"Sampai disini dulu pertemuan kita, sebelum saya tutup ada yang ingin ditanyakan?" Tanya sang ketua osis a.k.a Reina.
Tak ada yang meleparkan pertanyaan, hanya ada gelengan kepala sebagai jawabannya.
"Baiklah kalian semua boleh pulang, yang membawa kendaraannya sendiri hati-hati di jalan ya" ujar Reina.
Setelah mendengar penutupan oleh sang ketua osis, semua Pengurus osis langsung membereskan semua dokumen yang ada di meja, dan bergegas meninggalkan ruang osis.
"RAKAA" Panggil Reina sedikit berteriak. Raka yang mendengar itu hanya berbalik badan dan mengangkat sebelah alisnya.
"Bisa temenin gue gk?" Ujar Reina sambil berjalan mendekati Raka
Raka hanya mengerutkan keningnya.
"Bisa gak? Soalnya gue gk bawa kendaraan" Lanjutnya dengan tatapan meyakinkan
"Kemana?"
"Mall"
"Beli perlengkapan buat ruang osis Ka" Lanjutnya
"Ya"
***
Setelah sampai diparkiran motor di sebuah mall besar yang ada di kota Bandung, mereka berjalan bersama tetapi Raka tetap berjaga jarak dengan Reina.
Disisi lain.....
"Ini si Raka kemana sih, ditelfonin daritadi kok gk diangkat-angkat sih" Calista yang sudah jengah sebab sudah ke 5 kalinya ia menelfon Raka, dan 5 pesan yang ia kirimkan pun tak ada satupun yang ia baca.
***
Setelah Raka dan Reina selesai membeli perlengkapan untuk ruang osis, Reina meminta untuk mampir sebentar ke toko baju.
Raka hanya mengelilingi toko baju tanpa minat. Namun saat melihat dua pasang baju yang membuatnya tertarik membeli untuk seseorang. Raka bingung memilih yang mana, akhirnya ia berniat menanyakannya kepada Reina.
"Bagus yg mana?" Tanya Raka sambil melihatkan dua baju di tangannya.
"Yang kanan bagus tuh" jawab Reina sambil senyum sendiri.
"Beli buat siapa?" Lanjut Reina masih dengan senyum.
"orang istimewa" Raka pun berjalan menuju kasir untuk membayarnya.
Setelah membayarnya, ia menghampiri Reina kembali. Reina yang melihat itu pun tersenyum kembali, entah apa yang ada dipikirannya.
"Lu pulang naik taksi" ucap Raka datar.
Reina diam, masih belum mengerti apa yang dikatakan Raka. Raka pun tak ambil pusing langsung meninggalkan Reina.
"Hah?! Maksud lu?!"
"RAKAAA!!"
***
Raka mengendari motor nya dengan kecepatan standar, ia memasuki sebuah komplek perumahan dan berhenti di sebuah rumah berpagar hitam.
"Eh den Raka, mau ketemu non Lista ya?" Satpam itu membukakan pagar rumah Calista.
"Iya pak" Raka pun memarkirkan motornya di garasu rumah Calista.
Raka memang sudah biasa ke rumah Calista, bahkan ia dekat dengan orang tua dan adik Calista, begitu pun Calista yang dekat dengan keluarga Raka.
Raka pun masuk kedalam runah Calista.
"Assalamualaikum"
Pandangan Raka langsung tertuju pada seorang gadis yang sedang asyik membaca novel diatas sofa. Raka pun berjalan mendekati gadis tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calista
Teen FictionCalista. Seorang gadis yang bertahun-tahun telah mencintai orang yang sama, jatuh pada orang yang sama, dan terluka oleh orang yang sama. Mencintai dalam diam adalah pilihan baginya. Pilihan untuk tetap bertahan pada zona nyamannya atau melepaskan d...