Gadis itu membantingkan tubuhnya diatas kasur, menatap satu persatu bingkai foto yang berdiri didinding kamarnya.
"I miss you" cicit gadis itu pelan dengan tatapan sendu.
Gadis itu menutup matanya, menghirup udara kamarnya dalam-dalam mencoba mencari ketenangan. Namun, suara pintu kamar memaksanya membuka matanya kembali.
"Ta, ada paket buat lu" teriak Dena dari luar kamar.
Dena memang masih menginao di rumahnya, alesannya nemenin Calista yang sendiri dirumah.
"Iya bentar" balas Calista, lalu bergegas membuka pintu kamarnya.
Terlihat Dena yang masih menggunakan seragamnya memegang sebuah kotak sedang. Calista mengambil alih kotak tersebut, lalu mengajak Dena untuk masuk juga.
"Lu mah kebiasaan, kalau pulang sekolah langsung ganti" omel Calista sambil menatap Dena menyalang.
"Tanggung, bentar lagi gue mau keluar kok" ucap Dena santai.
Calista terkejut, lalu menatap Dena penuh tanda tanya.
"Mau kemana lu? Sama siapa?" tanya Calista beruntun.
"Gak biasanya gak ajak gue?" lanjut Calista sambil melipat kedua tangannya didepan.
Dena menghela nafas, menatap Calista jengah namun bibirnya masih memaksa untuk tersenyum.
"Mau keluar aja, bosen dirumah" jawab Dena.
"Yaudah nanti lu tinggal ikut aja gampang kan? Buka aja itu paket"
Calista cengengesan, lalu membuka paket tersebut dengan sangat hati-hati. Membaca surat yang ada didalamnya dengan seksama.
Dear Sayang, eaa.
Bunda kemaren abis jalan-jalan terus liat kamera ini, dia bilang inget sama calon mantu, wkwk. Yaudah dia beliin buat lu. Gue juga inget, kamera lu yang itu udah lama gue bosen liatnya.
Semoga suka ya beib:*
Alaynya gue Ta.
Salam sayang dari orang tertampan dalam hidup lu, setelah Papah.
Calista terkekeh sekaligus terharu bahagia, dia memang berniat untuk membeli kamera baru. Tapi ternyata Raka terlebih dulu peka.
Cepat-cepat ia mencari kontak Raka, kemudian menelponnya.
"Raka gue suka. Gue suka banget, makasihhh" pekik Calista dengan gembira setelah Raka mengangkat telponnya. Terdengar Raka terkekeh disebrang sana.
"Syukur kalo lu suka. Makasihnya sama bunda dong, bukan sama gue"
"Loud speaker"
"Udah"
"Bunda makasihh, Lista suka sama kameranya"
"Iya sayang sama-sama. Semoga bermanfaat, dijaga juga ya"
Terdengar suara wanita yang terdengar merdu disebrang sana, membuat Calista tersenyum bahagia.
"Pasti bunda, sekali lagi makasih"
"Iya sayang"
"Makasih juga Ka, lu emang yang terbaik. Love youu"
"Too sweetheart. Yaudah gue mau istirahat nih, lu juga disana istirahat ya. Bye"
KAMU SEDANG MEMBACA
Calista
Teen FictionCalista. Seorang gadis yang bertahun-tahun telah mencintai orang yang sama, jatuh pada orang yang sama, dan terluka oleh orang yang sama. Mencintai dalam diam adalah pilihan baginya. Pilihan untuk tetap bertahan pada zona nyamannya atau melepaskan d...