"Ka gue turun aja deh. Berat tau"
"Diem aja"
Calista kesel bukan main. Dia emang capek, tapi dia juga gak mau buat Raka capek gara-gara dia.
"Gue ga capek kok Ka. Nanti malah lu yang capek lagi" ucap Calista membujuk Raka.
"Gak. Udah diem aja" Raka bersikeras. Ia tak mau melihat Calista kecapean.
"Tapi nanti lu kecapekan Rakanna. Ih udah turunin gua aja"
"Gak. Gue udah janji sama Papah bakal jagain lu"
"Lu udah jagain gue kok daritadi. Jadi sekarang gue beh turun oke"
"Calista kalo kata gue diem ya diem" Raka juga kesal dengan Calista.
Mereka sama sama keras kepala jadinya ya begini. Mereka akan terus beradu argumen sampai salah satu dari mereka mengalah. Dan kalian pasti tau siapa yang akan mengalah, yap Calista.
"Yaudah terserah lu aja lah" akhirnya Calista mengalah. Ia tak mau membuat ini jadi panjang dan ia juga tak mau terus diperhatika oleh beberapa pengunjung lain karena kegaduhan yang mereka ciptakan.
Sesampainya di dalam mobil, Raka segera menlajukan mobil dengan kecepatan sedang.
Krukk... krukk...
Raka yang sedang mengemudi langsung melirik Calista yang sedang memegang perut dan tersenyum kearah Raka.
"Kita cari makan dulu ya"
Setelah mengucapkan itu, Raka segera mempercepat kecepatan mobilnya.
***
Mobil Raka sudah rapih terparkir di depan sebuah kedai bernama 'Kue balok mang Didin'
"Ayo turun" ujar Raka sambil membuka pintu mobil dan keluar.
Mereka berdua berjalan masuk kedalam kedai dan memilih untuk duduk di pojok ruangan.
"Mang pesen kue baloknya setengah mateng, sama bandrekna 2 mang" pesan Raka.
Calista hanya diam dan melihat sekeliling.
"Tau tempat ini dari siapa Ka?" Tanya Calista.
"Waktu itu mamah minta anter ke sini"
"Oh"
Tak lama pesanan mereka pun datang.
"Selamat dinikmati"
Mereka pun langsung melahap pesanan mereka tanpa banyak berbicara.
***
"Ta udah nyampe. Bangun dong jangan tidur terus"
Raka mencoba untuk membangunkan Calista yang sedang tertidur pulas di sampingnya. Ia tersenyum melihat wajah Calista yang tenang saat tertidur.
"Gue bakal kangen sama celotehan lu Ta" ucap Raka pelan.
"Eunghh" Calista terbangun dari tidurnya, langsung menengok kearah Raka.
"Ini dimana Ka?"
"Udah nyampe rumah lu. Sana keluar gih, lanjutin istirahatnya didalam." Ucap Raka sambil mengusap kepala Calista lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calista
Teen FictionCalista. Seorang gadis yang bertahun-tahun telah mencintai orang yang sama, jatuh pada orang yang sama, dan terluka oleh orang yang sama. Mencintai dalam diam adalah pilihan baginya. Pilihan untuk tetap bertahan pada zona nyamannya atau melepaskan d...