi bantu panitia kalo si Hamam,gatau kalo Lena"

Tanpa Ba-Bi-Bu lagi Zibran sang ketua osis Umum disekolah itu keluar mencari keberadaan 2 sejoli itu

"Mam! Mam! Hamam!"
Zibran melambaikan tangan kearah Hamam

"Lo tau si Lena kemana?"

"Ngapain lo tanya tanya Lena? Ada masalah apa?"

"Dih ko lo sewot,ini nih proposal yang gue suruh ke lo be2 mana?Besok deadline"

Mampus. Batin Hamam

"Ahh,itu ya udah ko cuma gue lupa kasih tau ke lo,besok kan hari kamis ntar gue kerumah lo"

"Bener ya! Awas kalo gue tunggu kaga dateng"
Zibran mengancam

"Iye iye gue janji"

Btw,bener kata si Zibran. Bini gue kemana?. Batin Hamam lagi

"Mam Hamam! Bantu panitia yang diatas yok disini udah beres neh"
Samuel merangkul Hamam

Ketika Hamam dan Samuel sedang menaiki lantai atas melalui tangga,mereka tidak sengaja bertemu dengan Milena... dan.. kalian tau siapa kan?

"Oiya ntar yang ini gue revisi lagi,halaman selanjutnya ada yang perlu direvisi lagi?"
Kata Lena melewati Hamam dan Samuel begitusaja

"Coba sini gue liat"
Lutfi mengambil beberapa lembar kertas yang dipegang Lena

"Oini, mmmm kaya nya gaada buat dihalama........"

Milena dan Lutfi tidak melihat keberadaan Hamam dan Samuel saat itu,mereka hanya mengira itu hanya partner osis mereka yang sibuk mengurusi lantai atas

Hamam hanya menoleh saat istrinya melewatinya dengan santai

"Nape lo?"
Tepuk Samuel

Hamam hanya menggeleng kepala dengan wajah datar sembari menghembuskan nafas berat

"Hamam! Samuel! Sini bantuin nyusun program setiap panitia dong"
Teriak Syamil dari kejauhan

"Yo otw"
Samuel membalas

Ketika Samuel dan Hamam sampai pada tempat tujuan,tepatnya di lorong ujung mereka sudah disuguhkan dengan banyak kertas yang berantakan

"Coba,dong kalian samain daftar di kertas ini sama yang dipapan mmm mana ya papanya duh"
Syamil mengobrak abrik meja kerjanya

Who?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang