Rakanaaa
Bw Lista kmn?
Jngn mlm2
Sma siapa aja?
Lista pngn kue cubit?
Jwb satAnggra terkekeh, ah ternyata sang pangeran mengkhawatirkan sang putri.
"Anggra ayoo. Kenapa liatin hp terus sih?" Tanya Calista sambil menyeret Anggra untuk mengikutinya.
"Gak ada, ayo" Anggra berbalik menarik Calista kedalam cafe.
Calista hanya menatap Anggra yang berada didepannya masih dengan tatapan penasaran, lalu mengangkat bahunya. Mereka pun duduk ditempat yang telah Dena dan Alvaro duduki.
"Udah pesen?" Tanya Calista sambil membuka daftar menu.
Dena menggeleng, lalu ikut membuka daftar menu. Anggra pun melakukan hal yang sama, berbeda dengan Alvaro yang memanggil pelayan disana.
"Nasi goreng spesial 3, ayam goreng tanpa nasi ya mbak 1, sama jus jeruknya 4" Dena hafal betul apa yang diinginkan sahabatnya.
Calista, Anggra, dan Alvaro tersenyum mendengar pesanan yang keluar dari mulut Dena, mereka sangat senang dengan sikap perhatian yang Dena berikan walau itu memang kebiasaan Dena.
"Masih ga berubah" gumam Alvaro. Dena yang memang dasarnya bisa mendengar walau suara sekecil apapun, langsung mendelik kearah Alvaro.
"Emang gue power ranger, pake berubah segala" cibir Dena gak selow.
Alvaro hanya memamerkan giginya, sedangkan Anggra dan Calista tertawa, merasa terhibur.
Pesanan pun datang, membuat mereka semua mendadak diam, fokus pada makanan masing-masing.
***
Calista memasang muka lesu, ia sekarang berada diruang kelasnya yang masing terbilang sepi. Karena hanya ada dirinya dan Dena yang sedang fokus pada handphone pada genggamannya.
"Huft" Calista menghela nafas, membuat Dena yang mendengarkan menoleh kearahnya dengan tatapan binggung.
"Pagi-pagi dah lesu, kenapa?"
"Masih kepingin kue cubit"
"Yaelah, kan pas malem kita udah nyari"
"Tapi masih belum dapet, masih kepengen" Calista mengerucutkan bibirnya, rasanya ia akan seperti ini terus setiap hari.
"Yaudah nanti kita cari lagi ya"
Calista hanya mengangguk sebagai jawaban, sedangkan Dena hanya tersenyum kearah Calista, maklum.
"Gimana sama persiapan acara minggu ini?" Tanya Dena yang masih fokus pada hpnya.
"Pulang sekolah nanti kita bakal langsung dekor-dekor sih. Sekalian nunggu orang yang bikin panggung nanti" ujar Calista.
"Oh. Jadi lu pulang telat dong? Gue nanti gimana?"
Dena masih saja menginap dirumah Calista, karna Calista sendiri yang meminta.
"Pulang aja dulu kerumah lu. Nanti malem ke rumah gue deh"
"Gue lagi males ah. Gue nunggu lu aja deh"
"Sekalian bantu ya. Gue kayaknya butuh orang deh buat angkat-angkat barang gitu"
"Lu kira kuli apa?!" Dena dibuat kesal oleh perkataan Calista. Sementara berbeda dengan Calista yang tertawa puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calista
Teen FictionCalista. Seorang gadis yang bertahun-tahun telah mencintai orang yang sama, jatuh pada orang yang sama, dan terluka oleh orang yang sama. Mencintai dalam diam adalah pilihan baginya. Pilihan untuk tetap bertahan pada zona nyamannya atau melepaskan d...